Part 9

87 14 1
                                    

-Don't forget to vote-
-----------------------------
[Song : BTS_Dimple]
-------------
Yoonmin Story
-----------------------------
Jin's POV
.
.
.


Srek!

Brugh!

"Aigoo ... Aigoo ... tanganku...."

Kukibaskan tangan kanan dengan sesekali memberikan pijitan ringan akibat mengangkat kantong beras yang ternyata cukup berat. Tanpa memedulikan keramaian di sekitar, aku pun kembali melihat isi keranjang dorong belanjaan.

"Gochujang sudah, daun bawang sudah, tahu sudah, eum ... Susu sudah, sosis sudah, kimchi sudah, beras merah sudah, telur, mentega, perbumbuan dan daging juga sudah. Hm ... Kira-kira apa yang belum, ya?" Kuingat kembali barang-barang yang akan Jimin dan  aku butuhkan di apartement.

"Ah! Sabun cuci piring dan deterjen," ingatku yang langsung mendorong keranjang ke arah rak khusus bahan dan peralatan untuk mencuci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah! Sabun cuci piring dan deterjen," ingatku yang langsung mendorong keranjang ke arah rak khusus bahan dan peralatan untuk mencuci. Kuambil beberapa deterjen dan melihat mana yang terbaik.

"Untuk Jiminnie satu dan untukku satu. Apa ... Jiminnie bakalan suka wangi Aquatic seperti ini, ya? Biasanya dia suka wangi vanili." Aku berpikir keras saat melihat deterjen sekaligus pewangi tersebut.

Srek!

Kuletakkan deterjen itu ke keranjang dan berjalan dengan riang menuju ke tempat sabun cuci piring.

"Sekali-sekali lah, masa iya wangi vanilli terus," ucapku cuek sambil mengambil sabun cuci piring dari rak sebelum akhirnya menuju ke kasir.

"Annyeong haseo, Oppa. Silakan," sapa kasir yeoja yang mulai sibuk mengambil serta scanning barang-barang belanjaanku.

Akupun tersenyum ramah sambil mengangguk pelan dengan tetap mengawasi setiap barang yang dimasukkan ke kantong belanja.

Apa sebaiknya aku beli lagi obat-obatan untuk persediaan di apartementku dan Jiminnie, ya?

Kira-kira obat apa yang sudah habis, ya?

Obat demam? Flu? Batuk? Sakit gigi? Vitamin? Salep memar? Atau--

"Mwo?? Hyung sudah mau pulang?? Jadi sekarang aku langsung ke apartementmu aja?? Astaga ... Ini aku sudah dekat, hyung!"

Terkejut diriku saat mendengar suara berat dari arah kasir sebelah. Aku mengernyit bingung saat melihat namja jangkung dengan rambut berwarna coklat tersebut tengah mengusap wajahnya frustasi saat berbicara dengan seseorang di ponselnya. Beberapa kali ia memainkan salep memar yang ada di tangannya.

"Iya, iya, sudah kubelikan salep memarnya, Hyung. Percis seperti yang Hyung minta. Yang warna orange, kan?" ucapnya lagi sambil memberikan salep tersebut kepada petugas kasir.

Thistle BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang