| Chapter 2

149 15 7
                                    


" Hm? Yuna..gua Lee heesung."Heesung memancarkan senyuman hangatnya namun ia meringis kesakitan tiba-tiba karna ada luka sobek diujung bibirnya yang membuat yuna melihatnya merasa sedikit tidak nyaman pada pemuda didepannya
ini"Lu abis ngapain sih? bisa babak belur begini.."

Heesung mendengar pertanyaan itu hanya terkekeh kecil melihat raut wajah khawatir gadis kecil didepannya ini sungguh menggemaskan pikirnya mungkin heesung sedikit tertarik dengan pesona gadis didepannya ini walau ini pertama kalinya ia bertemu dengannya heesung akui pesona yang dipancarkan oleh yuna tidak bisa dihindari.

"Gua tanya kenapa kok lu malah senyum-senyum?"

"Ga usah kepo deh jadi cewek sekarang gua tanya ini tengah malem kenapa lu keliaran dijalanan? apa lu cewek-"

"Ga usah ngaco gua pekerja buruh yang baru pulang lembur disini gausah sembarangan kalo ngomong."

"Ouhh"Yuna mengernyit heran kenapa kini raut wajah heesung tiba-tiba memelas? aneh pikirnya "Napa lu? tiba-tiba kusut lagi tu muka."

"Gua kira lu cewek malam kalo gitu tadi gua mau nyewa lu OWW SHIT! ! kaki gua-"

"Kurang ajar lu ya nyesel gua ada niat bantu lu!!"Persetan dengan kaki heesung yang kesakitan siapa suruh membuat seorang yuna marah? sekarang gadis itu beranjak pergi menuju halte ia tempati tadi mengabaikan lelaki yang masih kesakitan akibat pukulannya tapi terdengar suara tawaan dari belakangnya sudah pasti pelaku tertawa itu adalah seorang Lee heesung gadis itu menoleh dan benar saja lelaki tertawa terbahak-bahak apa yang lucu disini? yuna hanya menghela nafasnya tidak ada gunanya untuk meladeni heesung sekarang.

"Liat tuh orang gila ampe sekarang masih aja ketawa kayaknya pas gua pukul yang kena sarafnya tuh."Monolog gadis tersebut pandangannya tak lepas dari heesung setiap gerak gerik pemuda itu tidak luput dari pandangannya jujur saja yuna masih tidak nyaman mengenai luka yang dimiliki heesung itu benar-benar mengganjal di pikirannya.

"Yunaaa!! masih mau nunggu bus?"Pemuda itu tampak melambaikan tangannya ke udara memastikan bahwa yuna mendengar teriakannya tadi yuna melihat itu hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suaranya berharap heesung segera pergi dan merawat lukanya"yaaa!! gua masih nunggu bus jemputan!! luu duluan aja! sekalian rawat luka lu itu!! risih gua liatnya!!"akhirnya Yuna membalas teriakan lelaki tersebut toh karna dari tadi heesung tak berhenti-henti nya memanggil namanya mungkin pemuda itu tidak melihat Yuna menganggukkan kepalanya tadi.

Heesung mendengar teriakkan gadis tersebut sungguh tidak tega  meninggalkannya begitu saja tentu saja sebagai seorang gentleman ia harus menemani atau mengantarkan gadis itu dengan selamat lantas heesung langsung mengambil motor Kawasaki Ninja ZX-RR hitam miliknya yang tergeletak dijalanan lalu memarkirkan kendaraannya didepan halte bus yang ditempati oleh yuna lantas heesung mendudukkan dirinya disamping gadis tersebut"gua kasih dua pilihan gua temenin disini sampe jemputan lu Dateng atau gua anter Lo pulang sampe rumah?" sontak yuna langsung tergiur dengan tawaran heesung tadi tapi ia langsung membuang pikirannya jauh-jauh untuk menerima tawarannya karna rasanya pasti pemuda disampingnya ini sudah memiliki seorang kekasih dan ia tidak mau menjadi orang ketiga di hubungannya.

"Ga butuh keduanya makasih tawarannya takutnya pacar lu salah paham."

heesung mengerutkan keningnya pacar? apa gadis disampingnya ini menyimpulkan bahwa kejadian yang dialami oleh dia tadi adalah tentang percintaan? heesung hanya terkekeh kecil sungguh gadis disampingnya ini sangat sulit ditebak dan membuat ia menjadi lebih tertarik dengan pesona yang dimiliki Yuna"Seumur hidup gue jujur aja gue ga pernah punya pengalaman pacaran sekali pun."

"Bohong lu? ya kali orang ganteng kek lu ga pernah ngalamin pacaran."

Heesung terdiam sejenak raut wajahnya kini sulit untuk diartikan sebagai bahkan telinganya kini berubah berwarna merah "G-ganteng?"

Boy or Man? |Heesung |JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang