Part 5

111 13 2
                                    

-Don't forget to vote-
-----------------------------
[Song : BTS_Blue & Grey]
-------------
Yoonmin Story
-----------------------------
Jimin's POV
.
.
.

"Jimin, jangan lupa untuk melatih nada rendahmu ya, Minggu depan kita akan coba kembali dengan lagu yang sama".

"Ne... Baekhyun-Sii..."

Jawabku semangat sembari mengambil sebotol air mineral untuk menenangkan tenggorokan yang sudah cukup kering akibat terlalu lama bernyanyi. Rasa puas di mata kuliah hari ini, membuatku semakin ingin memperbaiki improveku yang dikatakan terlalu monoton oleh Baekhyun-sii yang merupakan tutor pengganti dosen pada mata kuliah hari ini.

Setelah menghabiskan minuman, akupun bangkit dan berjalan mengambil Handphone yang masih ter cas di ujung sudut ruangan, bersamaan dengan barang barangku. Terlihat ada pesan dari Jin Hyung dan dari Jungkook yang langsung membuatku membukanya sambil menahan senyum akibat melihat 1 foto yang di kirimkan Jungkook.

Jimin Hyung, aku sudah di kantin dengan Tae hyung, mau susu yang coklat atau strawberry Hyung ?

Terkekeh geli diriku saat melihat pesan dari Jungkook, bukan karena isi pesannya, melainkan wajah Taehyung yang sengaja dibuat lucu, dengan memanyunkan bibir dan mata yang juling. Dengan cepat akupun membalas pesan darinya dan langsung membuka pesan dari Jin Hyung yang mengatakan bahwa dia tengah sibuk packing untuk pindahan ke Seoul esok hari. Tersenyum diriku yang sudah membayangkan betapa lengkapnya kebahagiaanku jika Jin Hyung sudah tinggal bersamaku disini. Berada dekat dengan keluarga adalah satu satunya kebahagiaan yang sangat kujaga.

Srek..

Perlahan akupun memasukkan semua barang barang ke dalam tas, dan berjalan keluar kelas yang sudah sepi tanpa kusadari. Keheningan yang memasuki indera terasa nyata saat diriku berjalan menyusuri lorong gedung kampus musik ini. Menoleh ke arah kanan dan kiri demi mencari sosok manusia yang sekiranya masih tertinggal di sore hari ini, namun nihil.

Sepertinya hanya sisa diriku yang masih berada di gedung ini...

Melihat jam yang menunjukkan waktu menuju malam, di dukung oleh langit yang mulai gelap, maka kupercepat langkah kaki menuju ke arah kantin yang letaknya cukup jauh. Dengan sesekali merapatkan jaket akibat cuaca yang dingin, akupun melirik ke arah kanan dan kiri

Kenapa sepi sekali...

Langit juga semakin gelap akibat mendung..

Bahaya jika aku sampai kehujanan...

Berbelok diriku ke arah pintu keluar fakultas, namun langkah kaki sedikit terhenti saat mendengar suara siulan dari arah lorong samping. Berdegup seketika jantungku saat suasana semakin mencekam. Menoleh cepat diriku ke arah samping, namun hanya lorong gelap yang kutemukan.

Suara siulan yang pelan, namun memenuhi seluruh lorong gedung semakin terdengar mendekat.

"Si...siapa itu..."

Lirihku yang hanya dijawab dengan siulan tanpa henti. Teringat akan film horor yang kutonton semalam, mengingatkanku pada pemeran yang bertemu sosok mengerikan tepat setelah mendengar suara siulan.

Menelan saliva diriku yang hanya berdiri terdiam saat siulan tersebut semakin mendekat menuju ke arahku. Kegelapan di lorong membuatku tak mampu melihat dengan jelas, apakah sosok yang mendekat adalah manusia atau makhluk kasat mata. Merinding diriku yang langsung berjalan mundur sambil memeluk tas. Tanpa kusadari, air mata menetes ketakutan saat terlihat sosok yang berjalan di dalam kegelapan lorong.

Thistle BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang