¤¤¤
"Badan lo makin panas, UKS lah" Ucap Enzo.
"Gak perlu entar lagi juga waktu pulang" Tolak Nathan, meskipun kepalanya semakin pusing dan tubuhnya juga lemas tak karuan, tapi masih mampu Nathan tahan, jadi lebih baik menahan sebentar lagi saja karena ini juga sudah jam pelajaran terakhir.
Setelah beberapa saat, bunyi bell pulang membuat murid-murid bersorak senang. Semuanya langsung memasukan alat tulis kedalam tas masing-masing, dan mulai berhamburan keluar.
"Yakin naik sepeda, naik gojek ajadeh sepeda tinggal aja dulu" Ujar Enzo masih khawatir dengan Nathan.
"Gak usah, masih kuat kok gue" Balas Nathan, keduanya berjalan beriringan menuju parkiran.
"Ya Tuhan, punya temen satu batunya ngalahin batu beneran" Ucap Enzo.
Nathan terkekeh mendengarnya, bibir pucatnya melengkung membentuk kurva keatas. Kedua pipinya menampilkan lesung pipi yang begitu dalam dan manis.
Nathan dan Enzo mulai menggayuh sepeda menuju rumah, keduanya menggayuh sepeda lebih santai dari biasa, itu karena kondisi Nathan yang kurang fit.
"Gak mampir dulu Than?" Tawar Enzo begitu sampai didepan gerbang rumah Enzo.
"Enggak dulu deh, puyeng mau tidur" Tolak Nathan.
"Okey deng, cepat sembuh bro" Balas Enzo.
Nathan mengangguk lalu menggayuh sepedanya menuju rumah.
Sesampai diperkarangan rumah, Nathan langsung meletakan sepedanya ditempat biasa. Kakinya melangkah pelan menuju kamarnya. Badannya benar-benar terasa tak enak, ingin cepat tidur saja rasanya.
Anak manis itu langsung melepas sepatunya, mengganti seragamnya. Lalu mencuci muka, tangan dan kakinya. Nathan langsung merebahkan diri setelah selesai melakukan kegiatan tadi. Memejamkan matanya yang terasa hangat.
Tak lama dengkuran halus pun terdengar samar-samar.
•••
Malam harinya rumah sepi, Radian ada urusan diluar begitu pun Daffian yang katanya makan diluar, lebih tepatnya nongkrong bareng teman masa SMA-nya, mumpung libur semester satu bulan penuh jadi nikmati kebersamaan yang jarang lagi bisa dinikmati.
Nicho sendiri juga sama, anak itu izin main keluar dengan temannya dengan alasan kerja kelompok. Joyan sendiri sepertinya berada dikamarnya.
Nathan berjalan pelan keruang makan, perutnya lapar. Namun setibanya disana tidak ada siapa-siapa.
"Udah bangun Dek, baru aja mau Bibi bangunin buat makan malam. Kamu tidurnya lama banget dari jam pulang sekolah sampai malam gini" Seru Bi Rahmi yang datang dari dapur dengan satu piring ikan goreng suas pedas manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA [END]✔
ФанфикBimantara berarti "Jiwa yang tangguh" makna ini menggambarkan sosok Nathan Astara. Kisah ini berisikan vignet atau potongan kecil dari kisah hidup Nathan yang penuh luka. Disalahkan, diasingkan adalah hal biasa dalam hidupnya. Berteman baik dengan...