Kecewa, sakit hati yang sulit tuk disembuhkan.
Pradipta tidak pernah menyangka Gavin akan bertindak sejauh itu, mungkin menurutnya dengan menjodohkan Pradipta di usia yang terlampau dini adalah yang terbaik, namun hal itu tidak bisa diterima oleh jiawa mudanya.
Dia juga marah pada Nadinta yang berbohong dan menuruti perintah kakek buyutnya itu, namun di sisi lain pun Pradipta merasa kasihan karena sudah pasti tuntutan Gavin membuat Nadinta tertekan.
"Air sudah tumpah, gelasnya pun turut pecah. Mau bagaimana lagi?" gumam Pradipta sumbang.
Pradipta meninggalkan semuanya di Bogor, dia menghilang dan memilih menaiki kereta yang entah akan membawanya turun di stasiun mana.
Pemandangan di luar jendela tampak buram, hujan deras mengguyur bumi membuatnya semakin lesu.
Pradipta tahu kalau Gavin memanglah suka menuntut, entah bagaimana nasib Gatra anak semata wayangnya dahulu memiliki ayah seperti Gavin, Pradipta sangat penasaran dengan kisah Gatra.
Ponselnya terus berdering menampilkan nama Leory di layar, hatinya teriris setiap kali teringat ijab qobul yang tak pernah ia inginkan.
flashback on
Pradipta terlihat gagah dengan balutan jas hitam yang senada dengan celana dan kemeja nya, sengaja dia memakai serba hitam di hari pernikahannya, karena menurutnya ini bukanlah awal kebahagiaan melainkan kesengsaraan.
Penghulu sudah menjabat tangannya yang berkeringat dingin, Pradipta menatap satu persatu anggota keluarganya yang nampak sedih namun terpaksa menyunggingkan senyum.
"Tega," batin Pradipta.
Pernikahan ini hanya dikunjungi oleh keluarga dan kerabat dekat saja sebab Gavin tak ingin publik tahu.
"Mas Dipta sudah siap?" tanya penghulu membuat Pradipta mengerjap.
"Ya."
Pradipta menarik napas panjang lalu menghembuskannya kasar, dia rasa dunia nya sudah hancur.
Bahkan jika ada pilihan ia lebih memilih mati dari pada menikahi gadis yang sama sekali belum ia kenali.
"Saudara Pradipta Dalvir Grispara bin Marvael Arludra Grispara saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Leory Meydiaga binti Abimanyu Meydiaga dengan maskawin permata seberat dua puluh karat dibayar tunai."
Mata Vasya berkaca-kaca menyaksikan putranya yang sebentar lagi akan menjadi suami orang.
"Saya terima nikah dan kawinnya Leory Meydiaga binti Abimanyu Meydiaga dengan maskawin tersebut, tunai!"
"Sah!"
Pradipta sangat menyesali kalimat panjang yang keluar dari mulutnya hari ini, ditambah lagi sosok gadis berbalut gaun putih tengah berjalan anggun menuju ke arahnya.
Tanpa memperdulikan orang-orang, Pradipta bergegas keluar ruangan dengan amarah yang amat kentara di wajahnya, persetan dengan suara bariton Marva yang meneriaki namanya.
flashback off.
***
Es krim adalah salah satu cara mendinginkan kepala disaat amarah tengah meluap di ubun-ubun, terhitung sudah lima bungkus es krim dihabiskan Leory di malam yang dingin ini.
Matanya yang sembab dengan hidung memerah dan rambut panjang yang tak tertata rapi membuat penampilannya terlihat berantakan.
Leory merasa dirinya benar-benar dijual oleh keluarganya sendiri, Gavin telah berhasil menghalalkan segala cara untuk menjadikannya menantu di keluarga Grispara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAK DIPTA
Teen FictionTentang seseorang yang berhasil membuat jantungnya berdetak lebih lama lagi, bukan hanya sekedar singgah, melainkan menetap dalam satu atap. Leory Meydiaga tak pernah menyangka diusia nya yang masih dini ia telah menyandang gelar sebagai istri dari...