Air dan Minyak.

78 11 5
                                    

"Heh! Kok udah masuk?" Ucap Una ketika melihat sahabat nya.

"Ya udah dong. Masa gitu doang harus sebulan gak masuk gitu?" Jawab Yuju.

"Kamu beneran udah gapapa?" Una masih mengkhawatirkan keadaan sahabat nya.

"Gapapa unaaaa, oh iya, kemarin kak Jaka dateng jenguk aku."

"Dih! Ngapain?" Yuju berdecak mendengar respon sahabat nya, selalu begitu kalo mendengar nama Jaka atau pun teman-teman nya.

"Kan aku udah bilang dia jenguk, dia baik kok na." Ucapan Yuju masih belum mendapatkan respon baik dari Una. Una malah mendiami Yuju.

"Naaa kenapa sih? Dia baik sama aku kok, selama gak ganggu itu gapapa."

"Aku..cuma khawatir sama kamu juu. Kamu tau? Mereka itu geng motor ju." Yuju mengerutkan dahi nya, ia juga tampak kaget.

"Kamu serius?"

"Aku serius. Ternyata udah pada tau tentang mereka."

"Hmm, tapi gak semua geng motor itu negatif na. Bisa aja mereka cuma asik-asikan."

"Hih. Selalu gitu, yaudah tapi jangan terlalu berurusan sama mereka oke?" Pinta Una, dan Yuju menanggapi itu dengan senyuman.
.
.
.
Kini jam istirahat telah tiba, tentu Yuju dan Una menuju ke kantin berdua.

"Mau pesen apa ju? Sekalian." Tanya Una.

"Indomie aceh aja, sama es teh." Lalu Una mengangguk dan segera memesan.

Tak lama Jaka dan teman-teman nya sampai di kantin. Entah sengaja atau tidak Jaka memilih meja yang bersebrangan dengan Yuju.

"Minimal se-geng minta maaf gak sih udah bikin temen gue celaka?" Sindir Una saat baru balik setelah memesan makanan, tentu itu mendapatkan teguran dari Yuju berupa tatapan tajam.

"Apa dah, gajelas banget. Salah siapa di situ." Balas Aming, yang Yuju tahu pasti teman dekat Jaka.

"Dih! Yang dateng duluan juga temen gue tuh." Balas Una lagi, tidak biasa di pendengaran Yuju teman nya itu memakai Lo-Gue. Pasti Una sangat kesal.

"Na udah." Kali ini Yuju menegur Una agar tidak bersuara lagi. Una pun lalu diam sambil memainkan handphone nya.

5 menit setelah itu pesanan Yuju dan Una datang, mereka segera menikmati makanan nya sembari mengobrol kecil.

Pandangan mereka berdua taralihkan karena ada suara bising dari meja Jaka dan teman-teman nya. Terlihat gadis bergelanjut manja pada Jaka, orang-orang di sekitar juga terlihat mencibir kelakuan gadis tersebut.

"Udah kayak monyet aja galayutan." Cibir Una, dan ternyata perkataan Una terdengar hingga meja Jaka.

Terlihat gadis itu tampak tak terima dan menggebrak meja Yuju dan Una. "Apa-apaan sih?"
Kali ini bukan Una, tapi Yuju yang tampak kesal juga.

"Lo bilang apa ke gue tadi? Lo ngatain gue?" Kesal gadis tersebut dan mendapatkan tatapan remeh dari Una.

"Loh gue gak sebut nama. Lo ngerasa?" Tantang Una balik.

"Eh, meja yang gue dudukin tuh cuma di situ ya, terus lo bilang gelayutan dengan posisi gue juga lagi gitu. Jadi lo pasti ngatain gue!"

"Lah, emang nya lu ngerasa gelayutan lo kayak monyet?" Una kembali ber-ujar santai. Terlihat gadis itu terdiam sebelum melakukan sebuah tindakan agak di luar nalar.

"Hih dasar cewe sok jagoan!"Kesal gadis tersebut sembari mengangkat gelas es teh di meja tersebut dan hendak menyiramkan nya kepada Una. Namun tangan tersebut di tahan oleh Yuju.

95.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang