13. cemas? akur?

266 18 0
                                    

Assalamualaikum, kagem and degem🌹☁️

Bismillahirrahmannirrahim🤲

Gimana sama hari ini? Semoga baik-baik aja ya!"

⚠️ Sebelum next part, kalian follow dulu akun sosmed aku, ya🌹☁️

⚠️ follow ig: _r.dwiiaryanti
⚠️ follow tiktok: r.dwiiaryanti
⚠️ follow akun wp: _r.dwiiaryanti

°

°
Setiap kali saya mencoba melupakannya, semakin sakit untuk saya jika saya sampai melupakannya. Entah kenapa.
_Arhan Baihaqi El-fathan

Happy reading, all🌹☁️

Pukul, 15:30 WIB

Asar sudah tiba sedari tadi tetapi Kia, Cleo, dan Lily masih belum kembali kepesantren. Hal itu membuat para pengurus panik apalagi ustadzah Nadia ia sangat takut terjadi apa-apa dengan ketiga santrinya itu. Di tengah kepanikan ada saja yang bersu'udzon mengatakan bahwa Kia, Cleo, dan Lily kabur.

"Coba kamu telpon Kia dulu, Aish" titah Gus Arhan.

Aisyah mengangguk, dan dipencetnya tombol nomer Kia tetapi ponsel Kia tidak aktif.

"Gak aktif, Mas" hal itu membuat Gus Arhan panik.

"Mungkin kabur kerumahnya kali Gus" tuduh Naumi.

"Tidak mungkin."

"Kenapa gak mungkin? Ya mungkin aja kan? Kia itu udah merencanakan untuk dirinya keluar dari sepantren ini dengan cara kabur"

"SAYA BILANG TIDAK MUNGKIN!"

"Sabar, nak. Lebih baik kamu telpon orang tua Kia saja." Gus Arhan menggeleng, "maafkan, Arhan yang tidak bisa mengontrol emosi, Abba. Arhan pikir  tidak, Abba. Jika Arhan telpon orang tua Kia mereka akan panik sekaligus marah kepada Kia"

Ustadzah Nadia menunduk. "Maafkan saya, Gus. Saya lalai. Seharusnya saya suruh Naumi saja yang belanjanya. Saya pikir, Kia tau dengan jalan dibandung karena ia sangat hapal bahasa sunda." Ujar Ustadzah Nadia.

"Dulu emang iya, sekarang tidak" gumam Gus Arhan.

"Tidak apa, Ustadz Syam mari temani saya kepasar untuk mencari Kia dan temannya." Ustadz Syam mengangguk dan mengikuti Gus Arhan dari belakang.

***

Diposisi Kia saat ini ia dan teman-temannya sudah menaiki beberapa angkot merah tetapi tidak membawanya kepesantren Al-mubarok.

"Kata gue juga apa, gak semua angkot merah sama tujuannya!" Celetuk Aurel.

"Iya-iya maaf" sahut Kia.

"Terus sekarang kita gimana nih? Gak tau jalan pulang gini" simpul Aurel.

Kia nampak berpikir beberapa menit setelahnya ia kembali berbicara. "Gue yakin, semua pesantren lagi nyariin kita. Apa.. kita balik aja ya ke pasar yang tadi. Gimana?"

ARNAF, surga dari zaujiku ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang