"Kenapa hujan-hujanan?" Panik Lisa melihat tengah malam Jisung pulang dalam keadaan basah kuyup.
"Kehujanan, bukan hujan-hujanan" jelas Jisung
"Kan bisa neduh dulu...."
"Nggak bisa, istriku lagi pengen bubur ayam, nanti keburu berkuah air hujan kalo neduh dulu" celetuk Jisung membuat Lisa menghela nafas kasar.
"Udah tau mendung kenapa malah naik motor?" Kesal Lisa
"Lama nyampe nya kalo naik mobil, macet"
"Lagian tadi diterawang mendung doang, eh malah jadi hujan deres" Jisung mode ngeles"Jas hujannya dimana? Kenapa nggak dipakai?" Kesal Lisa mengerutkan dahi.
"Ada di garasi, lupa juga nggak dimasukin ke motor lagi, terakhir pakai jas hujan kapan juga lupa, hehehe" Jisung nyengir
"Kamu itu....apa coba yg nggak lupa?" Omel Lisa sembari mengeringkan rambut suaminya dengan handuk.
"Kamu..."
"Aku nggak akan bisa lupain kamu" bisik Jisung sembari tersenyum."Ngardus trossss" Lisa terkekeh.
"Tapi...terima kasih karna sudah rela menerjang hujan demi bubur ayam""Terima kasih doang nih?" Jisung mengangkat sebelah alisnya.
"Mandi dulu sana, ganti baju biar nggak sakit"
"Nggak usah mandi, kan udah di mandiin langit" bisik Jisung mencium lembut bibir Lisa
"Ganti baju dulu, baju kamu basah nanti sakit"lirih Lisa di sela ciuman nya dengan Jisung dengan sedikit menahan tubuh Jisung agar tidak terlalu menempel padanya tapi justru membuat Lisa merasa semakin panas saat tangan lembutnya menyentuh abs suaminya.
"Kalau pelan nggak akan sakit" lirih Jisung menggoda Lisa yg wajahnya mulai memerah dengan tangan satunya menahan tangan Lisa tetap berada di perutnya.
"Your's....you wanna?" Bisik Jisung."Ganti baju dulu, nanti keburu masuk angin"
"Jangan aneh-aneh" elak Lisa mendorong tubuh Jisung menjauh darinya."Okay baby....."
🐹🐹🐹
"Enak bubur ayamnya?" Tanya Jisung melihat Lisa lahap memakan bubur ayam yg baru saja dia beli.
"Enak..." Lisa mengangguk antusias
"Mau coba?" Tanya Lisa mengarahkan mangkuk buburnya ke hadapan Jisung yg ikut duduk di kursi tempat makan tepat di sebelahnya."Mau...sini" ucap Jisung menepuk pahanya mengisyaratkan agar Lisa duduk di pangkuannya dan menyuapinya.
"Enak kan?"
"Enak....tapi buat kamu aja, kamu yg lagi ngidam"
"Disini aja, terusin makannya...tapi di sini aja" ucap Jisung menahan Lisa yg hendak beranjak dari paha Jisung."Tapi jangan diganggu makannya, nanti aku marah"
"Iya...nggak akan diganggu waktu makan, tapi ganggunya kalau makannya udah selesai" bisik Jisung.
"Jie....katanya nggak gangguin?" Protes Lisa saat jemari Jisung mulai mengusap paha Lisa yg duduk dipangkuan Jisung dengan membelakanginya.
"Nggak gangguin, tangannya dingin..." bisik Jisung dengan tangan yg satunya bergerak menyusup di sela bagian atas pakaian Lisa.
"Kamu...anget banget...beibh...""Shhhhhh....Jie...singkirin dulu tangannya, nggak bisa fokus makan"
"Kenapa...nggak...bisa...fokus...hmm?" Jemari Jisung semakin begerilya masuk dan mengusap lembut milik Lisa membuat si pemiliknya bergerak gelisah.
"Meja makan...kita belum pernah coba sayang...mau coba?" Bisik Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON AIR (Lalisa-Park Jisung)
FanfictionAku pernah membuatmu menghapus semua mimpimu, tapi bolehkah sekarang aku mengisi hidupmu dengan mimpi yg baru