2 hari berlalu kini Aldo beserta yang sudah berada di kediaman mereka, setelah 3hari berada di asrama mereka sudah di per boleh kan untuk pulang ke rumah masing masing sambil menunggu pengumuman anggota anggota yang akan di kirim ke Palestina
"kangen bangett sama dokter acelll" bisik mas lett tepat di telinga ku sambil memeluk perut rata ku
"manja banget nih mas TNI" ujar ashel sambil menaruh handphone nya
"sama istri sendiri mah gapapa kalii"
"mas... kalo kamu terpilih untuk ikut ke ***** gimana?" tanya ashel membuat Rev terdiam dan mengubah posisi nya menjadi duduk
"kamu gimana? kalo semisal nya mas terpilih mas harus ikutin perintah itu sayang, mau gimana pun itu tugas mas" balas nya sambil menatap ku
"mau ngelarang tapi apa lah daya yang menjadi pilihan kedua"
"bu-
"HAHA becanda, udah tugas kamu kan harus patuh sama perintah, tapi gimana pun cuma pengen kita ngabisin waktu berdua untuk beberapa waktu kedepan" ucap ashel sambil memeluk sang suami
"udah bucin nih sama saya?"
"udah dari lama kali, cuma jual mahal" balas ashel, Rev menatap ashel sambil mengamati wajah sang kekasih, Rev mulai memajukan wajah nya hingga hidung ashel dan Rev berdempetan
"cell izin ya" ucap rev dengan cepat, menyambar bibir yang menggoda hasrat nya, awal hanya Rev mencium bibir ashel karna tak dapat respon Rev sedikit mengigit bibir bawa ashel membuat sang empuk meringis membuka peluang, Rev pun menyambar masuk dan mulai melumut, ashel yang mulai terbawa suasana kini ia mulai membalas lumutan sang suami, karna ashel sudah merasa sesak ia memukul-mukul dada bidang Rev membuat Rev mengerti, bukan nya berhenti Rev malah turung ke arah leher Jajang ashel membuat ashel kegelian dan berhasil membuat sang empuk berdesah
"ashh...g-elii, ahh"
Rev yang mendengar deshan membuat nya semakin tak tertahan, Rev mulai membuka kancing baju ashel satu persatu dan hanya tersisa bra saja, Rev kembali mencium dan meninggal kan tanda kis di area itu, ashel yang pasrah pun akan keadaan, Rev yang sudah membuka kemeja nya kini tiba riba suarah ketukan pintu terdengar membuat Rev yang sudah terpenuhi hasrat tidak memperdulikan, hingga ashel yang tiba tiba mengganti posisi menjadi duduk dan menarik selimutnya, Rev yang ngos ngosan pun menaikan alisnya
"ada yang ngetok pintu, bukaain"
"acellll.. nanggung " rengek Rev, membuat ashel tertawa kecil
"bukaain geh, aku ga pake baju loh, nanti yang di depan zeen atau ev gimana?" ujar ashel membuat Rev melotot, dan beranjak dari tempat tidur.Rev dengan malas berjalan menuju pintu kamar dan membuka nya, membuat yang berada di depan pintu kaget dengan penampakan tubuh kekar Tampa busana hanya celana pendek saja
"anjing Lo kaget gua" ucap ev sambil memukul tubuh rev
"ganggu banget Lo, hampir jadi juga" balas Rev dengan malas, membuat ev tertawa
"sorry sorry gua gak tau kalo kalian lagii-
"hustt udah ahh lu sih, ada apa nih?" tanya Rev mengubah topik pembicaraan
"di bawah ada komandan bagas katanya ada yang mau di bicarakan, lu siap siap geh" jawab ev membuat Rev mengaguk
"yaudah, gua ambil baju dulu terus turung"
kini ruang tamu ada ev,zeen,Aran,Chika, Aldo dan ashel mereka berkumpul untuk menemui sang atasan komandan TNI
"jadi kedatangan saya kesini, spesial untuk meminta izin kepada pihak istri dari kapten Rev untuk bisa melepas suaminya untuk beberapa bulan kedepan untuk melaksanakan tugas di ******, kapten Rev terpilih untuk menjadi bagian dari anggota yang akan ikut" ucap sang komandan membuat ashel kaget benar filing ashel, terntya Rev masuk dalam 20 anggota yang akan di kirim ke Palestina.
Aran dan Chika saling berpandangan, tatapan sedih Chika menatap sang adik membuat Chika menghela nafas nya dalam dalam
ashel tersenyum ke arah komandan "siap, saya izin kan komandan, saya akan selalu doakan yang terbaik untuk suami serta anggota yang akan dikirim, semoga bisa kembali dengan membawa kemenangan" ujar ashel
"Alhamdulillah terimakasih atas pengertiannya nyoya rev" ashel membalas dengan senyuman nya
"bagaimana kapten Rev apa kah bersedia?" tanya komandan membuat Rev menoleh "SIAP BERSEDIA KOMANDAN" balas Rev dengan siagap
"baik kalo begitu saya izin pamit karna masih harus ke rumah anggota anggota lain"
"siap terimakasih komandan "
"siap hati hati komandan "
"siap komandan"
"hati hati komandan " ujar ashel dan Chika
mobil hitam itu meninggal kan kediaman Nathio fam, mereka ber6 kembali masuk menuju ruang tamu
"kalian gapapa?" tanya Chika menepuk pundak ashel dan Rev, ashel menoleh dan tersenyum
"gapapa ka namanya tugas kan ya mau gimana" balas ashel sambil menatap rev
"doain yang terbaik aja kak chika" balas Rev membuat mereka mengaguk
"yaudah gua sama ashel ke atas dulu ya" pamit Rev sambil menggandeng ashel
"gua kasian deh Ama mereka, baru aja 4hari nikah udah ada panggilan tugas, bukannya surat izin hannymoon yang datang, malah Surat tugas yang muncul" ucap ev saat Rev dan ashel tidak berada di dekat mereka
"iya sihh, terus gimana? udah tugas Rev juga kan" balas zeen
"sayang ke kamar yuk" ajak Aran membuat Chika mengaguk, ev dan zeen pun saling bertatap satu sama lain
"zeen kekamar yuk?" tiru ev membuat zeen tergelitik gelii
"dih, sehat sehat orang gila" balas zeen sambil beranjak pergi dari dekat ev "nasib jomloh"
dikamar Aran dan Chika
"aku mau ngajuin diri sayang buat gantiin rev" ucap aran membuat Chika yang awal nya diam kini menatap nya dengan kaget
"kalo kamu merestui, Rev sering bantuin aku, di hari pernikahan kita dia harus nya yang berangkat tugas itu aku tapi dia ngajuin diri dan minta kalo dia aja yang, karna kita lagi masa pengantin baru, kamu tau kan gimana berjuang nya Rev buat bisa dekat sama ashel, sementara saat mereka sudah dekat Rev merelakan buat gantiin aku tugas" cerita Aran membuat Chika terdiam
satu sisi Chika sangat ingin membatu ashel tapi satu sisi ia takut saat lahiran nanti, Aran tidak ada di dekat mereka untuk mengadzani sang buah hati
"aku-
*sampe sinihh duluu maapp ya Mimin ga up pas bulan puasa takut kalian berfikir negatif gesss🔥😻
KAMU SEDANG MEMBACA
PERWIRA SAMUDERAKU (end)👨✈️⚓
Ficção Adolescente-tidak ada yang istimewa dari author ini-