Hari dimana yang di nanti Adam sudah tiba. Dimana dua insan itu menjadi peran utama di malam hari itu. Banyak sekali peran figuran yang datang untuk memeriahkan acara pernikahan mereka.
Sayangnya, pesta ini diadakan secara privat. Hanya tamu tamu penting saja yang wajib datang ke acara spesial ini.
Bahkan ibu Retha yang tanpa angin badai begitu kaget ketika mendengar putri sulungnya yang akan menikah secepat ini.
"Kaki kamu pegal?. "
Pertanyaan yang di jawab dengan anggukan oleh Retha. Wajah cantik itu mulai menunjukan aura lelahnya dan sedikit pucat. Mungkin efek kelelahan karena sedari tadi menyambut tamu pentingnya.
"Duduklah dulu, biar aku saja yang melayani para tamu. " Lembut Adam, sembari menuntun Retha agar segera duduk. Guna mengisi energi yang sangat terkuras.
"Jangan mas, gak enak sama tamu yang lain. " Tolak Retha halus, namun tolakan itu sama sekali tidak di terima Adam.
Tatapan tajam yang membuat siapa saja takut, membuat Retha menelan ludanya perlahan. Dan seketika wanita itu menurut.
"Hai Adam, selamat atas pernikahannya ya. "
Suara yang tidak asing di telinga Retha. Membuat kepalanya terangkat dan benar saja suara itu suara wanita yang pernah di liatnya beberapa waktu lalu.
Wanita itu sekilas menatap Retha sinis, demi menyambut tamu Retha terpaksa berdiri kembali.
"Terimakasih." Ucap Retha sopan. Tapi wanita itu sama sekali tidak ada responnya.
Ketiganya sama sama terdiam, hingga dimana tiba tiba wanita itu memeluk Retha dan tentu saja membuat Retha dan Adam terkejut.
"Berbahagialah dulu untuk sementara, iya bahagiamu sementara. Yang kekal itu sebuah penderitaanmu!. "
Bagaikan bisikan maut bagi Retha. Pelukan itu sudah terlepas sedetik yang lalu.
"Apa lagi ini ya Tuhan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE TEACHER [Hiatus]
Teen FictionHanya sebatas cerita lika liku guru yang mencintai muridnya. Note : Jangan lihat dari covernya tapi lihatlah dulu isinya!