01

713 34 6
                                    

Hari ini, Janu berada di perpustakaan fakultas hukum. Dia sedang berhadapan dengan buku tebal dan beberapa buku lain yang ada di sebelahnya. Janu juga tidak lupa mengenakan kacamata yang selalu menemaninya saat membaca buku atau bermain ponsel.

"Nu, lu ga bosen baca buku terus?," Janu menoleh ke arah Cakra dan melihat wajahnya yang terlihat bosan.

"Kalau lu mau kek ke kelas, duluan saja," balas Janu. Cakra menarik bangku di depan Janu dan menutup buku tebal yang sedang dibaca oleh Janu.

"Ayo Nu, ke kantin. Lu pasti cape baca buku terus," ajak Cakra. Namun, Janu menolak dan mengatakan bahwa dia sudah membawa bekalnya.

Cakra merasa kesal karena temannya yang satu ini sangat membosankan. Tapi Janu mengakui bahwa dia memang tidak pandai dalam berteman dan bagi Janu, itu tidak begitu penting.

"Lu belum jawab pertanyaan gue, Nu," Janu memikirkan pertanyaan tersebut yang menyinggung kebiasaannya yang selalu berada di depan tumpukan buku. Namun, Janu tidak merasa jenuh dan masih menikmatinya.

"Lu baca buku terus mau jadi Albert Einstein?," ucap Cakra tanpa berpikir panjang. Tanpa ragu, Janu memberikan pukulan di atas kepala Cakra.

"Cok! ya maap. gue mau sama Jidan saja," ucap Cakra sambil mengusap kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan buku tebal. "Emang jancok banget Janu," batinnya.

"Pacaran saja terus," goda Janu. Cakra membalik badan dan hendak meninggalkan perpustakaan. "Cih, bilang saja lu iri," ucap Cakra sambil pergi.

Janu menatap Cakra dengan tatapan datar. Cakra kembali berbicara, "Kenapa lu ga pacaran saja, gue liat banyak yang suka lu."

Janu menghela napas dan teringat pada seorang wanita yang baru-baru ini mendekatinya. "Seumpama bisa, udah pacaran gue."

Namun, Janu juga ingat bahwa kedua orang tuanya melarangnya untuk berpacaran dengan alasan bahwa itu akan mengganggu prestasinya di sekolah.

Janu tidak terlalu memikirkan perkataan Cakra dan melanjutkan membaca bukunya. Tidak lama kemudian, Janu pergi ke kelas karena sudah waktunya untuk mata kuliah. Hari ini hanya ada satu mata kuliah, sehingga Janu bisa pulang lebih awal. Setelah mata kuliah selesai, Janu pulang ke kosan dengan naik motor. Jarak antara kampus dan kosan tidak terlalu jauh. Setibanya di kosan, Janu segera membersihkan dirinya di kamar mandi.


***

Aplikasi Dating Berujung Pusing || [Hyuckno] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang