" Ini Dennise, minuman yang kamu minta 'limun, sangat cocok bukan 'dengan permen kapas ini ?. " ucap Mark sambil memberikan minuman dan permen kapas itu kepada Dennise.
" Terimakasih Mark " jawab Dennise sambil tersenyum sekejap melihat Mark.
Mereka berdua pun menyaksikan penampilan band idola Mark yaitu The Hornet, akan tetapi di tengah acara festival musik itu Dennise merasa tidak terlalu nyaman dengan festival itu ia meminta Mark untuk mengantarnya pulang awal.
" Mark, bisa tidak kau antar aku pulang awal ?, aku baru ingat 'ternyata aku ada acara keluarga juga malam ini, aku tidak mau telat, "
" Hehe 'kamu tidak marah kan ?. " ucap Dennise pada sambil memegangi tangan Mark.
" Oh, baik lah 'lagian aku juga merasakan hal yang aneh pada diriku " jawab Mark yang langsung mengantar Dennise pulang menuju rumah nya, sesungguhnya Mark sedari tadi dia merasa bingung dan gelisah karena selalu memikirkan Alisa, ia juga tidak tau apa yang sebenarnya ia rasakan.
***
Dalam perjalanan pulang setelah Mark mengantarkan Dennise pulang ke rumahnya, Mark selalu membayangkan kenangan bersama Dennise saat menonton singkat festival musik itu, untuk menghilangkan ke kegelisahannya karena pikirannya selalu tertuju pada Alisa, Mark mencoba mengingat terus kenangan nya tadi bersama Dennise.
" Payah, ini lebih dari apa yang ku harapkan" ucap Mark dalam hatinya sambil tersenyum melajukan motornya.
Dimana di dalam perjalanan pulang Mark melihat Alisa berdiri seorang diri di tempat biasa mereka berdua duduk, tampak Alisa berdiri membelakangi jalanan, Mark yang melihat hal itu langsung mendelay laju motornya ke seberang jalan.
" Alisa?, kamu masih disini ? " tanya Mark sambil memegangi bahu Alisa dan memutar badannya menghadap ke wajahnya.
Alisa hanya menutupi wajahnya dengan tas yang di bawanya .
" Kamu kenapa? hei, Alisa ? kenapa kamu menangis, ceritalah padaku " ucap Mark sambil memeluk Alisa. Tetapi Alisa mendorong Mark dan kembali membelakangi Mark.
" Alisa, kamu kenapa ?. " kembali tanya Mark sambil mencoba memegangi bahu Alisa.
" Mark, apakah kamu pernah mencintai seseorang?, tetapi ia sudah memiliki dambaan hati orang lain ? " ucap Alisa yang bersedu yang masih membelakangi Mark.
" Tentu saja, tapi bukankah kamu pernah berkata, jika mencintai seseorang tak harus memilikinya' bukan ? " jawab Mark sambil kembali memegang bahu Alisa dan memutar balik tubuh Alisa.
" Alisa, bukankah kamu lebih paham akan semacam ini daripada diriku ?' aku banyak belajar loh dari mu " uacap Mark sambil memegangi pipinya Alisa.
Mark merasa begitu tersentuh melihat memar mata Alisa yang tampak menangis sedari tadi.
" Seharusnya aku melihat dia selalu ceria dan penuh semangat 'tapi, hari ini ia tampak berbeda " ucap Mark dalam hatinya sambil memeluk Alisa.
" Ya sudah Alisa ayo, duduk lah akan ku dengarkan semua ceritamu " ucap Mark sambil beranjak duduk di bangku yang ada disampingnya.
Tiba-tiba Mark terdiam sekejap, angin pun berhembus menyapa mereka berdua yang terdiam diri mematung sesaat.
" Oh, jadi kamu ingin memberitahu ku tentang ini ya' Alisa ?" ucap Mark sambil tersenyum kecil dan melihat sebuah surat saat ia beranjak diduk, surat yang tampak begitu tak asing baginya.
Sambil mengangguk Alisa menceritakan hal yang terjadi di balik tangisan nya dan juga tentang surat itu.
Flashback on .
Dalam acara festival musik antar band lokal itu, dimana Dennise yang sedari mengetahui kehadiran Alisa meminta Mark untuk membelikan nya sebuah minuman. Dimana di saat Mark hendak membelikan Dennise minuman, disana lah Dennise kemudian menghampiri Alisa sambil tersenyum padanya.
" Hei, aku Dennise' kamu siapa ?. Kenapa kamu membuntuti kita berdua, apakah ini ada hubungannya dengan Mark ?. " tanya lembut Dennise terhadap Alisa.
" Tidak' tidak, aku hanya tidak sengaja melihat Mark ada disini juga tapi, ketika aku melihat kakak aku tidak berani menyapanya " jawab Alisa sambil memegangi helaian rambutnya.
" Aku juga wanita' jadi?, aku juga paham akan hal ini. Kamu ada perasaan kah terhadap Mark ? " tanya Dennise kepada Alisa.
" Bukan seperti itu kak, aku hanya menjalankan sebuah tugas' dan lagian kita hanya berteman biasa kok " jawab Alisa sambil menatap binar mata Dennise.
" Oh ia, nama kamu siapa?' dari tadi aku bertanya tapi' kamu tidak menjawab nya?. " tanya Dennise kepada Alisa.
" Alisa kak, namaku Alisa " jawab Alisa sambil tersenyum pada Dennise.
Lalu Dennise memeluk Alisa sesaat lalu menatap wajah Alisa.
" Mark pasti sangat senang memiliki seorang teman seperti mu Alisa, "
" Dengar Alisa, bisakah kamu sampaikan ini kepada Mark ?," ucap Dennise sambil menyodorkan sebuah surat terhadap Alisa, Alisa kaget melihat surat itu.
" Alisa 'tolong ya, sampaikan pada Mark bahwa aku akan melangsungkan pernikahan ku pada akhir bulan ini, aku' aku sudah bertunangan dengan Jerome kekasih ku, "
" Malam ini kita akan mengadakan pertemuan antar keluarga lagi untuk memastikan semua rencana dan jadwal acara pernikahan kita berlangsung baik nanti, "
" Aku tau Mark mencintai ku, bahkan mengagumiku sejak kita smp. Huh, dasar Mark payah. Tapi, sekali lagi aku tidak bisa menerima seorang lelaki yang tidak memiliki masa depan yang tidak jelas, "
" Kau, tau sendiri kan Alisa ?' jika Mark itu terlalu fokus pada mimpinya untuk menjadi musisi ?, tanpa memikirkan hal terpenting dalam kehidupan ini seperti kerjaan tetap, penghasilan yang jelas' kamu paham kan akan hal itu' Alisa ?, "
" Jadi tolong ya' Alisa, aku titipkan ini padamu, aku tak mau menyakiti perasaan Mark secara langsung, kamu pasti paham kan akan hal itu ? " ucap Dennise tersenyum pada Alisa yang hanya mengangguk, Dennise memeluk Alisa sekejap lalu meninggalkan Alisa sendiri yang berdiri mematung disana.
Flashback off .
" Aku tau Mark, kau begitu mencintai Dennise kan ? " ucap Alisa sambil mengusap air hidungnya.
Mark hanya terdiam sekejap mendengarkan semua tutur dari Alisa, Mark akhirnya menyadari bahwa mengapa tadi Dennise memintanya untuk mengantarnya pulang lebih awal sebelum acara festival musik itu belum usai.
"Huh, aku tidak terlalu memikirkannya kok Alisa' lagian aku sudah paham sejak SMA bahwa, aku memang bukan level nya, "
" Tapi, mengapa kau yang menangis' Alisa ?, seharusnya aku yang sedih kan ?. " ucap Mark sambil mengusap air mata Alisa.
" Aku hanya merasakan bagaimana jika seandainya aku yang di ada posisi mu kini " balas Alisa sambil menatap Mark dengan iba.
Lalu Mark memegangi bahu Alisa lalu ia duduk disampingnya.
" Huh, kau tau kan Alisa ?, seperti yang kau bilang padaku, bahwa mencintai seseorang tak harus memilikinya " ucap Mark sambil menatap bulan tak terasa mata Mark ternyata juga ikut berkaca-kaca saat merasakan perasaan yang begitu menyesakan dadanya itu.
Mencoba menghibur dirinya dan juga Alisa ia bergegas mengambil sebuah sebuah minuman di dalam tasnya. Mark membeli minuman itu memang untuk Alisa karena ia tau jika Alisa pasti ada disana di tempat biasa mereka berdua suka menghalu.
" Alisa, minum lah " ucap Mark sambil menyodorkan sebuah kaleng minuman fanta dan beberapa biskuit untuk Alisa. Alisa hanya mengangguk sambil mengambil minuman dan biskuit pemberian dari Mark.
" Alisa, terimakasih yah " ucap Mark sambil tersenyum kepada Alisa, dan Alisa hanya tersenyum kecil pada Mark lalu kembali menatap bintang di langit malam yang hening.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora of Alisa (On Going)
Teen FictionMARK SEBASTIÁN adalah seorang siswa kelas 3 smk yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang musisi rock terkenal bersama ke tiga teman nya ya itu, Jimmy, Michael dan Andy. Tapi semua berubah setelah mereka lulus sekolah, banyak nya ujian yang menerpa...