part 13 Kebahagian Revano

19 9 2
                                    

Pagi hari di kediaman Revano sudah terlihat lalu lalang para pelayan menyiapkan sarapan pagi untuk majikannya.

Sedangkan Dikamar Revano, terlihat Diandra masih mangarungi mimpi indahnya. Sedangkan Revano sudah membersihkan diri dan sudah rapi dengan pakaian kerjanya serta jasnya ia sampirkan di bahunya. Ia mendeka Ranjang untuk membangunkan putrinya.

"Sayang... bangun... ini sudah pagi lo, emang kamu nggak sekolah?"

"Lima menit lagi Dad."

"Nggak ada tawar menawar sayang, Ayo bangun. Siap-siap kesekolah, nanti Daddy yang ngantar kamu."

"No Dad.. aku sudah bangun, aku bisa berangkat sendiri." Pasti sopirnya ada tugas dari Daddy ni pikir Diandra.

Setelah Diandra keluar dari kamarnya Revano hanya menggrlengkan kepalanya mengingat kelakuan putrinya, putrinya itu akan susah bangun kalau ia ada di rumah, setiap pagi ia akan selalu membangunkan Diandra di kamarnya. Namun tidak akan di bangunkan kalau ia lagi keluar kota atau ke luar negri. Karena ntah kenapa putrinya itu sepertinya sangat rajin dan tepat waktu.

*****
Saat ini Revano bersama anaknya sedang sarapan pagi dengan hening, hanya sesekali terdengar bunyi sendok yang beradu dengan piring.

Setelah selesai sarapan, semua bergegas menuju ruang keluarga. Sebelum sampai di ruang keluarga Rayyan dan Arion pamit duluan ke kantor, karena mereka berdua ada meeting penting pagi ini. Hingga tersisa Diandra dan Revano saja.

"Daddy antar ya sayang."

"Aku naik taksi aja Dad."

"Ayo.. nnti kamu turun di depan jalan, karena kalau tunggu disini susah, taksi tidak akan lewat sayang."

"Baik Daddy."

Mereka pun beranjak ke mobil Revano, Revano menyetik sendiri, ia jarang memakai sopir dan ia tidak memiliki supir pribadi. Jika ia membutuhkan supir maka Asistennya lah yang akan menjadi supirnya.

Mobil beranjak keluar dari rumah megah bergaya eropa itu. Di dalam mobil Diandra dan Revano sedang berbincang-bincang. Hingga Revano berkata.

"Pulang sekolah Daddy jemput ya?"

"Baiklah Dad." Diandra tidak bisa menolak Revano lagi, ia tidak mau Daddynya kecewa. Memang iya pun sangat mendambahkan hal seperti itu, kalau ke sekolah di antar dan di jemput oleh orang tuanya.

"Really?"

"Iya Daddyku sayang."Sungguh, Revano sangat Senang bisa menjemput putrinya lagi, biarpun tidak ada yang tahu kalau dia sdalah Ayahnya.

Mereka berbincang-bincang, tanpa sadar mobil sudah berhenti di depan sekolahnya.

"Loh Dad, ko sudah d seokolah saja? Bukannya diturunin di dijalan biar aku pake taksi Dad?"

"Udah masuk sana.. intinya sampai sekolah kan?"

"Tapi nggak gini juga Dad, kantor sama sekolahku itu beda arah, Daddy bisa terlambat."

Revano mencium kening putrinya sambil berkata "kamu lupa kalau Daddy adalah Bosnya?"

Diandra memutarkan bola matanya malas "bos terlambat nggak masalah, karyawan terlambat di marahi.. benar-benar tidak patut untuk di contohi." Diandra menyindir Daddynya sambil mengerucutkan bibirnya.

Revano tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi putrinya "Kamu nggak mau masuk sekolah nak, kalau gitu ikut Daddy ke kantor aja ya." Kata Revano sambil memegang perutnya yang sakit karena tertawa tadi, sambil menaik turunkan alisnya menggoda putrinya.

"Enak aja.. ya udah aku masuk dulu Dad." Sambil mencium punggung tangan Revano

"Belajar yang rajin ya sayang, nanti pulang Daddy jemput."

"Iya Dad."

Revano hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu. Ia pun melajukan mobilnya menuju ke Edison Company.

Revano merasa sangat bahagia melihat putrinya juga bahagia. namun kebahagian itu hanya ketika bersamanya, ketika bersama orang lain ia terlihat ceria, tetapi itu hanyalah sebuah kepura-puraan untuk menutupi luka hatinya. Namun ketika bersama Revano, Revano akan melakukan segala cara agar putrinya itu bisa mengekspresikan kebahagian itu dengan tulus, bukan hanya untuk mengalihkan kesedihannya. dan hal itu terbukti dengan tawa bahagia putrinya yang tidak terlihat seperti sebuah tipuan. Revano sangat suka membuat putrinya kesal, karena ia sangat senang melihat wajah cemberut putrinya itu.

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang