PROLOG

489 21 0
                                    

DISCLAIMER :
Animasi Boboiboy dan semua karakternya adalah milik Monsta Studios.
Seluruh alur cerita ini merupakan imajinasi Author dan tidak berkaitan dengan cerita sebenarnya pada animasi Boboiboy.

WARNING!!!
Original character, out of chatacter, typo dan kesalahan kata dalam ejaan.
Mohon maaf jika ada kesamaan dengan cerita lain.

RECOMENDED SONG :
Victory - Two Steps From Hill
Memory Reboot - Narvent and VØJ
Everything Works Out in the End - Kodaline
Round and Round - Heize
Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°

Di masa kemajuan ini, umat manusia masih berlomba-lomba mencapai puncak kecanggihan teknologi. Mereka berebut untuk merajai satu sama lain dan juga saling membalas dendam akibat latar belakang sejarah yang berkaitan. Aksi genosida dan perbudakan terjadi dimana-mana, mereka yang tidak bersalah harus menderita di tanah mereka sendiri.

Namaku Zhou Kai, para prajurit dan pengembara angkasa memanggilku Kapten Kaizo. Itu karena aku memimpin kelompok pemberontak yang dihindari mereka, itu juga berkat TAPOPS yang melatihku sampai sejauh ini. Kepercayaan yang diberikan TAPOPS kerap membuahkan tugas yang berat, hingga keberhasilan yang ku raih harus sesuai dengan ekspektasi mereka.

Dalam tugas kali ini, TAPOPS memerintahkan tim kami untuk membantu sebuah planet kecil yang sedang dijajah untuk merebut kemerdekaan mereka. Tentunya itu bukan tugas yang mudah, mengingat anggota tim kami banyak yang sudah gugur pada tugas-tugas sebelumnya. Untungnya, TAPOPS memaklumi hal itu dan memberikan waktu selama empat bulan untuk memulihkan pasukan yang sesuai dengan kapasitas dan standar tim kami.

Aku tidak akan menjelaskan misi kami sekarang, karena Fang datang untuk melaporkan perkembangan latihan calon anggota yang dilaporkan selama sebulan sekali. Dan ini adalah bulan ketiga, bulan terakhir masa pelatihan calon anggota sebelum ujian kelulusan pelatihan dan dilantik menjadi anggota yang resmi.

Aku mengambil kacamata yang berada di atas meja sebelum membaca isi laporan tersebut. Kurva nilai pelatihan calon anggota menaik drastis dari bulan sebelumnya, aku merasa lega jika mereka berlatih dengan sungguh-sungguh.

Di lembar calon anggota terbaik, aku melihat nama seorang wanita yang berada di peringkat pertama. Kenapa dia bisa mendapat peringkat pertama? Padahal, rata-rata calon anggota adalah laki-laki.

"Fang, kamu serius meletakkan namanya di peringkat pertama?" tanyaku seraya menunjukkan lembar laporan itu, di sana juga tertempel foto-foto resmi dari calon anggota yang menempati lima peringkat besar. Tidak mungkin aku salah mengartikan namanya, Emma Lee.

Fang tampak memicingkan mata, lalu mengangguk dengan wajah heran. "Iya, saya serius, Kapten."

"Awalnya juga kami tidak percaya, tapi dia mahir dalam segala bidang, jadi dia memang layak menempati posisi pertama."

Aku mengerti, tidak ku sangka akan ada anggota wanita yang tangguh di tim kami. Aku penasaran, apa kemampuannya selayak yang Fang katakan.

"Baiklah, kapan ujian akhir akan dimulai?"

"Lusa, Kapten. Untuk besok, saya dan Letnan Lahap memberi waktu luang agar mereka bisa beristirahat." Aku pun mengangguk dan memintanya untuk beristirahat juga. Wajahnya itu sudah tampak letih sekali, aku tak tega jika adik kesayanganku merasakan beban yang begitu berat.

Fang adalah adikku yang sangat baik, dia satu-satunya keluarga yang aku miliki, dia penurut dan juga menghormatiku melebihi seorang kakak. Fang adalah adikku yang ku sayangi. Kami tumbuh tanpa peran orang tua di sisi kami, oleh karena itu kami lebih menyayangi satu sama lain.

Sudah pukul delapan malam, sebaiknya aku mandi sebelum mengistirahatkan badanku.

Air hangat yang keluar dari shower benar-benar membuatku merasa tenang. Aku mengusap wajahku ke belakang, melewati rambut dan sampai di tengkuk. Aku merasakan ada sebuah jahitan kecil disana. Ayah bilang luka ini aku dapatkan saat berusia dua tahun, Ayah bilang saat itu aku jatuh dan menghantam batu tajam.

Di kala sedang mandi, aku sering memikirkan hal-hal yang terjadi dalam hidupku. Sejujurnya aku masih sulit menerima kenyataan ini, hidup tanpa kedua orang tua dan harus terus bersembunyi untuk menutupi identitasku dan Fang, benar-benar membuatku mati rasa.

Tapi saat aku memikirkan hal itu, aku ingat pada nasihat Ayah. Beliau selalu memintaku untuk tidak putus asa pada kehidupan, terus maju dan melawan siapa pun yang menghalangi niat baikmu untuk memerangi kejahatan. Ayah adalah sosok yang sangat ku kagumi selain Tuan Amato, jejaknya akan selalu ku ikuti dan tak akan pernah ku hianati. Aku bertekad untuk tidak menyia-nyiakan perjuangan Ayah dan Ibu, serta menjaga Fang seperti yang Ibu inginkan.

Ritual yang menenangkan itu telah usai, aku menyemprotkan parfume mint di pakaianku. Aroma yang kuat ini selalu membuatku merasa kembali segar. Malam ini aku akan membaca kembali misi yang telah dikirimkan Komandan Kokoci.

Pesan itu berisi tentang sebuah tanah planet bernama Cambela yang telah diambil paksa oleh Bangsa Euro dari Planet Reiss. Bangsa Euro telah mengingkari perjanjian dengan Bangsa Airo yang menyebabkan terjadinya konflik besar sejak sepuluh tahun belakangan ini.

Setelah ku telusuri lagi, Planet Cambela memiliki sumber daya alam berupa Kristal Litortik yang multi fungsi. Mungkin ini salah satu penyebab konflik itu muncul. 

Jika itu benar, mungkin misi kali ini berkaitan juga dengan perebutan kekuasaan.

Minggu depan, aku dan Fang akan menyamar ke Planet Reiss untuk menggali informasi di Gedung Departemen Kepresidenan Bangsa Euro. Mungkin kami tidak akan membentuk tim yang beranggota banyak untuk misi tahap awal.

THE STEP FROM HILL : CPT. KAIZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang