CHAPTER 6

158 15 0
                                    

DISCLAIMER :
Animasi Boboiboy dan semua karakternya adalah milik Monsta Studios.
Seluruh alur cerita ini merupakan imajinasi Author dan tidak berkaitan dengan cerita sebenarnya pada animasi Boboiboy.

WARNING!!!
Original character, out of chatacter, typo dan kesalahan kata dalam ejaan.
Mohon maaf jika ada kesamaan dengan cerita lain.

RECOMENDED SONG :
Victory - Two Steps From Hill
Memory Reboot - Narvent and VØJ
Everything Works Out in the End - Kodaline
Round and Round - Heize
Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°

Di Planet Reiss, Kegiatan Fang selama beberapa hari belakangan ini hanya berjalan-jalan mengumpulkan informasi dari masyarakat di sana. Ketiga temannya, kita sebut saja Yangya, Lio, dan Sevo sedang menyusun laporan yang akan mereka berikan pada Kapten.

"Orang-orang di sini seperti memiliki frekuensi yang sama. Saat ditanya tentang bangsa Euro, mereka sama sekali tidak ingin menjawab." ucap Sevo.

"Apa yang membuat mereka seperti itu? Apa itu ketakutan mereka terhadap orang asing?" sambung Yangya. Meskipun ras mereka terlihat mirip, tapi masyarakat Planet Cambela mampu melihat perbedaannya. Sehingga mereka dapat mengenali antara bangsa Airo dan bangsa asing.

"Yah, sebagian hanya mengatakan konflik ini yang berkaitan dengan Kristal Litortik." ucap Lio.

"Lalu bagaimana denganmu, Fang? Sudah bisa berbicara dengan Tuan Theodoor?" tanya Yangya. Fang menggeleng.

"Sampai sekarang, ajudan Tuan Theodoor belum mengijinkanku menemuinya." jawab Fang.

Sevo kesal, "Bukankah mereka yang mengirimkan sinyal SOS?! Kenapa ketika ada yang datang membantu, mereka menolak ditemui?!"

"Sudahlah Sevo, lebih baik kita melaporkan informasi yang sudah kita dapatkan. Mungkin Kapten akan memberi arahan yang lebih baik." ucap Fang.

Tepat setelah Fang mengatakan hal itu, panggilan video mereka diterima oleh Kapten Kaizo. Mereka hanya bisa berkomunikasi melalui laptop khusus milik Tim Kaizo agar sinyal komunikasi itu tidak bisa diakses pihak lain.

Fang, Yangya, Lio dan Sevo memberi hormat pada Kapten Kaizo. Yangya membuka catatannya yang berupa informasi yang telah mereka dapat.

"Bagaimana kabar kalian? Apa semuanya berjalan dengan baik?" tanya Kaizo.

"Seperti yang Kapten lihat, kami sangat baik. Kami cukup kesulitan mencari informasi tentang konflik bangsa Airo dan bangsa Euro." ucap Sevo.

"Informasi yang kami dapat sama seperti isi dari sinyal SOS sebelumnya. Hanya sebatas pengingkaran janji bangsa Euro pada bangsa Airo." sambung Lio.

"Sepertinya dugaan kami benar, Kapten. Tujuan bangsa Euro membangun Gedung Kedutaan di Planet Cambela adalah untuk membuat tambang kristal di wilayah hutan yang masih alami. Mereka juga membangun markas militer dan stasiun pesawat angkasa." jelas Fang.

"Benar-benar cerdas. Apa kalian sudah menemui Tuan Theodoor?" tanya Kaizo.

Fang menggeleng, "Ajudannya masih belum mengijinkan. Jika kami memaksa, kami takut sesuatu akan menggagalkan misi ini." ujar Fang, Kaizo mengerti.

"Bagaimana lingkungan kalian? Tempat kalian dekat dengan Gedung Kedutaan bangsa Euro?" tanya Kaizo.

Fang, Yangya, Lio dan Sevo menggeleng. "Butuh waktu berjam-jam untuk ke pusat kota. Kami tinggal di pinggiran, agar mereka tidak bisa mendeteksi keberadaan kami." ucap Fang.

Setelah komunikasi singkat itu, Fang menutup laptopnya dan menyimpannya di tas. Malam ini mereka memutuskan untuk tidur setelah berhari-hari mencari informasi di pusat kota.

THE STEP FROM HILL : CPT. KAIZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang