BRAKKK!
"EH! AYAM!" Ni-ki tersentak terkejut mendengar dobrakan keras dari pintu rumahnya
Ternyata yang mendobrak pintu itu Heeseung.
"Lu napa lagi sih bang? Salam kalo pulang tuh, kebiasaan!" Cibir Ni-ki
Heeseung hanya mendelik tajam kearah Ni-ki yang menasihatinya dan pergi begitu saja mengabaikan Ni-ki yang sedang belajar di ruang tamu itu. Ni-ki hanya mendengus kesal melihat punggung Heeseung yang perlahan menghilang dari pandangannya, dia tak peduli daripada ia jadi pelampiasan amarahnya Heeseung lebih baik ia tetap diam dan mengerjakan tugasnya saja.
"KII!! AMBILIN LAPTOP GUA DI ATAS MEJA!!" Teriak Heeseung dari kamarnya
Ni-ki berdecak kesal lalu mengambil laptop Heeseung dengan kasar lalu mengantarnya ke kamar lelaki itu, namun saat sampai pada kamar Heeseung lelaki jepang itu dibuat terkejut dengan pemandangan didalamnya.
"Heh! Lu ngapain anjing!?" Ni-ki berlari mencegah Heeseung mengarahkan silet ke tangannya
"Lu kalo ada masalah jangan nyakitin diri sendiri! Nanggung, Mati aja sekalian sana! Warisan lu kasih semua ke gua."
Plakk!
"Sembarangan kalo ngomong! Gua masih waras bangsat!" Ucap Heeseung yang menampar mulut Ni-ki
"Lagian ngapain silet mau ke tangan lu!?"
"Gua beli gelang tapi kekecilan jadi gua paksa masukin terus ga bisa ngeluarin nya lagi, jadi mau gua putusin aja pake silet."
"Dih sayang banget...Harga 700 ribu itu loh." Ujar Ni-ki
"Gelang apaan coba semahal itu." Lanjut Ni-ki yang merasa heran
Heeseung hanya terkekeh kecil namun pandangannya tetap fokus kearah lengannya berusaha untuk memutuskan gelangnya yang tersangkut di lengannya menggunakan silet. Ni-ki yang melihat pun bergidik ngeri takutnya silet itu menancap masuk kedalam kulit Heeseung itu mengerikan!
"B-Bang pelan-pelan, nanti luka." Peringat Ni-ki
"Santai aja, yang luka juga tangan-tangan gue bukan lu kan?"
"Lu ga sayang sama badan ya? Gue perhatiin juga banyak luka dibadan lo! minimal rawat diri, buat apa punya uang banyak tapi ga pernah buat rawat diri sendiri." Ujar Ni-ki yang terdengar khawatir dengan kondisi Heeseung
Srett!
Darah segar mengalir keluar dari lengan Heeseung akibat terkena goresan siletnya, lantas Ni-ki yang melihat itu langsung bergegas mencari kotak P3K yang tersimpan di lemari Heeseung tersebut.
"Shh...Putus juga akhirnya." Ujar Heeseung
"HEHH!! JANGAN DIJILAT!" Sergah Ni-ki saat Heeseung ingin menjilati tangannya yang terluka itu
"Apa sih!? Cuman kegores doang Ki!"
"Gak, udah cukup lo sampe sini! Biar gue yang rawat badan lo!"
"Badan gue ga kenapa-kenapa sumpah!" Heeseung menaikan kedua jarinya yaitu jari telunjuk dan tengah.
"Boong, kemarin malem lo pulang gue temuin baju lu di tong sampah yang udah sobek ada bercak darah terus kotor itu kenapa?" Tanya Ni-ki yang berhasil menyudutkan Heeseung
"Ituu-"
"Pas lu bilang mau jenguk Sunoo dirumah sakit tapi pas lu pulang muka sama badan lu babak belur itu kenapa?"
Lagi-lagi Heeseung bingung mau menjawab apa kini ia hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kenapa Ni-ki bisa semarah ini kepadanya?
"Gue ga mau liat lu luka-luka begini, ini sama aja lu ngingetin trauma gue dijepang dulu." Tiba-tiba lelaki itu menundukkan kepalanya suaranya pun terdengar sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy or Man? |Heesung |Jay
FanfictionYoo Hyuna atau akrab dipanggil Yuna gadis yang berparas cantik dan manis itu terjebak diantara dua pria yang sama-sama menyukai nya ia harus memilih antara kepala manager perusahaan atau ketua geng motor yang harus ia pilih.