Minimal vote lah^_^
.
.
.
Alasan yang diberikan Pradipta kepada kedua orang tuanya tentang ia yang tidak pulang semalaman akhirnya dipercaya oleh Vasya dan Marva.
Pradipta mengatakan ia sangat mengantuk kala mengerjakan tugas kelompok di rumah Lexi hingga berakhir ketiduran, padahal malam itu Pradipta bergegas menuju kelab untuk menjemput Leory yang asyik menari di lantai dansa bersama pria lain.
Pokoknya semua gara-gara Leory, Dipta harus berbohong kepada orang tuanya.
"Dip, gimana kabar sepupu lo yang semalam mabuk?"
Pradipta melayangkan tatapan tajam pada Lexi yang baru datang, cowok itu dengan santai nya duduk di kursi kosong sebelah Pradipta dengan raut penasaran.
"Mulut lo," dengus Pradipta membuat Lexi meyengir.
Mata Lexi menelusuri sekitar, teman-temannya masih sibuk ngerumpi dan bermain games, dia menaruh kedua tangannya diatas meja sambil menopang dagu.
"Jadi gimana?" tanyanya masih penasaran.
Alis Pradipta bertaut, "apa?"
"Sepupu lo yang cantik itu."
Pradipta mendengus kesal dan hanya mengangkat bahunya acuh, terlalu berbahaya membahas itu disini.
Lexi memutar bola matanya melihat Pradipta yang malah sibuk dengan buku.
"Omong-omong, kok dia gak ada marga 'Grispara' nya? setau gue kan keluarga lo ada marga itu dibelakang namanya." Lagi-lagi cowok pemilik kulit putih itu bertanya yang membuat Pradipta merasa terpojokkan.
Lo belum tau aja dia nyonya mudanya Grispara, sahut Pradipta dalam hati.
Sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada Dipta ketika Cahya--cewek paling heboh di kelasnya tiba-tiba datang membawa pengumuman yang membuat Lexi lupa akan pertanyaannya yang belum dijawab olehnya.
"Kawan! berhubung kemarin bu Wijen kesleo karena sepatu hak tingginya, jadi hari ini beliau gak masuk," teriak Cahya semangat empat lima.
Layaknya kelas kalian yang pernah mendapat kabar gembira ini, bisa dibayangkan betapa ramainya kelas Pradipta sekarang.
"Lex." Cahya mendekat dengan menepuk bahu Lexi.
"Apa cantik?"
Pradipta mendecih melihat pipi Cahya merona hanya karena gombalan murahan Lexi.
"Lo disuruh ngasih tugas sama bu Wijen, apa aja katanya," ujar Cahya.
"Ketua kelas harus jaga ketertiban kelas," imbuh Kely teman Cahya yang berambut pendek dengan poni yang menutupi alisnya.
Lexi terkekeh geli mendengarnya, dia beranjak dari kursi dan melangkah ke depan seraya bertepuk tangan agar seisi kelas memberikan perhatian penuh kepadanya.
"Oke, berhubung pagi ini kendali kelas ada ditangan gue, tugas kalian semua cukup berdiam diri di kelas sampai jam pelajaran berikutnya. Terserah mau salon-salonan kek, konser, pijit-pijitan, yang penting jangan keluyuran," jelas Lexi sambil menyugar rambutnya ke belakang.
Semuanya kembali bersorak kegirangan, sangat bahagia memliki ketua kelas seperti Lexi.
Pradipta tersenyum miring dengan geleng-geleng kepala, ia sudah menduga Lexi akan melakukan hal ini.
Pandangan cowok pemilik bibir seksi itu tertuju keluar jendela yang megarah langsung ke lapangan upacara.
Pradipta mengernyit melihat seorang siswi sedang berdiri di bawah tiang bendera dengan memberi hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAK DIPTA
Teen FictionTentang seseorang yang berhasil membuat jantungnya berdetak lebih lama lagi, bukan hanya sekedar singgah, melainkan menetap dalam satu atap. Leory Meydiaga tak pernah menyangka diusia nya yang masih dini ia telah menyandang gelar sebagai istri dari...