CHAPTER 8

128 12 0
                                    

DISCLAIMER :
Animasi Boboiboy dan semua karakternya adalah milik Monsta Studios.
Seluruh alur cerita ini merupakan imajinasi Author dan tidak berkaitan dengan cerita sebenarnya pada animasi Boboiboy.

WARNING!!!
Original character, out of chatacter, typo dan kesalahan kata dalam ejaan.
Mohon maaf jika ada kesamaan dengan cerita lain.

RECOMENDED SONG :
Victory - Two Steps From Hill
Memory Reboot - Narvent and VØJ
Everything Works Out in the End - Kodaline
Round and Round - Heize
Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°

Setelah peristiwa yang menewaskan Yangya dan Lio, Sevo membawa Fang ke gua yang jaraknya cukup jauh dari tempat terjatuhnya pesawat mereka. Sambil menahan air matanya, Sevo memegang tangan Fang yang masih belum sadarkan diri.

Ia mendengar suara gemuruh itu belum menghilang, terdengar suara ledakkan di luar sana. Hingga membuat ia harus mencari masker respirator di tasnya dengan cepat dan memakaikannya padanya dan Fang.

Sevo benar-benar merasa sedih, peristiwa ini benar-benar membuatnya merasa tertekan.

"Kapten, maafkan aku." Sevo berkali-kali bergumam meminta maaf pada Kapten Kaizo karena merasa tak bisa menjaga Fang dengan baik.

Jika ditanya, kenapa Sevo dan teman-temannya sebegitunya merasa harus menjaga Fang, mereka merasa bersalah pada Kapten Kaizo ketika Fang terluka.

Itu semua bukan karena mereka takut pada Kapten Kaizo. Semua anggota senior terutama senior-senior yang dekat dengan Kapten Kaizo dan Fang, sangat tahu bagaimana kelamnya masa lalu mereka. Meskipun Kapten Kaizo terkenal galak dan keras, namun bagi semua orang, Kapten Kaizo terkenal baik hati dan suka menolong meskipun sikapnya kaku.

Sevo, Yangya dan Lio adalah salah satu orang-orang yang yang pernah ditolong oleh Kapten Kaizo, sehingga mereka memiliki rasa balas budi untuk menjaga adik Kapten Kaizo satu-satunya.

.•°.•°.•°

Berkali-kali Kaizo menghubungi Fang dan rekan-rekannya, namun tak ada yang menjawab. Kaizo jadi khawatir, apa terjadi sesuatu pada mereka? Ah tidak, lebih baik Kaizo terus berpikir baik sampai nanti Fang menghubunginnya. Lagi pula ia baru menghubungi mereka kemarin, mungkin Kaizo bisa meninggalkan pesan tertulis agar Fang memghubungi secepatnya.

Pagi itu seseorang membunyikan bel ruangannya, Kaizo mempersilahkannya masuk. Rupanya Emma yang membawakan secangkir kopi hitam untuknya.

"Saya membawakan kopi hitam  yang hangat untuk Kapten." ucapnya.

"Maaf Emma, tapi aku tidak minum kopi."

Wajah Emma yang semula tersenyum menjadi memudar, "Oh? Saya tidak tahu, Kapten. Biasanya ayahku selalu meminum kopi setiap pagi, jadi saya berpikir mungkin Kapten juga menyukainya."

"Minum kopi di pagi hari itu berdampak buruk pada kesehatan." ujar Kaizo.

"Lalu Kapten ingin saya bawakan apa?" tanya Emma.

"Kita ke kantin saja, apa kamu sudah makan sarapan?" Kaizo berjalan mendahuluinya sambil melirik ke arah Emma.

Emma menggeleng, "Belum Kapten, tadi saya langsung mengambilkan ini untuk Kapten." jawabnya sambil menunjukkan secangkir kopi.

"Kalau begitu, kita sarapan bersama saja."

Meskipun Kaizo memiliki jabatan paling tinggi di markasnya, kalau soal makan di kantin, dia sama seperti anggota lain. Kalau tentang makan, semuanya merata. Kaizo tetap mengantri meski anggota-anggotanya mempersilahkan untuk ia lebih dulu mengambil makanan, namun Kaizo tetap menolaknya.

THE STEP FROM HILL : CPT. KAIZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang