18. ngidamnya Ning Zulfah

284 22 4
                                    

Assalamualaikum, all ☁️🌹

Bismillahirrahmannirrahim..

Sebelum next follow akun sosmedku ya degem, kagem ☁️🌹👇

⚠️ follow ig: _r.dwiiaryanti
⚠️ follow tiktok: r.dwiiaryanti
⚠️ follow akun wp: _rdwiiaryanti

Oke next part, jangan lupa spam 👉

Happy reading, all 🌹☁️

°

°

°

Setelah Gus Arhan, Kia dan Zay kembali setelah membeli tespek untuk Zulfah tanpa menunggu lama Zulfah langsung mencobanya. Semua keluarga menunggu Zulfah dari luar kamar mandi, berharap hasilnya positif.

Tak butuh waktu lama Zulfah keluar dari dalam kamar mandi menggenggam tespeknya dilengan berusaha menyembunyikan. Tentu saja hal itu tambah membuat keluarganya penasaran karena melihat dari wajah Zulfah yang sangat datar.

"Bagaimana hasilnya sayang? Pasti berhasilkan?" Tanya Gus Fikri dengan wajah berbinar.

Zulfah masih diam tak bergeming.

"Sayangku, Mas bertanya kamu wajib jawab. Bagaimana dengan hasilnya?" Tanya ulang Gus Fikri selaku suaminya.

Zulfah masih tak menjawab pertanyaan suaminya.

Melihat wajah datar istrinya Gus Fikri yakin pasti hasilnya negatif. Gus Fikri mengulas senyuman lembutnya dan mengelus puncak kepala istrinya dengan lembut.

"Tidak apa sayangku, nanti kita coba lagi ya. Lagian Zay juga masih kecil jadi ngak papa--"

Zulfah memotong ucapan Gus Fikri, "AKU HAMIL!!" Pekik Zulfah tersenyum lebar dan memeluk suaminya hingga mengeluarkan air mata.

Tentu saja Gus Fikri membalas pelukan istrinya sesekali mencium puncak kepala istrinya menangis dalam pelukan Zulfah.

"Ma Sya Allah, sayang.. terimakasih.. terimakasih, Mas akan berusaha menjadi Aby dan suami yang terbaik untuk keluarga kami." Gumam Gus Fikri.

"Hiks.. Mas aku seneng banget tapi aku kasihan ada Zay yang masih kecil." Keluh Zulfah.

"Ada Mas sayang,"

"Yeayy!! Zay mau punya adek!" Seru Zay sambil melompat-lompat kegirangan.

"Ante Kia, Zay bakalan punya adek!!" Kia mengulas senyum, "selamat ya Zay." Ucapnya mengelus puncak kepalanya Zay.

"Selamat ya Mbak atas kehamilan anak keduanya." ucap Kia memberikan selamat kepada Zulfah.

"Makasih, Nafisah" balasnya dengan senyuman lembut.

"Ante, Ante ayok kita main kelual!!" Ujar Zay menarik-narik ujung baju Kia.

"Em.. boleh Mbak?" Izinnya mendapati anggukan dari Zulfah.

***

Akhirnya keduanya pun pergi bermain diluar. Menelusuri setiap sudut dipesantren hingga akhirnya berhenti disebuah pohon jambu air.

ARNAF, surga dari zaujiku ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang