Stranger 2

198 42 8
                                    

"Aku? Bersandiwara menipumu? Menurutmu kamu sepenting itukah hingga membuatku harus membuang energi untuk bersandiwara menipumu?"
"Aku punya cincin nikahnya" ucap Lisa menunjukkan cincin pernikahan di jari manisnya.
"Aku punya foto pernikahannya, buku pernikahannya, apalagi yg kamu ingin aku tunjukan padamu?"

"Eonni pasti memakai cara kotor untuk menjebak Jisung!"

"Cara kotor? Menjebak Jisung?"
"Apa maksudmu?"

"Jangan Eonni fikir aku tidak tau seperti apa isi otak wanita seperti Eonni yg bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yg dia mau meski harus menggunakan cara kotor"

"Apa katamu? Maksudmu....kamu sedang bercermin pada dirimu sendiri huh?"
"Jisung yg mendatangiku dan memohon untuk bisa menikahiku"

"Cih....eonni sedang membual? Atau sedang berhalusinasi?"
"Eonni fikir aku tidak ingat apa kalimat yg Jisung ucapkan malam itu? Jisung bahkan tidak menganggap ada hal penting yg bisa dia lakukan bersama Eonni itu artinya, sebenarnya Eonni sama tidak pentingnya"

Sungguh ucapan Eunchae yg ini menyulut emosi Lisa yg nyaris merobek mulut gadis itu di depan umum kalau saja Lisa tidak ingat dia sedang berada di lingkungan kampus.

"Terserah....penting atau tidaknya aku bagi Jisung saat itu, pada kenyataannya saat ini aku istri sah nya, faham?" Lisa memilih beranjak untuk menjauhi masalah

"Mama Park pasti membencimu" tapi lagi-lagi ucapan Eunchae memprovokasi Lisa

"Tau apa kamu tentang mama mertuaku?"

"Aku tau semuanya, kami dekat...sangat dekat"

"Whatever...aku tidak peduli dengan semua ocehanmu"

"Jadi apa cara kotor Eonni untuk menjebak Jisung?"

"Tanyakan padanya sendiri kalau kamu sangat penasaran!!!" Bentak Lisa.

"Kau menjebak Jisung untuk menidurimu?" Ucap Eunchae yg membuat Lisa membelalakkan matanya.
"Atau lebih parahnya lagi kau mengaku sedang hamil? Atau malah memang benar kamu sedang hamil tapi karna laki-laki yg menghamilimu tidak mau bertanggung jawab makanya kau menjebak Jisung karna kau tau Jisung polos dan pasti akan bertanggung jawab, begitu?"

Rentetan kalimat Eunchae benar-benar membuat Lisa terperangah.

"Berapa usiamu? Bagaimana kalimat seperti itu bisa keluar dari mulutmu?"
"Apa kamu sedang bercermin? Sedang menceritakan isi otakmu selama ini huh?" Maki Lisa emosi.

"Kenapa marah? Semua yg aku katakan benar?" Pancing Eunchae.

"Tentu saja aku marah, apa kamu tidak tau untuk menjadi menantu keluarga Park aku harus repot bolak balik rumah sakit untuk medical check up plus tes keperawanan?" Ucap Lisa menunjuk wajah Eunchae dengan jari telunjuknya.

"Apa? Kamu fikir ada hal seperti itu?" Eunchae terkekeh sinis.
"Dasar pembual"

"Astagaaaa bocah satu ini, mau kutunjukkan buktinya bahwa aku masih perawan saat menikah dengan Jisung huh?" Maki Lisa membuka tas kecil yg selalu dia bawa.

Untung yg tertinggal hanya ponsel, dompet dan isi tasnya masih utuh seperti biasa.

Dan untung sekali lagi karna Lisa masih bisa menjaga keperawanannya sampai saat ini karna benar, satu hari sebelum hari pernikahan, mama Park menemani Lisa untuk melakukan test itu.

Bukan karna mama Park mempermasalahkan tentang sebuah keperawanan, hanya saja untuk berjaga-jaga kalau hal seperti hari ini akan terjadi, untuk nama baik Lisa.

Karna bagaimanapun pernikahan Jisung dan Lisa sangat mendadak dan akan lebih banyak berita negatif yg beredar.

"Lihat" ucap Lisa menunjukkan selembar kertas lengkap dengan stempel dan kop surat dari sebuah rumah sakit.
"Bisa baca kan?" Bentak Lisa sekali lagi.
"Atau ini, mau baca semuanya?" Ucap Lisa memberikan berlembar lembar hasil medical check up nya waktu itu.

Eunchae tidak hanya diam dan bengong, dia benar mengambil kertas itu dan membacanya dengan teliti, semakin dibaca membuat kedua alis Eunchae semakin berkerut.

"Aku harus melakukan semua test ini untuk menjadi menantu keluarga Park, jadi...mau atau tidak mau, kamu harus mengakui kalau aku.....sempurna" ucap Lisa dengan smirknya kembali mengambil semua hasil test kesehatannya dari tangan Eunchae.

"Gimana....? Masih kurang?" Ledek Lisa menahan senyum melihat wajah Eunchae merah padam.
"Terserah apa katamu tentang aku yg jelas.... Aku pemenangnya....you're a looser"

"Maaf lama...." Ucap Jisung terengah-engah karna berlari menuju ke arah Lisa

"Ngapain lari?"

"Biar cepet nyampe sininya, takut....terjadi sesuatu yg buruk" ucap Jisung menatap Lisa dan Eunchae bergantian.

"Bukan takut, tapi udah...udah terjadi hal buruknya" ucap Lisa menatap tidak suka ke arah Eunchae.

"Ayo cari tanghulu stroberi, atau ice cream stroberi?" Tanya Jisung menggenggam erat tangan Lisa dan berjalan meninggalkan Eunchae begitu saja tanpa berkata apapun.

"Nggak mau...." Mood Lisa sudah sangat rusak

"Tadi katanya mau?"

"Iya tadi sekarang udah nggak mau"

"Trus sekarang maunya apa?"

"Mau nginjek leher orang" Lisa masih mode kesal setengah mati.

"Gadis cantik nggak boleh kejam kayak gitu ah"

"Tau nggak apa yg udah dia bilang ke aku?" Ucap Lisa berapi-api.

"Sabar....ceritanya nanti sambil makan ice cream ya, biar adem....oke"



......

"Ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo...."

"Bisa nggak jalannya jangan cepet-cepet?" Keluh Lisa terengah-engah.

"Mau aku gendong?"

"Enggak!!!"

"Ish....galak...." Jisung terkekeh.

"Lagi nggak mood bercanda, jangan di bercanda in"

"Nggak lagi bercanda in, serius nawarin mau aku gendong nggak?"

"Aku bilang enggak...!!!" Kesal Lisa malah semakin menggemaskan di mata Jisung.







.............

"Udah adem?" Tanya Jisung menatap lekat Lisa yg sedang sibuk memasukan ice cream ke dalam mulutnya.

"Lumayan..." ucap Lisa terlihat lebih tenang dari sebelumnya.

"Boleh aku jelasin tentang malam itu?" Lirih Jisung menggenggam tangan kiri Lisa.

"Sebenernya lagi nggak ingin mendengarkan masalah sih"

"Pleaseeeeee" mohon Jisung.

"Oke...silahkan"





.....

Jangan lupa votmen 🫣🫰

ON AIR (Lalisa-Park Jisung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang