Jangan lupa Votment
"Eoh mian Jung". Jisoo segera melepaskan dekapannya dari Jungkook. Kemudian berdiri tegak dihadapannya dengan eskpresi salah tingkah.
"Tak apa" balas Jungkook enteng.
Jungkook juga sedang berusaha menetralkan perasaannya. Pandangannya beralih menatap kearah lain. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia sempat tercekat sebentar sebelum akhirnya kembali kealam sadarnya."Apa sepatumu bermasalah?" tanya Jungkook setelah perasaannya kembali tenang.
Jisoo melihat kebawah. Melihat kepada sepatu heels yang sedang ia kenakan.
"Tidak, tadi hanya keseleo saja mungkin aku yang kurang berhati - hati".
Jungkook ikut memperhatikkan sepatu Jisoo. Memang jika dilihat tak ada yang bermasalah.
"Mau tetap jalan - jalan malam?". Jungkook memicingkan matanya.
"Tentu saja namun sebelumnya bisakah tolong antar aku beli sendal dulu sepertinya jika pakai heels aku takut terjatuh lagi".
"Kajja" tanpa bertele - tele Jungkook langsung mengiyakan ajakan Jisoo.
Mereka kemudian memasuki mobil.
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan raya.Selama diperjalanan tak ada percakapan. Mereka sama - sama bungkam. Jisoo yang memandang kearah luar melalui kaca jendela dan Jungkook yang fokus menyetir namun terkadang ia melirik ke arah Jisoo.
Melihat ekpresi diamnya Jisoo membuat Jungkook berpikiran jika mungkin Jisoo sedang memikirkan sesuatu. Mata sembabnya yang samar pun juga mungkin termasuk dalam masalah yang sedang dihadapinya.
Jika hidup yang dijalani Jisoo berat maka Jungkook akan siap menanggungnya. Melewati bersama - sama dengan Jisoo adalah pilihan yang tidak buruk. Gadis pujaannya ini walaupun bersikap arogan dan angkuh tak jarang sikapnya bisa lembut seperti malam ini. Bahkan Jisoo tak sedingin saat dikampus.
Tak terasa mereka telah sampai di depan toko sepatu dan sandal. Toko ini berdekatan dengan sungai han. Hanya berjarak kurang lebih 20M dari sungai Han. Jadi jika Jungkook parkir mobil disini mereka hanya tinggal jalan lurus kedepan.
Jisoo dan Jungkook keluar dari mobil.
"Kajja" Jungkook menarik pelan lengan Jisoo. Menggandeng tangannya yang lembut.
Mereka pun memasuki toko tersebut.
"Kau ingin pilih yang bagaimana?" tanya Jungkook.
"Terserah kau saja" balas Jisoo.
"Aku?" Jungkook menautkan dahinya. Merasa ambigu dengan ucapan Jisoo.
"Iya, tolong pilihkan untukku".
Jungkook melebarkan pupil matanya dengan sesekali berkedip.
Daebak.
Jisoo memintanya untuk memilihkan sandal, apa tidak salah?.
"Apa tidak sebaiknya kau pilih sendiri?". Jungkook masih ragu jika harus ia yang memilihkannya. Jungkook takut pilihannya tidak sesuai selera Jisoo.
"Pilih saja yang menurutmu nyaman untukku, aku tunggu disini" tutur Jisoo dengan lembut. Ini adalah kalimat terlembut dan tenang dari Jisoo yang baru Jungkook dengar.
Jika sebelumnya ucapan garang dan bentakan yang keluar dari mulut Jisoo kali ini sangatlah berbeda.
Jungkook seperti menemui sisi lain dari Jisoo. Membuat dirinya semakin jatuh hati padanya."Akh nee tunggu sebentar".
Jungkook bergegas mencari sandal perempuan yang nyaman dipakai.
Ia mencari disusunan rak yang berjejer rapi atau bahkan yang terpajang diatas papan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSISIH (VSOO)
Teen FictionBANTU FOLLOW AKUN INI GUYS BIAR RAME DAN SEMANGAT UPDATE . . . Jisoo dan Sooyaa adalah saudara kembar. Namun keduanya memiliki karakter yang berbeda. Penasaran? Baca saja yuk...>>