"Hukumannya, ayo berkencan denganku!. "
.
.
.MY LOVE TEACHER
Disinilah Retha berakhir. Mau tidak mau ia harus memenuhi kemauan guru mesumnya itu. Entah sudah berapa jam mereka berkencan.
"Pilih film yang kau suka. "
Ruangan yang penuh dengan AC, dan beberapa orang juga yang mungkin sedang berkencan wajar. Membuat Retha sedikit canggung dengan situasi ini.
"Yang ini saja pak. " Memilih asal asalan, entah itu film bagus atau tidak yang intinya Retha ingin pulang cepat saja dari sini.
Setelah membayar Retha dan juga Adam menunggu di lorong tunggu sampai studio mereka terbuka.
"Ternyata suka film horror ya. " Di tengah tengah keheningan, tiba tiba Adam menghancurkan keheningan itu secara tiba tiba.
"Hehe iya pak. " Mau tidak mau Retha menyambut pembicaraan itu. "Bapak suka horor?. " Tanya Retha kembali.
"Sebenarnya sih saya kurang suka. Tapi karena kamu yang pilih saya juga penasaran nontonnya. " Adam yang menang nyatanya sama sekali tidak suka dengan genre horor terpaksa menerima apa yang gadisnya sukai.
"Ohh begitu ya. " Jawab Retha seadanya.
Jujur, Retha sedari tadi hanya diam memainkan ponsel dan memakan popcornnya. Keinginannya cuma satu yaitu pulang.
"Retha."
"Iya pak, ada apa?. " Retha yang sedari tadi memainkan ponselnya, kegiatannya berhenti sejenak ketika Adam kembali mengajaknya cerita.
"Kamu takut ya sama saya?. "
Pertanyaan yang tidak begitu sulit tapi jelas dari gerak gerik Retha yang enggan menjawab dan juga sedikit canggung.
"E--engga kok pak, santai aja. " Mencoba menenangkan diri dengan sedikit mengisahkan rambutnya ke belakang.
"Maaf membuatmu takut dan sedikit canggung. " Suara halus dan tulus Adam membuat Retha yang tadi sedikit canggung, entah kenapa dirinya sedikit demi sedikit mulai terbiasa dengan suasananya.
Adam sebenarnya bingung entah dari mana untuk memulai topik dengan Retha. Menanyakan hal hal yang di sukanya dan tidak disukainya tidak mungkin, dirinya bukan siapa siapa Retha.
"Sebelum pintu teater dibuka, saya ingin mengobrol serius boleh?. "
Retha yang bingung, membuat dirinya terpaku seketika.
"Izinkan saya menjaga kamu selama masih di sekolah, tidak berniat apapun tapi kalau butuh teman cerita datangi saya saja Retha. Saya siap menampung semua keluhanmu. " Dua bola mata dari Adam terlihat serius disana, tidak terlihat sedikitpun niat bermain main dengan Retha.
"Tidak ada maksud tujuan lain. " Sambung Adam kembali, membuat Retha langsung paham kemana arah pembicaraan gurunya itu.
"Makasih untuk perhatiannya pak, tapi kenapa bapak tiba tiba ngomong kayak tadi apa ada hal yang lain menganggu pikiran bapak?. " Retha yang tidak tahu harus membalas dengan perkataan apa, dirinya tiba tiba melontarkan pertanyaan yang sangat diluar jangkauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE TEACHER [Hiatus]
Teen FictionHanya sebatas cerita lika liku guru yang mencintai muridnya. Note : Jangan lihat dari covernya tapi lihatlah dulu isinya!