03

815 110 24
                                    

WARNING MATURE CONTENT. 

STRICTLY FORBIDDEN FOR CHILDREN UNDER 17 YEARS OLD.

.

.

.

Seingatmu kau tak sadarkan diri akibat terkejut melihat sosok wanita menyeramkan berada tepat di depan wajahmu pagi tadi, tapi saat kau membuka mata, kau justru sudah berada di ruangan yang terasa asing. Ini bukan di rumahmu, karena tidak ada satupun ruangan di rumahmu yang memiliki dinding bercat hitam seperti ini.

"Kau sudah bangun, sayang? Syukurlah."

Kau menoleh dan menemukan Seokmin yang baru saja masuk ke dalam ruangan yang ternyata adalah kamar ini. Kau beranjak dari tidurmu dan duduk bersandar di kepala ranjang. Kepalamu masih terasa cukup pusing untuk langsung bangun.

"Kita ada dimana? Kenapa kita disini? Bukankah harusnya kita pergi bekerja?" tanyamu

Seokmin duduk di tepian ranjang sembari mengusap lenganmu pelan.

"Tenang, (y/n). Aku sudah mengajukan cuti untuk kita berdua. Kita sedang berada di rumah seseorang yang ku bilang padamu tadi. Aku khawatir dan tanpa pikir panjang langsung mengajakmu kemari." Jelasnya

Kau mengedarkan pandanganmu ke seisi ruangan. Tempat itu terasa aneh meskipun secara kasat mata tidak ada yang aneh disana. Hanya kamar pada umumnya yang di dominasi oleh warna hitam.

"Ini tempat apa?" selidikmu

"Ini rumah kenalanku. Dia hanya lebih tua setahun dariku tapi aku tidak begitu mengenalnya."

"Kau mengajakku ke rumah orang asing?"

"Tidak, bukan orang asing. Bagaimana ya aku menjelaskannya? Dia ini orang terpercaya. Keluargaku dan keluarganya dulu sempat menjalin hubungan." jelas Seokmin membuatmu merasa aneh

"Maksudmu?"

"Maksud Seokmin, aku ini adalah sepupu jauh yang terlupakan."

Kalian menoleh ke arah pintu saat mendengar suara berat bersumber dari sana. Kau langsung menemukan seorang laki-laki seusia Seokmin yang bersandar di kusen pintu dengan melipat kedua tangannya dan menatapmu tajam.

"Ah... bukan begitu, Wonwoo-ya. Aku hanya tidak ingin (y/n) tahu yang sebenarnya tentang silsilah keluarga kita yang hancur." ucap Seokmin merasa tak enak pada laki-laki yang baru saja ia panggil 'Wonwoo'

"Apa yang kau tidak ingin aku ketahui tentang keluargamu? Aku ini istrimu. Kau harusnya terbuka tentang segala hal, termasuk keluargamu." Tuturmu dengan pandangan kecewa

"Tidak. Bukan seperti itu, sayang. Aku minta maaf karena tidak menceritakannya padamu. Ku pikir ini adalah sesuatu yang tidak perlu kau ketahui." Kini Seokmin juga merasa bersalah atas kekecewaanmu padanya.

Kau mendengar laki-laki di pintu itu terkekeh melihat Seokmin yang kalang kabut menjelaskan semuanya padamu. Laki-laki itu lantas melangkahkan kakinya masuk dan mendekati kalian berdua.

"Kau tidak perlu menganggapku keluarga, karena akupun tidak butuh keluarga. Apa bisa kita mulai sekarang? Aku tidak suka membuang waktu." ucapnya begitu ia sampai di hadapan kalian berdua.

"Mulai apa?"

Kau semakin bingung dengan apa yang dikatakannya. Sampai detik ini kau masih menganggap laki-laki ini sangat aneh dan misterius. Sekalipun ia adalah keluarga jauh Seokmin, kau masih meragukan identitas aslinya.

"Begini, (y/n). Aku percaya Wonwoo bisa membantumu mengatasi kegelisahan akibat melihat sosok-sosok menyeramkan di rumah. Dia bisa membantumu menghilangkan aura negatif yang menempel padamu." jelas Seokmin yang membuatmu menganga tak percaya

Red Flags [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang