Melihat Revano yang sibuk Diandra tidak mengganggunya, ia langsung duduk di ranjang Revano sambil menyembunyikan sesuatu di belakangnya. Revano sudah menyadari ketika putrinya membuka pintu sampai duduk di atas ranjangnya, ia mendongakan kepala dan berkata "tunggu sedikit lagi, Daddy masih memeriksa laporan dari asisten Daddy." Diandra hanya menganggukan kepalanya saja.
Revano tahu jiaka putrinya disuruh tidur terlebih dahulu pun pasti tidak akan mau. Ia akan menunggu Daddynya. Revano cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan bergabung dengan putrinya. Ia mengelus lembut rambut Diandra, seketika matanya menangkap sesuatu yang disembunyikan putrinya.
"Apa yang kamu sembunyikan sayang?"
"Ini Dad." Diandra menyerahkan sebuah Piagam kepada Daddynya "aku juara pertama lagi Dad."
Revano memeluk putrinya dengan sayang. Melihat putrinya bahagia, maka ia pun sangat bahagia."Putri Daddy sangat hebat." Puji Revano
"Terima kasih Daddy."
"Kita rayakan keberhasilan kamu ya sayang, besok kita makan malam di luar."
"Nggak usah Dad, disini saja. Biar bersama pelayan dan pengawal juga, tapi aku nggak mau orang lain tahu Dad."
"Hmmmm... Baiklah."
"Daddy orang pertama yang tahu loh. Ucap Diandra sambil tersenyum ceria."
"Benarkah? Jadi setelah pengumuman kamu nggak memberi tahu siapapun?"
"Iya Dad. Aku mau Daddy orang pertama yang tahu prestasiku."
"Ini sungguh kejutan bagi Daddy sayang." Terima kasih sudah menjadi kebanggaan Daddy." Revano langsung memeluk Diandra dengan sangat erat, putrinya tetap menunggunya pulang untuk memberitahu kalau ia mendapat juara pertama dan ia adalah orang pertama yang mengetahui hal itu. Ia sangat bangga pada putrinya, sampai ia tidak sadar kalau ia sudah menitikan air matanya. Ketiga anaknya bener-bener sangat membanggakan keluarga Edison, namun putrinya tidak pernah menggunakan marga Edison dalam setiap pencapaiannya. Ia berpikir apabila Diandra menggunakan marga Edison diluar, maka kebahagiaannya semakin sempurna. Tetapi ia akan tetap menghormati keputusan putrinya untuk menyembunyikan identitasnya.
"Dad. janji ya, tidak boleh memberi tahu orang lain. Cukup Uncle Alex, Paman Marko dan Bi Wati saja."
"Baik sayang." Apakah kedua kakakmu juga orang lain? Namun pertanyaan itu hanya di ucapkan dalam hatinya saja. Ia akan menghormati keputusan Diandra dan apabila memberitahu kepada kedua putranya juga sama saja, karena mereka tidak akan peduli. Bahkan banyak sekali penghargaan yang sudah didapatkan oleh Diandra namun semuanya itu ia sembunyikan dari semua orang, termasuk kedua kakaknya tidak pernah tahu begitu banyak prestasi yang adiknya dapatkan, baik itu prestasi akademis maupun dengan akademik. Namun semua itu selalu ia ceritakan pada Revano dan Revano selau menjadi orang pertama yang tahu. Setelah itu menyusul Marko, Alex dan Bi Wati.
Revano terus menangis, ia juga memikirkan bagaimana kisah putrinya hingga terlahir ke dunia ini, dan bagaimana kebencian kedua putranya kepada Diandra. Ia akan mencari waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya, sehingga kesalahpahaman itu tidak terus berlanjut. dia ingin putrinya juga bahagia. Bukan hanya senyum palsunya itu. Revano tahu Diandra menyembunyikan semuanya itu dengan senyum palsu yang selalu iya tunjukkan setiap harinya.
"Dad,, kenapa nangis?" melihat Daddynya menangis Diandra pu ikut menangis.
Revano menghapus air mata Putrinya "jangan menagis sayang, Daddy nangis karena bahagia, Putri Daddy sangat pintar, baik dan putri Daddy juga selalu memberi tahu Daddy terlebih dahulu. baik itu prestasi maupun hal lainnya, Daddy sangat terharu sayang." ujar Revano panjang lebar. Ia sangat tahu putrinya tidak akan memberi tahu orang lain sebelum dirinya. bahkan ia Rela menunggu dirinya satu bulan untuk membagikan berita bahagia itu. jika mau, ia bisa menceritakan kepada Marco terlebih dahulu, karena ia pun sangat akrab dengan Marco. namun ia memilih Diam menunggu Daddynya. Ia terus berpikir bagaimana kalau ia benaran pergi meninggalkan dunia ini dalam waktu dekat. bagaimana dengan Putrinya? dan mengapa akhir-akhir ini ia selalu merasakan kalau ajalnya mungkin sudah semakin dekat. atau semua itu hanya pikirannya saja yang terlalu berlebihan karena memikirkan putrinya? namun iya yakin kalau sesuatu yang besar akan terjadi padanya, karena instingnya tidak pernah salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra
Roman pour AdolescentsSebuah Rahasia belum pernah diungkapkan oleh sang Ayah, membuat Diandra selalu ditindas oleh kakak tirinya. ***** Alisya Diandra Edison adalah seorang gadis cantik yang terlahir dari keluarga terpandang. Diandra adalah gadis yang baik hati, lembut d...