sebulan lamanya aran tidak memberi kabar kepada Chika setelah vidio call dan pesan terakhir yang Aran kirim menjadi akhir dari percakapan mereka, chika nampak sedang khawatir karna obrolan terakhir mereka berakhir saat mendengar ledakan bom, chika tengah modar mandir di ruang keluarga dengan handphone yang sesekali ia perhatikan.
dari lantai atas christi memperhatikan Chika yang tengah mondar mandir ituu, ia pun berjalan menuruni anak tangga dan kini sudah berada tepat di belakang Chika
saat Chika berbalik badang ia shock karna sosok adik nya berdiri tepat di hadapan nya "Kitty bikin kaget" ucap chika dengan mengusap usap dadanya
"kak chika nya aku perhatiin dari atas mondar mandir ajaa, apa ga pusing ponokan aku" jelas Kitty
chika mendengar ucapan Kitty hanya terkekeh
saja, entah kenapa ia nyaman di dekat Kitty, setelah kepergian Aran untuk melaksanakan tugas ia dan Kitty semakin dekat, bercerita dan curhat bersama kadang mereka lakukan saat malam hari di kamar Chika.dari arah pintu sosok wanita tinggi dengan pakaian yang cukup amburadul berjalan masuk dan berhasil mencuri perhatian dari Chika dan Kitty
"kak acell" teriak Kitty saat melihat kondisi kakak ipar ke 2 nya itu, seperti.....orang gila hehe.
ashel hanya melirik ke arah Chika dan Christi, dan beralih menatap sofa yang empuk di mata nya, ia berjalan sempoyongan dan merebahkan dirinya
"ini lah kenikmatan tuhan" kata ashel.Chika dengan heran menatap adik nya itu, itu bukan seperti ashel, ashel yang ia kenal, cewe dengan tampilan anggun, ceria dan penuh percaya diri. kini musnah di hadapan nya, penampilan ashel Sekaran lebih dari orang gila rambut berantakan, make up yang nampak memudar dan pakaian yang sedikit gusrak
"lu kenapa?" tanya chika menghampiri ashel yang tengah berbaring
ashel menoleh ke arah chika lalu menggeleng kan kepala "rumah sakit bikin gua gila kak, ini lama lama gua yang jadi pasien nya sumpah" ashel berbicara dengan kesal
"pokonya gua ga di biarin pulang cuma karna bocil kampret itu suka sama perawatan gua, dia pikir gua suka sama dia, dan pihak keluarga nya maksa gua buat nemenin dia semalaman dan nyuapin dia makan, gua sebagai dokter yang berbaik hati kan ga bisa nolak, persetanan sama bokem" jelas ashel di iringi tawa oleh Chika dan Kitty
"sana mandi dulu, lu berantakan, Rev ngeliat lu kek gini apa ga shock dia" perkataan Chika membuat ashel reflek bangun dan berlari ke arah kamar.
.....
makan siang berlangsung meja dengan beberapa makanan itu di kelilingi 4 orang di antara nya, ashel, Chika,Christi dan ev.
"ehem" deheman dari ev berhasil membuat ketinga nya mendoleh
ashel dengan lirikan mata yang menyipit berhasil membuat ev terkekeh "apa?" kata ashel
"Cell kemarin kan gua ke RS, terus gua liat dokter cakep bangett, namanya siapa? ada Ig nya ga Cell?" tanya ev dengan antusias
ashel memutar bola malas nya " gimna gua mau ngasih tau namanya kalo Lo nga ngasih gua ciri cirinya evano"
ev terkekeh pelan sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal " diaa tinggu, setinggian lu Cell, badan bagus, muka nya tuh kek sinis tapi lucu, teruss dia itu...
ashel membuka suarah memotong pembicaraan ev " itu temen gua setan, dia udh punya cowo, dan itu bucin parah ke cowo nya." bantah ashel membuat ev menghela nafas kasar
langkah kaki yang semakin mendekati meja makan semakin terdengar, mereka ber 4 saling menatap satu sama lain dan kembali fokus ke arah suarah itu..
muncul satu lelaki dengan postur tubuh kekar dengan umur yang sudah tidak muda lagi, kini orang itu berdiri tepat di hadapan meja makan, ke empat dari mereka menatap nya dengan heran
KAMU SEDANG MEMBACA
PERWIRA SAMUDERAKU (end)👨✈️⚓
Ficção Adolescente-tidak ada yang istimewa dari author ini-