TERSISIH (VSOO)

chapter 8

Jangan lupa votment

"Ini rumahmu?" tanya Taehyung pada Jisoo.

Kini mereka telah sampai dihalaman rumah Jisoo.

Jisoo pun hanya mengangguk dengan ekspresi datar.

"Mmm apa kau ingin mampir?" tawar Jisoo.

"Aku langsung pulang saja".

"Akh nee, gomawo hati - hati Tae".

"Nee".

Jisoo pun keluar dari mobil. Kemudian Taehyung melajukan mobilnya keluar gerbang.

Dari kejauhan diam - diam Sooyaa memperhatikannya. Banyak pertanyaan yang bersarang dikepalanya sekarang.
Salah satunya adalah kenapa Taehyung mengantarkan Jisoo pulang?.

Jisoo berjalan memasuki rumah. Ia ingin segera bertemu dengan Sooyaa dan memastikan ucapan Taehyung.

"Sooyaa" teriak Jisoo.

Saat Jisoo berada diambang pintu rumah ia melihat Sooyaa sedang berdiri di depan jendela kaca sembari tatapannya mengarah keluar.
Apa itu artinya Sooyaa tau jika dirinya pulang bersama Taehyung?.

Mendengar seseorang memanggil namanya Sooyaa pun tersentak kaget. Ia langsung menoleh pada sumber suara.

"Jisoo kau baru pulang?".

Sooya pun berjalan menghampiri Jisoo.

"Sooyaa apa benar kau dan Taehyung sedang dalam masa PDKT?" tanya Jisoo to the point.

"Nee".

"Kenapa kau tak menolaknya? Bukankah kau sudah berjanji padaku untuk menjauhi Taehyung?".
Jisoo tidak terima dengan perihal ini.

"Mmm Jisoo mian, untuk kali ini aku ingin egois".

Mendengar penuturan tersebut Jisoo langsung naik pitam.

"Baiklah jika begitu, aku juga mempunyai seribu satu cara untuk mendapatkan Taehyung" ucap Jisoo dengan smirk sinisnya.
Setelahnya ia melenggang pergi dari hadapan Sooyaa.

Sooyaa masih berdiri mematung. Ia pun menjadi gelisah dan merasa tak tenang.

♤♤♤

Malam pun telah tiba. Waktunya keluarga Kim melakukan makan malam bersama. Tuan Kim selaku ayah Jisoo dan Sooyaa telah pulang dari aktifitas bekerjanya. Tentu saja mereka merayakannya dengan berkumpul sembari dinner bersama.

Tuan dan Nyonya Kim sudah berada di meja makan. Sooyaa dan Jisoo juga sedang berjalan menghampiri mereka.

"Duduklah kalian" titah sang ayah.

Jisoo dan Sooyaa mengangguk bersamaan lalu duduk saling berhadapan.

Makan malam pun dimulai. Sesekali Nyonya Kim menaruh makanan dipiring Tuan Kim.
Jisoo dan Sooyaa juga terlihat menikmati makan malam tanpa percakapan.

"Mmm Jisoo".

Merasa namanya dipanggil Jisoo mendongak menatap wajah sang ayah.
"Iya appa".

"Setelah kuliah apa yang ingin kau lakukan?" tanya tuan Kim tiba - tiba.

"Tidak tau" jawab Jisoo singkat.

"Kalau kau Sooyaa?".

"Aku ingin seperti appa menjadi bisnisman".

"Hahaa anak appa yang satu ini ternyata ingin seperti appa" ucap Tuan Kim sembari terkekeh.

Jisoo hanya diam. Sudah biasa jika di dalam keluarganya dialah yang tersisih dan terabaikan. Bahkan orangtuanya tak pernah bangga terhadap dirinya. Hanya Sooyaa orang yang dibangga - banggakan dikeluarga ini.