24. | Aneh

72 7 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*
*
*

"Banyak yang rindu sama dia, karena dia lebih gampang hancur" -Yara Ekavira

24. | Aneh

Lapangan basket yang sangat luas ini ricuh dengan suara suara heboh dari penonton, bagaimana tidak? Seorang Vilas ketua dari tim basket sekolah tengah latihan untuk mengikuti lomba basket tingkat nasional bersama tim basketnya. Wajar cowok kulkas ini sering menjadi perhatian di kalangan murid sekolah, khususnya untuk para perempuan yang bersorak paling heboh. Tak seperti para gadis lain yang bersorak menyemangati anggota basket, Yara malah duduk menatap malas Vilas yang baru saja mencetak poin yang ke lima kali.

"Woahhh, semangattt kamu pasti bisaa!!!"

"Kak Vilas, semangatt uyy"

"Heh! Vilas dah punya cewe"

"Biarin lah"

"Lu mah trobos aja jadi orang"

"Kan cuman nyemangatin, lagian kak Yara diem diem aja tuh"

"Sstt lu kalo ngomong jangan kenceng kenceng, lu mau di keluarin dari sekolah hah? Masuk sekolah ini aja dah beruntung banget lo"

"Ck iya iya, gue mundur alon alon aja, gue mau oleng ke kelas sebelah"

Ganeeta mendengar jelas percakapan adik kelas yang duduk agak jauh di belakang mereka berdua, memang adik kelas semakin hari semakin menjadi. Tidak ada rasa takut sama sekali dengan yang lebih tua, jaman sudah berubah. Ia menoleh ke arah Yara yang masih saja menatap kosong area lapangan. "Yar, lo di omongin adek kelas diem aja! Tumben banget lo!!"

Yara mengehela nafas berat, rasanya ia jadi malas untuk bernafas sekarang. "Ga peduli"

"Lo kenapa sih? Ada masalah? Apa karena Anwa? Lo ga ganggu dia lagi? Apa perlu gue kasih paham sama dia? Atau-"

"Nggak Neta, ga usah, gue gapapa" Ujar Yara memotong ucapan Ganeeta.

"Gapapa dari mananya? Muka lo dari tadi hambar mulu" Ledek Ganeeta, ia merasa ada yang berbeda hari ini dengan sikap Yara. "Mending lo semangatin tuh Vilas, dia mau tanding kan minggu depan?" Lanjutnya.

Yara mengangguk samar, tidak ada urusanya Vilas dan Yara. "Mending lo yang nyemangatin, atas nama gua, gue sekarang lagi males" Gumam Yara.

"WOYY KAMBING SEMANGAT LO!!" itu bukan suara Ganeeta, tapi Faswan, cowok satu ini memang susah di tebak. Yara dan Ganeeta menoleh, begitupun banyak pasang mata yang memperhatikan kedatangan Faswan sendirian.

Tanda tanya besar muncul di otak Ganeeta, "lah tumben, si Anwa kemana? Biasanya tuh bocah nempel mulu sama Faswan" Batin Ganeeta.

Dari kejauhan Vilas bisa menemukan keberadaan Faswan yang sedang menunjukkan deretan giginya, "ck monyett" Batinya.

AMERTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang