51; Bahagia Sesungguhnya (END)

3.4K 360 245
                                    

“Baru jam segini kok udah pulang, Mas?” Radi bingung ketika suaminya kini sibuk lepas sepatu dan taruh alas kaki tersebut ke rak dekat pintu. Sekarang hari Selasa, belum ada jam dua siang, seingat dia, Jaka punya kelas buat diajar nanti pukul setengah tiga. Makanya, nggak heran kenapa si cantik kini bertanya-tanya sembari nerima tas kerja suaminya yang minta tolong pegangin dulu.

“Aku agak nggak enak badan, kayaknya mau flu, jadi aku putusin pulang duluan buat istirahat.” Manik jelah Radi mengerjap, refleks maju seraya jinjit supaya dia bisa ngecek suhu tubuh suaminya. Jaka juga diem di tempat biar sang mesa nggak kesulitan akibat selisih tinggi badan mereka. “Aduh, iya lagi, kamu agak anget, Mas. Pusing nggak?” Ujar submisif itu, kekhawatiran terlukis jelas dari raut wajah ayunya serta intonasi bicara. “Kamu ganti baju dulu aja, habis itu makan sama minum obat, biar aku yang siapin.” Jaka ngangguk setuju, lantas ayun tungkai menuju kamar diekori sang istri.

“Si kembar tidur, ya?”

“Namanya juga newborn, taunya cuma nyusu sama tidur doang mereka, Mas.” Jawaban Radi menciptakan senyum di bibir sang wrisaba. Padahal tadi badannya nggak enak banget, mood juga jadi jelek mau ngapa-ngapain, tapi istrinya bisa dengan gampang merubah itu. “Kamu nanti nggak usah giliran jagain si kembar dulu, istirahat aja biar badanmu enakan—lagian repot juga kalau anak-anak ketularan demam kamu.” Mereka tiba di kamar, lagi-lagi Jaka menurut. Pria dewasa itu sebatas amati ketiga malaikat kecilnya dari kejauhan sambil senyum.

Bener kata Radi, dia mending istirahat dulu ketimbang nularin virus ke anak bayi mereka yang baru lahir. Mana tadi di kantor jurusan hidungnya mendadak mampet, kepalanya pening, badan keringet dingin, ditambah kena AC, kayaknya bakal flu berat.

Jaka lepas kemejanya dibantu sama sang istri yang katanya mau sekalian nyuci pas turun nanti. Habis itu, dia ke kamar mandi buat basuh diri kilat, soalnya lagi sakit dan barusan dari luar, nanti virusnya nambah-nambah kalau nggak mandi. Mana di kamar ini juga ada triplets kesayangan. “Dek, aku tidur kamar lain aja apa, ya? Nanti aku bersin-bersin, kamu sama anak-anak ketularan.” Radi baru balik lagi dari lantai bawah, di atas nampan, anak itu bawain sepiring nasi sama lauk dan segelas air buat suaminya. Di sana juga ada tablet obat pereda gejala flu.

“Yakin? Aku, sih, nggak masalah, Mas. Tapi nanti kamu bakal butuh apa-apa nggak, tuh. Kan kamu juga pusing, badannya lemes.”

I’m okay ... I guess ...” Ringisan Jaka terbit bersamaan dia yang nggak yakin sama diri sendiri. Kini si dominan duduk bersandar headboard ranjang, kaki selonjoran dibalut selimut, dan mulutnya sesekali ngunyah sendokan nasi yang disuapin istrinya. Kalau dulu masa muda sebelum menikah, Jaka terbiasa merawat diri alakadarnya di waktu sakit. Nggak bisa dibilang paling mandiri, tapi dia juga nggak ada yang bisa direpotin selain diri sendiri, makanya berujung sugesti diri kalau dia nggak apa-apa.

Sekarang udah punya istri, ada yang ngerawat dan jagain kalau lagi sakit, jadi keluarlah semua sifat manjanya itu. “Nggak jadi, deh, aku tetep tidur sini. Tapi kamu nanti minum vitamin sama air putih yang banyak, ya, Dek? Biar imun kamu kuat.” Radi ketawa kecil, geleng kepala sama tingkah suami yang kayak anak kecil. Dia udah dilatih Jaka buat menghadapi bocah besok waktu si kembar mulai gede.

“Tenang aja, Mas, aku nggak gampang sakit, kok.” Cengiran Radi dibumbui kerlingan mata, dia ini gemesin banget, mana pipinya embul. “Kelompok KKN kamu gimana? Udah ada perkembangan?”

Eum, udah baik sekarang, Mas. Kemaren terakhir ketemuan sekalian pada minta maaf dan ngelurusin masalah yang waktu itu. Nares juga minta maaf sama aku karena sempat marah.”

“Bagus, dong, kalian malah makin kompak setelah ngelewatin salah paham.” Radi ngangguk, dia agak lebih tenang sekarang. Grup juga mulai efektif lagi bahas proker, dan bahkan obrolan remeh juga masuk, mereka mulai mengakrabkan diri.

[3] The Mahadhi's | ft. NoRen - NaHyuck (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang