Halo Bunda

87 14 0
                                    

Saat ini Jaka sedang menuju ke ruangan dimana Yuju di rawat, dengan membawa buah-buahan dan vitamin C, yang akan ia berikan pada Yuju.

Saat Jaka akan masuk ternyata bertemu dengan seorang wanita, Jaka menduga itu adalah orang tua Yuju. Yuju tampak sedikit terkejut dengan kedatangan Jaka.

Jaka langsung menyalami bunda Yuju dan tentu di balas dengan senyum ramah." Kamu teman nya Juwita?"

"Iya tante. Saya Jaka, teman nya Juwita." Jaka sedikit asing dengan nama Juwita, namun ia cepat ingat kalo nama Yuju itu Yujuwita.

"Wah keren ya anak bunda, baru semingguan di sekolah udah dapet temen cowo. Ganteng lagi." Yuju memukul lengan bunda nya pelan menandakan ia malu dengan ucapan bunda nya.

"Yaudah. Bunda mau sarapan di kantin dulu ya, kalian ngobrol aja." Ucap bunda Yuju tentu di balas anggukan ramah oleh Jaka.

Sepeninggalan bunda Yuju, suasana hening untuk beberapa saat hingga Jaka memutuskan untuk menghentikan kecanggungan itu.

"Gua bawain buah sama vitamin ." Ucap Jaka.

"Makasih ya, duduk di kursi aja." Ucap Yuju, posisi Yuju juga tidak bersandar tapi ia duduk di atas kasur nya.

"Udah enakan?"

"Dari awal aku gak sakit ka, kan aku udah bilang gapapa."

Jaka tersenyum simpul.

"Iya. Gua tau."

"Kalo tau kenapa harus nanya?"

"Biar deket sama lu." Yuju menatap laki-laki itu dengan malas lalu menanggapi lagi ucapan nya." Ngapain mau deket sama aku?"

"Emang siapa yang gamau deket sama cewe cantik sih?"

"Hih nyebelin!" Seru Yuju dan mendapatkan gelak tawa dari Jaka.

"Tau gak gue bawain vitamin apa?" Jaka mengambil vitamin tersebut dari paper bag yang ia bawa tadi.

Yuju melihat vitamin itu, ia jelas langsung tau itu vitamin C. Karena pada kemasan itu terdapat tulisan itu vitamin C.

"Itu vitamin C, kamu pikir aku gabisa baca apa?"

"Hahaha, santai dong. Bener, ini vitamin C dari jeruk."

"Tapi lu tau gak, kalo gua bawa vitamin C varian lain. Tapi itu gak ada bentuk nya." Yuju menatap Jaka heran, tidak mengerti maksud nya." Apa itu?"

Jaka menarik tangan Yuju, ia membawa tangan Yuju menuju dada nya," kalo mau ngerasain vitamin C nya disini, gimana kerasa gak?"

Yuju masih tidak mengerti." Coba tatap mata gua." Yuju masih menuruti tingkah laki-laki di depan nya.

"Nah itu lu baru aja ngeliat vitamin C ju"

"Vitamin Cinta hahaha." Lanjut Jaka, sedetik kemudian ia mendapatkan pukulan ringan dari gadis di depan nya.

Yuju tidak kesal, buktinya ia tertawa sekarang. "Hahaha, apasih jayus banget tau gak."

"Tapi lu ketawa ju, berhasil dong bikin lu happy."

"Nanti kalo aku gak ketawa, kasian dong kamu nya kak." Ucap Yuju.

"Iya sih jadi sedih nanti ya gua kalo lu gak ketawa." Balas Jaka.

"Iya dong. Baik kan aku." Yuju masih tertawa simpul, " berarti lu pahlawan ju."

Yuju menautkan kedua alis nya. "Hmm, kenapa bisa aku jadi pahlawan?"

"Karena Yujuwita berhasil menyelamatkan Juanka dari sakit hati, kalo aja Yujuwita gak ketawa pasti sekarang Juanka udah sakit hati. Bisa sampe panggil dokter loh." Ucap Jaka menggunakan nada yang di buat sok serius.

"Yey. Aku pahlawan hahahaha."

"Btw, Juanka itu nama kamu ya?" Jaka menanggapi itu dengan anggukan.

"Hmm. Kak Jaka sekali lagi makasih ya, padahal hari ini sebenarnya aku mau pulang ke rumah. Jadi kamu gak perlu repot-repot jengukin aku."

"Lu kayak gini gara-gara gua. Jadi gua bertanggung jawab disini."

Yuju menggeleng, tanda ia tidak setuju dengan perkataan Jaka. "Gak kak, mereka yang duluan mulai. Aku liat sendiri kok."

Jaka menanggapi perkataan Yuju dengan senyuman simpul.

"Juwita..." Panggil bunda Yuju setelah membuka pintu ruangan tersebut. Kedua nya menoleh ke arah orang tua Yuju.

"Kita pulang ya, kamu mau pulang bareng bunda atau temen kamu?" Goda bunda Yuju.

"Bundaaaaaaaa!"

Bunda Yuju dan Jaka tertawa gemas melihat itu." Yaudah tante, saya pamit dulu ya."

"Iya makasih nak Jaka, udah repot-repot jenguk anak manja ini."

"Ndaaa ih....makasih ya kak. Hati-hati."

"Kalian kenal berapa hari?" Tanya bunda Yuju.

"Ih nda, jangan keras-keras ngomong nya nanti dia denger loh."

"Apa sih Juwita, udah pergi itu anaknya."

"Hmm, baru kemarin kenal." Jawab Yuju.

"Kata bunda itu pasti naksir sama kamu, mana mungkin baru kenal 2 hari langsung jenguk. Pasti ada maksud."

"Bunda harus cerita ke ayah nanti, kalo ayah udah pulang dari tugas nya." Goda bunda Yuju kepada anak gadis nya tersebut.

"Gausah cerita ke ayah ih, nanti malah dia di suruh ke rumah. Tau sendiri kan bunda, ayah tuh gimana."

"Loh bagus itu, kalo sampe dia berani nerima ajakan ayah ketemu. Dia lelaki sejati, kalo gak berani ya hempas." Bunda Yuju berujar dengan gembira, sampai membuat Yuju sendiri pun heran.

"Tapi menurut bunda...dia berani gak?"

"Menurut bunda dia berani, dia aja santai pas ada bunda tadi."

"Tapi pasti beda nda, antara ketemu sama bunda atau ayah."

"Iya beda, lagian kenapa sih kamu jadi kepo gini? Cie cie." Yuju semakin kesal dengan bunda nya yang satu ini, padahal ia yang memulai percakapan ini terlebih dahulu.

"Kan bunda duluan yang bahas."

"Tapi kamu suka kan?" Pipi Yuju memanas, memang ya sang bunda ini suka sekali menggoda anak gadis nya.

"Yaudah mending kamu siap-siap mau pulang, besok sekolah loh. Jangan ketinggalan pelajaran baru juga sehari resmi jadi anak SMA." Ucap sang bunda.

"Biar cepet ketemu Jaka juga."

"Bundaaaaaaa!"

________________

next nya aku bakal kenalin nama bunda nya Yuju siapa, biar gak bingung.

Oh iya, buat cast para orang tua gitu aku gak akan kasih visualisasi nya siapa yaaa. Jadi silahkan ber-imajinasi dari mana saja, karena aku sendiri gak menemukan visual yang menurut aku pas dengan karakter para orang tua mereka😉

Hope u enjoy.

95.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang