| Chapter 5

104 13 0
                                    

"Pak Jay! bapak ga kenapa-kenapa kann??"

"Iya tenang aja saya ga apa-apa... kalo kamu yuna?"

Yuna bernafas lega, syukurlah atasannya tak meninggalkannya ataupun terluka, tapi tunggu? Kenapa ia memikirkannya? Ah persetan dengan itu, kini manik mata hazelnya menangkap pada lengan Jay berlumuran darah dan ada luka sayatan disekitarnya, bahkan bukan lengannya saja yang terluka jika dilihat lebih teliti terdapat darah didahinya, namun Jay menyembunyikannya dengan rambutnya dan juga pakaian yang dikenakan oleh jay sudah lusuh dan kotor apakah pria ini sempat berkelahi dengan anggota geng motor tadi?

"Pak, lengannya.."

"Oh? tenang aja saya bisa obatin sendirian ayo kita kembali ke mobil dan pergi dari sini jika tetap disini bisa disangka sebagai pelaku oleh polisi"

"Pergi ke rumah sakit terlebih dahulu."

"Saya akan pergi ke sana sendirian sebelum itu saya antarkan kamu ke rumah terlebih dahulu."

"T-Tapi pak-"

"Sudah, tolong jangan bantah ini juga demi keselamatan mu ah- bukan saya hanya tidak mau kamu menunggu terlalu lama jika ikut ke rumah sakit."

Tanpa berbicara yuna sedikit paham apa maksud dari atasannya ini ya Jay hanya tidak mau membuat repot nya tapi kenapa Jay tiba-tiba membatalkan perkataan jika ini demi keselamatannya? Yuna menggelengkan kepalanya sudah saat ini ia tidak mau lagi berpikir sudah cukup untuk hari ini banyak hal yang terjadi kejutan tadi jujur masih melekat di pikirannya terlebih lagi ia juga memikirkan heesung apa dia dibalik semua kejadian ini? lalu siapa juga Jungwon yang diteriaki nya? Yuna hanya bisa melihat punggungnya saja saat digendong oleh heesung pikirannya penuh mulai sekarang.

....

Kembali kepada 4 orang lelaki yang masih berada di markas &team itu ya mereka berkumpul dan sedang memikirkan rencana bersama-sama sepertinya anggota inti dari sana masih tersisa 8 orang satu orangnya itu sudah tumbang di tangan Jungwon saat kericuhan mall tadi.

"Maki udah tumbang ditangan gua."

"Oh! si cwok jepang blasteran Jerman itu?"

Jungwon menganggukkan kepalanya saat suno bertanya kepadanya lantas suno langsung bertepuk tangan ria atas kehebatan temannya ini.

"Okay.. kayaknya ada ruangan tersembunyi..jika diliat dari skalanya markas ini besar ga mungkin dong kalo ga ada ruangan tersembunyi tambahan?"

"Gua ngeliat sih pas nge hack cctv tadi kaya ada semacam ruangan yang minim cahaya tapi temboknya itu tanah ya! tanah.."

Heesung langsung melotot kearah ni-ki benar juga bocah jepang ini pasti sudah melihat berbagai puluhan ruangan kenapa ia tidak terpikirkan hal itu sebelumnya.

"Lanjutin apa aja yang lu liat."

"Yang gua omongin tadi kayaknya itu ruangan bawah tanah nah yang ke-dua tuh ada semacam rintangan laser buat masuk ke ruangannya dan ada juga tapi itu di atas buat sampe atas ruangan harus ada kode biar ada tangga yang keluar dari berbagai sudut dan sisanya gua ga liat."

Heesung menganggukkan kepalanya dengan penjelasan panjang ni-ki tadi dan ikut melihat ke arah laptop yang berada dipangkuan ni-ki dengan niat mencari anggota ini &team yang ada.

"Coba check in setiap cctv yang nyorot ruangan cari keberadaan mereka."

....

"Pak beneran bisa kerumah sakit sendirian?"

"Saya bukan remaja umur 12 tahun Yuna tenanglah."

"Kalo begitu berhati-hatilah dalam berkendara pak."

Boy or Man? |Heesung |JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang