¤¤¤
Nathan kini tengah rebahan sambil main ponsel, ia baru saja pulang sekolah. Tadi mau main ke tempat Enzo, tapi anak itu tidak berada di rumah saat ini. Kata Enzo dia lagi pergi ke rumah saudaranya yang lagi nikahan.
Yaudah jadinya cuman diam dirumah aja. Tapi gak lama ada panggilan masuk, Nathan langsung mengangkatnya tanpa ia tunda.
"Halo Kak" Ujar Nathan lebih dulu.
"Lo bisa ambilin flashdisk diatas meja belajar gue gak, warna biru terus anter ke caffe deket sekolah gue, entar gue sharelok, gue lupa bawa tadi" Seru Nicho di seberang sana.
"Bisa Kak, Athan anterin sekarang" Balas Nathan.
"Okey, kalau bisa cepet ya gue mau kerkom soalnya" Ucap Nicho lalu memutuskan panggilan.
Nathan langsung bangkit dari rebahannya, anak itu langsung menuju kamar Nicho di lantai dua. Dengan pelan Nathan membuka pintu kamar itu, tak membuang waktu Nathan langsung mencari apa yang kakaknya minta. Nathan memasukan flashdisk itu kedalam saku celananya, lantas berbalik dan keluar dari kamar.
"Bibi Nathan pergi keluar sebentar ya" Pekik Nathan agar Bi Rahmi mendengar.
Anak itu bergegas menuju garasi mengambil sepedanya.
Nathan mulai menggayuh sepedanya menuju arah sekolah kakaknya, sampai sana baru Nathan bakalan lihat sharelok lokasi yang kakaknya kirim.
Lokasi sekolah kembarannya dan abangnya Joyan memang lebih jauh ketimbang sekolahnya. Tapi kalau dibawa naik sepeda masih bisalah, lagian Nathan itu sudah biasa kalau naik sepeda jauh-jauh, soalnya sering pergi kemana-mana sama Enzo pasti naik sepeda.
Nathan membuka ponselnya saat sudah sampai digerbang sekolah kakaknya. Anak itu membaca arah dan juga titik lokasi tempat Nicho berada.
"Ini disebelah cafe yang baru kemarin kaya-nya" Ujar Nathan pelan.
Anak itu mulai kembali menggayuh sepedanya menuju titik.
Setelah merasa yakin jika cafe didepannya, benar-benar tempat Nicho berada, anak itu lantas mengirim pesan pada Nicho, mengatakan jika ia sudah didepan.
Nathan menghela nafas pelan, sebenarnya ia sedikit lelah menggayuh dengan cepat karena kakaknya minta cepat tadi. Nathan kan cuman gak mau ngecewain kakaknya.
Nathan memarkirkan sepedanya dideretan parkir sepeda motor. Anak itu lalu masuk kedalam caffe.
"Nathan" Panggilan itu membuat Nathan menoleh, kakinya melangkah menuju meja tempat kakaknya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMANTARA [END]✔
أدب الهواةBimantara berarti "Jiwa yang tangguh" makna ini menggambarkan sosok Nathan Astara. Kisah ini berisikan vignet atau potongan kecil dari kisah hidup Nathan yang penuh luka. Disalahkan, diasingkan adalah hal biasa dalam hidupnya. Berteman baik dengan...