Bagian 12

4K 256 9
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Pagi harinya Nathan bangun dengan mulut menganga, matanya menatap tak percaya pada paper-bag diatas meja belajarnya. Ia sudah sempat lihat tadi isinya, sepasang sepatu baru.

"Ini beneran?" Tanya Nathan pada dirinya sendiri.

Senyum Nathan mengembang lebar, anak itu melompat kecil didalam kamarnya. Terlalu senang menerima hadiah di hari ulang tahunnya.

Nathan membuka kembali paper-bag itu. Lantas mengeluarkan isinya.

"Gak ada kartu ucapan atau sejenisnya?" Menolognya.

Nathan kan jadi susah tau siapa yang ngasih kalau gini.

"Sepatunya bagus hehe" Kekehnya senang.

Nathan menyimpan sepatu itu kembali kedalam kotaknya, lalu meletakannya di rak sepatu belakang pintu kamarnya.

Lantas anak itu bergegas siap-siap, atau nanti ia bisa telat kesekolah. Karena saking senangnya menerima hadiah, anak itu belum membuat bekalnya. Kemungkinan besar pasti minta bantuan sama Bi Rahmi nantinya.

•••

Nathan menceritakan kejadian tadi pagi pada Enzo. Hingga membuat Enzo ikut berpikir keras siapa yang memberikan sepatu untuk Nathan. Padahal dia lagi gak mau mikir atau nebak-nebak, eh Nathan malah ngajakin buat mikir.

"Papa kali ya? Tapi gak mungkin" Tebak Nathan pelan.

Enzo yang tengah menyedot jus kemasan kotaknya hanya bisa menatap Nathan jengah.

"Gue kagak tau Than" Ucap Enzo memberi respon.

"Udah dari pada lo ngajakin gue nebak-nebak orang, mending temenin gue basketan aja dah, mumpung jam terakhir kosong" Ajak Enzo, saat matanya tak sengaja melihat lapangan basket ada yang main, bisalah join.

Nathan menatap teman-teman sekelasnya yang pada asik. Ya karena lagi jamkos, jadinya pada suka-suka dah mau ngapain.

Nathan mengangguk saja, lagian kalau Enzo pergi basketan dia sendiri nanti dikelas. Nathan kan cuman temenan sama Enzo, sisanya mah sekedar teman sekelas gak ada rapat-rapatnya.

Enzo berjalan menuju pintu lebih dulu, anak itu sempatkan izin pada ketua kelas.

Tak lama keduanya sampai di lapangan basket, disana bukan cuman anak kelas sepuluh, tapi ada beberapa kelas sebelas dan juga dua belas. Rata-rata pasti bolos jam terakhir juga, tapi ada juga yang memang jam pelajaran olahraga saat siang.

BIMANTARA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang