Detak sembilan

154 16 5
                                    

Ada kala nya kita harus menjaga jarak agar mengerti betapa berharganya saat bersama.

Pradipta D Grispara
.
.
.

Hari demi hari sejak terkuaknya sebuah alasan pernikahan dini antara Pradipta dan Leory telah dilewati oleh mereka dengan berpisah rumah.

Leory memilih pulang ke rumah orang tua nya sebab ia berpikir bahwa Pradipta mungkin terbebani dengan keberadaannya, apalagi setelah mengetahui alasan Gavin yang menikahkan mereka berdua.

SMA Bangun Jaya tengah mengadakan lomba olahraga antar kelas hari ini, semua jadwal dikosongkan karena hari ini merupakan ulang tahun SMA Bangun Jaya.

Tak hanya siswa-siswi saja yang merayakan, namun ada juga beberapa alumni yang datang.

"Woyy cucu nya Gatra itu!" sorak lelaki paru baya yang tak lain adalah Ikbal.

"Buset! ludah lu kemana-mana itu," Wildan mendorong kepala Ikbal, "mana si Dikta mana?"

"Dipta kali ah," sahut Dena, istri tercinta Wildan.

"Papi jangan loncat-loncat, ingat lututnya sering sakit, umur nggak ada yang tahu lho," ucap Carla memperingatkan suaminya, si Ikbal yang makin aktif.

Mereka tampak bersemangat menonton pertandingan basket yang diketuai oleh Pradipta melawan kelas sebelah yang tak lain adalah kelas Leory.

Gadis itu berdiri di pinggir lapangan bersama teman-temannya, bingung harus mendukung tim Pradipta atau tim kelasnya sendiri.

"Kok diam aja sih, Leo? cantengan apa gimana muka lo?" tegur Olive menyenggol bahu Leory.

Leory tertawa pelan, "gerah banget asli, nggak mood jadi nya."

Kekesalan Leory bertambah dua kali lipat mendengar para gadis meneriakkan nama Pradipta dengan suara centilnya.

Melihat Pradipta dengan balutan jersey putih ditambah wajah berkeringatnya serta rambut acak-acakan yang basah membuat Leory menelan saliva nya berkali-kali.

Caranya mendrible bola menggunakan tangan kekar berurat itu membuat Leory meleleh.

Akan sangat rugi apabila dia berpisah dengan cowok ganteng idaman para gadis, namun di sisi lain Leory tidak bisa meninggalkan Kenvi, pun ia tak mau egois karena tahu Pradipta tidak akan bahagia jika bersamanya.

Hingga suara drum yang dipukul secara brutal membuyarkan lamunan Leory, ternyata pertandingan basket sudah berakhir dan dimenangkan oleh tim Pradipta.

"Leo, mata gue ada beleknya gak? gue mau nyamperin Pradipta buat ngasih minum." Olive memamerkan minuman dingin ditangannya.

"Gila lo ya? kelas kita dikalahkan sama mereka, lo malah ngasih minum ke lawan," protes Leory.

"Ah, menang-kalah itu biasa, yang nggak biasa itu cinta gue ke Dipta." Olive mengibaskan rambutnya ke belakang dan berlari menghampiri tim Pradipta yang sudah dikerumuni para gadis.

Leory melongo sambil berkacak pinggang, perasaan baru kemarin Olive jalan berdua dengan Dafa kakak kelas hits itu.

Pandangan Pradipta jatuh pada sosok Leory yang terlihat sedang misuh-misuh sendirian, langsung saja dia menerobos kerumunan fans yang sedang mengantre demi berfoto dengan Lexi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DETAK DIPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang