27

1.9K 190 5
                                    

Dingin menerpa kulit berwarna kecokelatan akibat sering tersengat matahari itu, lelaki berkaos loreng tersebut sedang menatap malam dengan tatapan yang tak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

Apa perkataannya tadi siang begitu menyakiti wanitanya?

Rec hanya ingin ashel  memahami profesinya. Ini

baru pengajuan, belum kalau dia harus pindah kota, maupun hanya Rev yang pergi untuk bertugas lagi.

Apa ashel  bisa memahaminya? Rev  tak tahu jika ashel  akan tersinggung dengan perkataannya tadi siang karena ashel pun seperti dirinya lahir dalam lingkungan militer, pasti ashel  tahu beratnya ada di lingkungan militer itu.

Lagi-lagi rev hanya bisa mengembuskan napas beratnya.

"Malam, Pak rev," ucap tiga tentara yang sedang berjalan hendak ke pos jaga untuk berganti shift.

"Malam" jawab Rev dengan mengangguk dan senyuman.

Rev memilih masuk ke rumah dinasnya, ia membaringkan badannya di kasur sembari menatap

langit-langit kamar.

Seharusnya setelah pengajuan ini mereka akan senang karena setelahnya langsung daftar KUA dan melakukan preparingpernikahan.

Berbeda dengan ashel dan dirinya yang sibuk galau tentang ke depannya, eh, lebih tepatnya galau sedang menenangkan diri.

Lidah memang tak bertulang, tetapi mampu menusuk hati hingga sakit, walaupun tak berdarah.

"Chat nggak, ya? Duh, masa aku chat duluan, sih? Kan malu," ucap ashel sembari tengkurap di kasurnya dengan tangan memegang ponsel yang menampilkan

kolom chat kosong pada seseorang

kolom chat kosong pada seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh!" Ashel  yang frustrasi pun membanting ponselnya di sisi sebelah kananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh!" Ashel  yang frustrasi pun membanting ponselnya di sisi sebelah kananya.

Sedari tadi dia mengetikkan pesan, tetapi selalu dia hapus karena merasa kurang pas ataupun terlalu alay dan kurang pantas.

"Mas lett di sana lagi apa, ya? Mikirin aku nggak, ya?  monolog ashel sembari berbaring terlentang.

"bisa-bisa  gila gua  karena mas letnan " ucap ashel dengan nada kesal.

Ashel mengambil kembali ponselnya dan. mengetikkan sesuatu pada Rev  Hanya satu kata.

Ingat, satu kata.

la langsung membuang ponselnya lagi dan menutup kepalanya dengan bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

la langsung membuang ponselnya lagi dan menutup kepalanya dengan bantal.

Detak jantungnya tak bisa dikatakan baik-baik saja.

Ting

Sebuah notifikasi berbunyi dari ponselnya,  tak berani mengambil ponsel itu yang berada 30 senti dari kepalanya.

Ashel memegang dadanya yang masih berdetak

kencang hingga wajahnya memunculkan seberkas warna merah.

"Perasaan, kemarin pas  ketemu juga nggak gini banget, kok sekarang berasa kayak orang gila, sih?" ucap ashel mengacakacak

rambutnya.

Dengan perlahan dia ambil ponsel itu dan membaca

pesan yang masuk di dalamnya.

"AAA!" teriak ashel seakan mendapat undian giveaway

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAA!" teriak ashel seakan mendapat undian give
away.

"ASHEL, LU KENAPA?" teriak seseorang di luar kamar sambil mengetuk pintu dengan kencang. Ashel memegang dadanya yang berdetak lebih
Kencang dari tadi.

"ASHEL  WOI. JANGAN BUNUH DIRI!" teriak Marsha dari luar kamar

Ashel mengernyitkan dahinya.

Siapa yang mau bunuh diri?

Dengan malas dia membuka pintu dan terlihat Marsha  dengan wajah panik memeriksa badannya dengan

memutar-mutar tubuh

membuat ashel  pusing.

"Apaan, sih sha !" kesal ashel

"Kamu kenapa teriak?"

"Oh, itu, hehe...gua, gua gak kenapa-napa, lu lanjut masak deh, udah lapar gua," ashel kemudian menutup pintu kamar nya

"dasar dikira gua pembantu" sebal Marsha kemudian kembali turung menuju dapur

PERWIRA SAMUDERAKU  (end)👨‍✈️⚓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang