21. | Flasback Luna

68 5 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Hidup kalo ga hancur yah di hancurin" -Luna Trisha

21. | Flasback Luna

"Kakak ga capek di ganggu terus sama kakak kakak yang lain itu?" Tanya Anwa, saat ini mereka tengah duduk di ayunan yang letaknya tak jauh dari rumah Anwa.

Luna menggeleng "enggak"

Anwa menyatukan kedua alisnya "kenapa?"

Luna terkekeh mendengar kalimat itu "karena gue punya Allah, gue bakal aduin semuanya sama penciptaku"

"Gimana caranya?" Tanya Anwa sekali lagi dengan polosnya, ia benar benar tidak paham dengan yang di maksud Luna.

"Eumm, gimana yah jelasinya?" Tanya Luna pada dirinya sendiri, sedangkan Anwa masih menunggu jawaban dari Luna dengan antusias.

"Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikmal nasir, gue baca ini" Lantunan itu terdengar jernih dari mulut Luna, bahkan Anwa dibuat terkagum dengan suara itu.

"Artinya apa?" Tanya Anwa.

"Cukup Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung, itu artinya" Balas Luna, "inget juga pertolongan dari Allah jaraknya cuman antara kening dan sajadah, sholat yang terpenting, masa hidup udah berantakan sholatnya ikut berantakan?"

"Yang bener aja? Rugi dong" Seru mereka bersamaan.

"Oh ya kak" Seru Anwa yang di balas dehaman dari Luna.

"Hm?"

"Sebelum 2023 berakhir kakak mau apa?"

Luna terlihat memikirkan sesuatu di pikiranya "Hmm apa yah.... Oh gue mau makan martabak"

Anwa tersenyum kecut menanggapinya "Aku nanyanya serius lohh"

"Lah kamu pikir kakak bercanda?"

"DOORR"

"ASTAGHFIRULLAHALADZHIM!!" Teriak Luna dengan mengelus dada.

"Hayo lagi apa di sini?" Itu suara Ganeeta, ia datang bersama Yara di belakangnya.

"Duh, Neta kebiasaan, kalo dateng itu salam dulu, baru ngagetin" Sembur Luna dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tau tuh si Neta, btw Assalamu'alaikum" Ujar Yara yang mendorong ayunan milik Anwa dengan pelan. Membiarkan Anwa menikmati ayunan itu tanpa perlu mendorong mandiri dengan kakinya.

"Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh" Jawab mereka bertiga hampir bersamaan.

Amaa mendongak "Yara, kamu tau ga?"

"Enggak!"

"Ish kan aku belum ngomong" Gerutu Anwa, sifat Yara memang dari dasarnya memang menyebalkan.

AMERTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang