| Chapter 16

60 9 6
                                    

"Pftt-" Jay nyaris tertawa melihat Heeseung yang tidak menjatuhkan pin bowling sama sekali

"Ahahhha!" Bedanya Yuna bisa tertawa terbahak-bahak melihat Heeseung yang terus gagal menjatuhkan pin bowling tersebut

"AGH! Bodo amat cape gua anjing!" Geram Heeseung

Sekarang giliran Jay yang maju untuk bermain, pria itu mengambil bola bowling nya dan mengambil posisi untuk melemparkan bola berat tersebut. Sudah pas ia sedikit berjalan mendekat saat melemparkan bola bowlingnya.
 ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀
STRIKE!!
 ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀ ⠀
Suara monitor yang menunjukkan bahwa Jay berhasil menjatuhkan semua pin bowling sekaligus dalam sekali lemparan, pria itu tersenyum sombong pada Heeseung yang menatap tajam kearahnya.

"Wah~ Jay jago juga main ini ya~!" Kagum Yuna

"Hoki." Gumam Heeseung namun masih bisa terdengar oleh Yuna

Gadis itu hanya terkekeh melihat laki-laki disampingnya ini sedang merajuk, lantas sekarang giliran bermain Yuna langsung beranjak bangun dan mengambil langkahnya untuk mengambil bola bowling yang sudah disediakan disana. Jay juga memeringati gadis itu untuk berhati-hati jika ingin melempar bola berbobot itu.

"Apa lu?" Ujar Jay yang melihat tatapan Heeseung yang seperti ingin membunuhnya

"Ck." Heeseung hanya berdecak kesal dan mengalihkan pandangannya ke gadis yang sudah bersiap untuk bermain bowling

Ah Yuna tampak imut saat memasang posisinya untuk melempar, kedua laki-laki itu sama-sama memandang gadis itu dari belakang dan tentu siap siaga jika Yuna ikut terlempar kedepan. Mana mungkin kan?

Yuna mencoba untuk mencontoh gerakan Jay tadi, berlari perlahan dan langsung melemparnya. Baik gadis itu sudah siap melempar! Kini Yuna berlari pelan untuk melempar namun sayangnya gadis itu lupa melepaskan genggaman jarinya dari lubang pegangan bola bowling itu alhasil ia ikut terbawa dan terjatuh kedepan. Melihat kejadian itu sontak Heeseung dan Jay langsung berlari kearah gadis yang terjatuh itu.

"A-Awwh!" Rintih Yuna memegangi lututnya yang berdarah cukup panjang juga luka goresannya

"Gapapa?" Tanya Heeseung yang terlihat khawatir

"Ayo bawa dia duduk dulu." Ucap Jay yang meletakkan tangan gadis itu dipundaknya

Heeseung juga melakukan hal yang sama, kedua laki-laki itu memapah Yuna sampai bisa terduduk diatas kursi, sampai Jay menyuruh untuk Heeseung menjaga Yuna sementara dirinya membeli perban untuk kaki Yuna yang terluka.

"Lu jaga dia baik-baik ya, gua beli perban di supermarket sana." Ucap Jay

Heeseung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Sakit ya unaa?" Tanya Heeseung

"Ish, pake nanya!" Bentak Yuna

"Yaudah iya, nih minum dulu."

Heeseung membukakan penutup tutup botolnya dan langsung menyerahkan botol air itu pada gadis tersebut, Yuna hanya menerima kebetulan gadis itu sedang butuh cairan saat ini. Namun tak lama Jay datang dengan perban dan Betadine yang ia janjikan.

"Nah, ayo kita obatin dulu sesudah itu kita pulang aja gimana?" Ujar Jay

"Sekarang masih jam 14.78, yakin mau pulang sekarang?" Tanya Heeseung ragu

"Emang mau ngapain lagi anjir? Ditambah kaki Yuna lagi sakit, dia nanti kesusahan jalan."

Heeseung terdiam mencerna ucapan Jay barusan ada benarnya juga sekarang Yuna sedang kesusahan berjalan akan kasian jika gadis itu terus dipaksa bermain bersama dengan mereka, baiklah Heeseung setuju dengan perkataan pria ini lagipula dia tidak mau pujaan hatinya tersebut kesakitan.

Boy or Man? |Heesung |JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang