01

980 144 32
                                    

3 tahun telah berlalu.

Setelah membuatnya menunggu selama kurang lebih tiga tahun, akhirnya pada tahun ini kau akan melangsungkan pernikahanmu dengan Seokmin, si lelaki ramah senyum cenderung aneh itu. Kepribadian kalian yang sangat bertolak belakang, membuatmu harus kembali menyesuaikan diri dengannya. Ia pun memaklumi hal itu dan tidak mempermasalahkan waktu tiga tahun yang dilaluinya sebagai 'Calon Suami' mu. Karena ia juga beradaptasi pada sikapmu yang introvert.

"Maaf membuatmu menunggu lama, Seokmin-ah."

Seokmin yang duduk tenang menunggu mu di lobby kantor kemudian beranjak dan tersenyum riang.

"Tidak masalah, sayang." balasnya mesra

Dia selalu memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang, selain itu ia juga sangat menghormati keinginanmu. Banyak wanita di ruanganmu yang mengatakan kau beruntung karena akan menikah dengan lelaki baik seperti Seokmin.

"Kita jadi melihat-lihat apartemen setelah ini?" tanyamu sembari berjalan beriringan dengannya menuju pintu keluar

"Sepertinya budgetku cukup untuk membeli rumah." balasnya

"Kau tidak perlu memaksakan diri seperti itu, Seokmin-ah."

Ia melirikmu kemudian mengusap puncak kepalamu pelan dan penuh kasih sayang.

"Aku akan tinggal bersamamu, mana mungkin aku tega membuatmu tersiksa tinggal di apartemen sempit sementara rumah aslimu sangat besar seperti istana" ucapnya

"Mck. Itu bukan rumahku."

Seokmin lantas nyengir lebar melihat raut ketidaksukaan di wajahmu begitu menyinggung soal keluargamu.

"Hehehe maaf maaf. Intinya aku ingin memberikanmu kenyamanan yang bisa aku berikan. Jangan cemberut begitu, kau makin menggemaskan." Gemasnya

Kau hanya berlalu dan berjalan lebih cepat darinya.

Pernikahan kalian sudah dipersiapkan sesederhana mungkin sesuai dengan permintaanmu. Daripada menghabiskan banyak uang hanya untuk merayakan pesta satu hari, lebih baik uangnya digunakan untuk honeymoon atau persiapan untuk kehamilanmu nanti. Tapi untuk hunian setelah menikah, kau mempercayakan hal tersebut pada Seokmin.

Awalnya kau berpikir akan tinggal di apartemen Seokmin saat ini, tapi ia bilang tempatnya tidak cukup untuk dua orang, maka dari itu ia ingin mencari hunian baru yang lebih luas.

"Aku sudah mencari beberapa rumah yang kelihatannya cukup nyaman untuk ditinggali. Ini, kau bisa pilih yang mana yang kau suka." Jelas Seokmin setelah menunjukan beberapa gambar rumah bekas di ponselnya

Kau melihat-lihat gambar tersebut dan menemukan satu rumah yang menurutmu sangat nyaman untuk ditinggali karena desain bangunannya sederhana. Terasa seperti kau benar-benar memiliki rumah untuk pulang.

"Yang ini saja." tunjukmu

"Kau yakin? Kau bisa memilih yang lebih mewah. Tidak perlu khawatir dengan harganya, semua aman denganku."

"Aku sudah hampir muntah dengan segala kemewahan. Aku ingin hidup sederhana dan bisa membangun keluarga bahagia bersamamu di rumah kecil itu." balasmu yang ternyata membuat Seokmin terdiam tak percaya.

"Meski bukan pertama kalinya mendengarmu berkata manis, tapi kali ini kau menyentuh hatiku yang paling dalam, (y/n). Huaa.. aku ingin menangis." ucapnya berlebihan

"Ei... berhentilah bersikap berlebihan. Aku hanya mengatakan bahwa aku ingin membangun keluarga bahagia bersamamu. Tidak ada manis-manisnya."

"Coba katakan lagi, aku sangat suka mendengarnya."

Red Flags [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang