pagi hari tepat di kediaman Nathio familiy, semua keluarga besar sudah berkumpul di meja makan hanya tersisa 2kursi kosong siapa lagi kalo buka pengantin baru, yang kini masih balum terlihat' batang hidungnya
"bang rev sama kak acel lama banget" bisik Kitty di dekat Chika
"sabarr namanya pengantin baru dek"
sementara di kamar pengantin mereka masih tertidur pulas dengan rev yang setia memeluk ashel, ashel yang merasa perut nya lapar ia membuka mata nya perlahan lahan dan melihat sosok lelaki tampan di sampingnya dengan wajah teduh, ashel tersenyum melihat suaminya yang masih tertidur, namun lamunan ashel yang mantap wajah Rev beralih karna handphone nya tiba tiba berdering
"kak chika?....ngapain telfon pagi pagi" batin ashel memandang kontak panggilan Chika
"hallo kak"
********
"hah? iya iyaa... ini udah mau turung"
panggilan suarah berakhir, ashel kembali menatap rev dan tidak lama memukul tubuh laki laki itu dengan bantal membuat sang empuk terusik
"hmm...kenapa cell" ucapnya Tampa membuka mata
"BANGUNNN ORANG RUMAH UDAH NUNGGU DI BAWA" teriak ashel sambil menggoyangkan tubuh rev
"ngapain nunggu sih, kalo mau makan kan makan aja" sambung Rev membuat ashel semakin emosi
"bangun ngaa" ucapan ashel kali ini membuat Rev bangun dan duduk sambil menatap ashel
"pagi sayang " balas nya sambil tersenyum
"cuci muka terus turung kita" sambung ashel membuat Rev menarik nya "apa?"
"mandi dulu keramas kita" bisik nya membuat ku membulat mata
"what? keramas? untuk apaa? kami nga ngapa ngapain kan semalam?" batin ashel bertanya tanya sambil menatap rev
"kita kan belum ngapa ngapain?....... mas jangan jangan tadi malamm" ashel mulai meninggi kan suarah nya
"ishh ngaa sayang belum kok masih kesegel kamu nya, intinya mandi sambil keramas aja, mama Cindy udah lama pengen cucu, supaya keliatan kita habis ngelakuin itu aja " ucap nya membuat ku bernafas lega... aku mengaguk dan berjalan menuju kamar mandi
ruang makan
semua yang masih duduk Tampa menyentuh hidangan yang ada di hadapan mereka, semua menatap ke arah tanggah yang terlihat sebuah dua pasangan kekasih yang sudah resmi menjadi suami isteri
"yang di tunggu tunggu datang juga" ucap aran
"maaf maaf, kesiangan" ujar rev dengan canggung, Rev dan ashel pun duduk
"basah bener tuh rambutt" bisik Chika
"kek ga tau aja Lo kak"
semua keluarga berbincang hangat sambil sarapan, aku yang sibuk dengan makanan ku menoleh ke arah mas lett yang sibuk menelfon di sekitar ruang tamu, aku berjalan ke arah nya dia, ingin menanyakan apa dia baik baik saja
"mas" panggil ku membuat nya menoleh dan tersenyum
"kenapa sayang?" tanya nya dengan lembut sembari berjalan ke arah ku
"kamu kenapa? ada masalah?" tanya ku ingin memastikan
"hufhh... pasukan yang dikirim ke perbatasan **** banyak memakan korban sayang, mas bingung harus bagaimana, mas bakalan mengadakan rapat dengan komandan militer dan berlangsung selama 3hari" balas nya dengan hembusan nafas kasar
"gapapa, kan udah tugas kamu, jangan nyerah yah? aku tunggu kamu selalu" ucap ku sambari bermanja di peluk nya, membuat nya tersenyum
siang hari kini mas rev sudah bersiap dengan seragam loreng nya untuk menuju batalyon untuk rapat, saat kami berdua menuruni tangga Tampa keluarga mas lett beserta ev,aran dan zeen yang sudah rapih pun menatap kami berdua
"pa ma, papi Sean, mami gre, papa el doain kami supaya rapat kali ini kami bisa menyelesaikan dengan baik "ucap mas rev sembari menyalimi satu persatu
"aamiin kami doakan yang terbaik buat kalian" balas mereka semua
saat mas rev dan yang lain sudah menaiki mobil dan sudah tidak terlihat di pekarangan rumah aku berjalan masuk dan melihat orang tua mas rev dan papa sedang sibuk mengobrol, aku yang tidak ingin mengaggu berjalan masuk menuju kamar,.
di batalyon
kini para petinggi dari militer pihak TNI AL sudah berkumpul
"saya setuju dengan pendapat dari kapten argan, kita harus bisa bermain dengan cantik Tampa ada pertumpahan darah"
"pihak dari tentara *** dan dukungan dari sekutunya semakin memanas komandan, jika hanya menajaga saja kita sama saja pengecut"
"kita kirimkan pasukan khusu, saya punya rencana dan saya sudah bicarakan dengan komandan azkar " ucap Rev
"sya sudah mendapat banyak masuka dan rencana rencana dari setiap kapten batalyon, kita akan melakukan pelatihan selama 1minggu dan akan memilih pasukan khusu untuk turut hari dari perencanaan ini" ucap sang komandan
rapat hari ini selesai dan akan di lanjut malam nanti, makanya setiap petinggi tidak dapat untuk pulang kerumah masing masing dan akan tinggal di asrama militer,
"kasian baru nikah padahal harus tidur sendiri lgi" bisik zeen di samping Rev
"yang penting udah nikah, Lo nya ngegantung Marsha mulu, kasian anak orang
"udah kepikiran buat pengajuan sih tapi setelah ini selesai gua Dateng ke rumah nya doain aja supaya cepat kelar masalah ini" ujar zeen sambil meminum minuman nya
sementara di lain tempat ashel dan Chika berada di taman belakang kediaman suami mereka
"ga sabar ponakan gua lahir" jawab ashel sambil memegang perut Chika
"gimana cell? udah kepikiran buat punya momongan?" tanya Chika
"huff mikirin malam pertama aja kaga jadi kak, apa lagi malam ke dua ga di temenin tidur haha" tawa ashel yang sedikit miris karna harus nya mereka menikmati pernikahan mereka eh malam ditinggal tugas
"Ya namanya tentara cell"
"udah cek belum kak anak Lo cewe apa cowo?" tanya ashel
"pernah sih, awal nya katanya cowo terus pas cek kedua cowo jadi bingung cell" jawab Chika sambil tertawa kecil
"tapi gua mau nya sih cewe cell,biar nanti gua ajarin jadi modeling" sambung Chika
"tapi bukan nya kapten Aran maunya cowo?" tanya ashel lagi membuat Chika terbengong
"itu urusan nanti, yang penting anak pertama gua lahir nya normal"
"ashell" panggil sang ayah membuat Chika dan ashel menoleh
"eh papa, Chika kira udah belik ke batalyon" sapa Chika membuat ashel mengaguk
"iya ini barusan smpe ke rumah kalian soal nya seragam PDU papa tertinggal di kamar"
kalian kenapa masih disini, apa lagi kamu chika hamil loh nga baik ngehirup udara malam" smbung sang ayah membuat Chika terkekeh"ini pah nemenin acel curhat"
"pa..... Rev ga ada cuti buat hannymoon, kasian loh mereka baru nikah tapi belum ada waktu berdua" ujar Chika memecah keheningan membut el menoleh ke arah acel
"gimana ya, ini masalah tanggung jawab sayang, dengan pangkat Rev yang kapten dia harus berperan penting dalam pertahanan kali ini apa lagi pengalaman Rev yang luar biasa dalam siasat, tapi nanti papa coba untuk bicara dengan atasan papa untuk bisa memberi keringanan buat rev" balas sang papa membuat ashel memeluk nya
"yasudah kalian masuk geh, papa sudah mau balik "
KAMU SEDANG MEMBACA
PERWIRA SAMUDERAKU (end)👨✈️⚓
Teen Fiction-tidak ada yang istimewa dari author ini-