"Jisung tidak bohong, dia benar memakannya"
Tapi.....saat mencuci sendok dan garpu bekas bekal Jisung, senyuman Lisa luntur ketika mendapati jari Lisa tiba-tiba berwarna merah.
Sekilas memang tidak terlihat, tapi jika diperhatikan dengan seksama, diujung sendoknya jelas terlihat noda merah pastel dan itu bukan darah.
"Lipstik?"
Lisa masih berusaha berpositif thinking mungkin dirinya sedang salah faham, tapi jauh di lubuk hari Lisa tetap merasa penasaran dan ingin membuktikan apakah firasatnya benar.Contohnya pagi ini, Lisa sengaja hanya membawakan sepasang sumpit diatas kotak bekal makanan Jisung tanpa membawakan sendok dan garpu, dan seperti biasa meletakkannya di meja tv dengan sebuah notes pada secarik kertas sebelum Lisa berangkat ke tempat kerjanya.
Aku ke Arizona hari ini, maaf tidak membangunkanmu karna aku harus berangkat pagi-pagi buta, akan aku usahakan untuk pulang malam ini
Sarapan dan bekal makan siangmu sudah aku siapkan
Jangan sampai di skip, meski sesibuk apapunHati Lisa menghangat meski hanya membaca tulisan tangannya sendiri, meski sudah tidak jamannya untuk meninggalkan surat tulisan tangan sendiri, nyatanya bagi Lisa itu sangat berarti.
🐹🐹
........."Kenapa? Senyum-senyum sendiri, tanda-tanda bentar lagi gila itu" cibir Leo melihat Lisa senyum-senyum sendiri menatap layar ponselnya.
"Sirik aja...." Protes Lisa.
"Eh Le....biasanya apa yg ada di fikiran laki-laki seumuran kamu?""Apa yg ada fikiran?"
"Nggak ada....biasanya seumuran aku jarang mikir sih nuna" Leo terbahak."Lah....salah nanya orang"
"Kenapa? Kepo gimana perasaan Hyung ke nuna ya?"
"Tanya langsung lah ke orangnya""Nggak mau....mau ditaruh mana muka aku kalau nanya langsung"
"Nanya perasaan ke suami sendiri kok gengsi?"
"Lagian kenapa masih dipertanyakan? Emang dulu waktu pacaran gimana? Waktu confess sebelum pacaran juga ngungkapin perasaan kan? Waktu ngelamar untuk nikah juga pasti ngungkapin perasaan lagi kan?"
"Trus....kenapa dipertanyakan lagi?"Lisa terdiam, bingung harus menjawab apa pada Leo, nyatanya semua pertanyaan Leo tidak satupun Lisa pernah merasakannya.
Apa itu confes, pacaran, dan.....lamaran?
Membuat Lisa tersenyum getir."Nggak pernah?" Leo menoleh menatap Lisa, Lisa menggeleng canggung.
"Kok bisa nikah?"
Lagi-lagi Lisa diam dan hanya bisa meremat ujung tas yg berada di pangkuannya.
"Ulah tante ya?" Tanya Leo dengan tatapan penuh selidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON AIR (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionAku pernah membuatmu menghapus semua mimpimu, tapi bolehkah sekarang aku mengisi hidupmu dengan mimpi yg baru