05

201 20 1
                                    

Setelah adiknya selesai makan, Hendra menyuruhnya segera masuk kamar untuk tidur siang. "Dek, ayo masuk kamar cepet tidur," Titah Hendra. "Sebentar mas, adek pengen main dulu," Tolak sang adik. "Tapi setelah main tidur ya, mas pukpuk," Bujuk Hendra. Setelah puas bermain akhirnya Hendrik pun menaiki kasur.

"Ayo mas pukpuk, adek udah ngantuk," Ajak Hendrik sembari menepuk kecil kasur samping nya. Hendra tersenyum melihat tingkah adiknya yang patuh dan selalu menggunakan bahasa sopan ketika berbicara dengan yang lebih tua. Ia merasa telah berhasil mendidik adiknya dengan baik walaupun jarang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.

Hendra pun menaiki kasur dan merebahkan dirinya tepat disamping sang adik, lalu memeluknya dan menepuk-nepuk pantat sang adik dengan pelan.

Hendra memastikan lagi kalau adiknya sudah benar-benar tertidur. Dia keluar dari kamar sang adik menuju teras rumah, bundanya sudah tertidur, untuk ayahnya dia tidak tau kemana bajingan satu itu pergi. Hendra berpikir kenapa harus dirinya dan adiknya yang menerima nasib ini, dia tidak menyalakan takdir hanya saja dia cape dengan keadaan dimana kedua orangtuanya selalu berantem dan tidak memikirkan mereka berdua.

Hendra tidak memikirkan itu lagi, dia lebih memilih memainkan ponselnya, dia melihat 2 pesan masuk siang tadi. Aahh dia rupanya, batin Hendra.

Intan

|Halo
|Boleh kenalan?

Hai|
Boleh, gua Hendra|

| Gue intan
| Ntmy Hendra

Ntmy too|
Btw asal mana|

|Gue asal Malang
|Kalau lu?

Gua Surabaya|

|Ouh ya gue tau

Lu disini nyari pacar apa gimana?|


Pertanyaan itu spontan Hendra tanyakan, padahal sudah jelas itu aplikasi dating pasti tujuannya buat cari pacar bukan. Ponselnya terus berbunyi karena mendapatkan notifikasi dari grup dia dan temannya.

 Ponselnya terus berbunyi karena mendapatkan notifikasi dari grup dia dan temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melihat chat terakhir Nanda, Hendra masuk kedalam rumah untuk mengambil kunci motor dan jaket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah melihat chat terakhir Nanda, Hendra masuk kedalam rumah untuk mengambil kunci motor dan jaket. Sebelum pergi Hendra sempat mengecek kamar bunda dan adiknya. Setelah mengunci pintu, Hendra segera menuju rumah Rian.

"Yan buruan, sat set" teriak Hendra didepan rumah Rian.

"Gausah teriak-teriak su" ucap Rian

Setelah itu mereka langsung menuju tempat yang disebutkan oleh Nanda.
Sesampainya disana, mereka langsung menuju kursi yang paling pojok. Kata Hendra mah yang pojok lebih enak buat ngopi.

"Pesen apa Yan, biar sekalian" tanya Hendra

"kopi susu saja" jawa Rian

Hendra yang mendengar itu langsung berjalan kearah penjual. "Kopi susu dua mas," ucap Hendra kepada sang penjual. Setelah selesai memesan Hendra kembali ke tempat duduk nya. Tidak lama kemudian Riyan dan Nanda datang.

"Cok orang tampan datang" teriak Nanda

"Orang tampan katanya Yan, kresek-kresek Yan mau mutah gue" ujar Hendra

Rian tertawa keras mendengar ucapan Hendra, Nanda mendelik mendengar itu. Tapi setelah itu Nanda ikut tertawa. Kalau dipikir kenapa Hendra punya temen yang kelakuan nya absurd, walaupun begitu mereka teman yang solid, dari kecil mereka selalu bareng.

Jangan lupa vote and komen yaa, biar aku semangat up nya, dan juga follow akun ini biar dapet notifikasi dari aku, oke??

Aplikasi Dating Berujung Pusing || [Hyuckno] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang