Bagian 04

4.4K 264 20
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Nathan menutup pintu kamar kakaknya pelan, anak itu baru saja mengantarkan buku catatan milik Nicho. Setelah itu Nathan turun kelantai bawah, karena letak kamarnya memang bukan lagi di lantai atas.

Nicho yang katanya ada kerjaan lain tadi, ternyata tengah main keluar dengan teman-temannya. Kerja yang Nicho bilang ternyata nongkrong maksudnya, dan malah membebani adiknya dengan catatan yang seharusnya ia sendiri yang menulisnya.

Begitu sampai di kamarnya Nathan bergegas mencuci muka, sikat gigi. Anak itu merasa lelah sekali, rasanya ingin cepat-cepat tidur.

Tak memakan waktu lama, anak manis itu sudah merebahkan tubuh lelahnya. Menarik selimut sebatas dada dan mulai terpejam.

Perlahan namun pasti, Nathan menjemput mimpinya.

•••

Pagi hari tiba, Nathan juga sudah rapi dengan seragamnya. Bekalnya juga sudah disiapkan Bi Rahmi, hari ini ia memang bangun lebih telat dari biasa. Jadi mau tak mau Nathan minta tolong pada Bibi, biasanya kan Nathan juga ikut turun tangan sendiri untuk buat bekalnya.

Nathan menyambar tas punggungnya, lalu menuju dapur untuk mengambil kotak bekalnya.

"Nathan berangkat ya Bi" Pamitnya.

"Iya hati-hati" Balas Bi Rahmi.

Nathan mulai menggayuh sepedanya menuju rumah Enzo. Sudah menjadi rutinitasnya sekarang.

"Tumben kali ini lama, biasanya lo panggil dulu baru gue-nya nongol" Ucap Enzo saat dirinya lah lebih dulu menunggu Nathan didepan pagar rumahnya.

"Telat dikit bangun, keenakan tidur gue" Balas Nathan yang baru saja tiba.

"Kuy lah berangkat" Seru Enzo dan keduanya mulai menggayuh pedal sepeda mereka menuju sekolah.

Tidak memakan waktu yang begitu lama, Nathan dan Enzo sudah tiba di parkiran sekolah. Keduanya meletakan sepeda mereka berdampingan, tak lupa memasanglan gembok biar tidak dimainkan murid-murid iseng.

Sekolah sudah ramai pagi ini, itu karena keduanya sampai lebih lama dari biasanya, walau gak sampai telat sih.

Nathan mendudukan tubuhnya di kursinya, dan disebelah anak itu tentu saja Enzo. Dia mana bisa di pisahkan dengan Nathan.

"Tan" Seru Fahri salah satu teman kelas Nathan di SMA ini.

"Kenapa?" Tanya Nathan sambil memasukan kotak bekalnya ke laci meja.

BIMANTARA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang