Chapter 20

196 34 3
                                    

Jangan lupa Votment
Happy reading🤗

Jisoo tiba - tiba tersadar dari pingsannya. Kepalanya sedikit pusing. Ia pun merintih sembari memegangi kepalanya yang pening. Matanya perlahan terbuka. Gelap.
Ya itu adalah pemandangan pertama kali yang ia lihat.

Jisoo berada diruang minim pencayahaan. Bahkan cahaya yang masuk pun hanya dari sela - sela jendela.

"Enghh, aku dimana?" Monolognya bingung.

Disini sepi. Hanya ada dirinya sendiri. Ia terkapar dilantai keramik yang dingin.
Sembari memegangi kepalanya Jisoo berusaha mengingat kejadian yang telah terjadi padanya.

"Apa aku diculik?".

"Lalu siapa yang menculikku?".

Perasaannya langsung berubah menjadi takut dan panik.

Jisoo menahan tangisnya. Ia meringkuk disudut ruangan.

"Jungkook tolong aku, aku takut" lirihnya.

Airmatanya perlahan menetes. Ini adalah pertama kalinya Jisoo diculik. Ia sangat merasa takut.

Jisoo berusaha merogoh saku celananya. Ia seperti sedang mencari sesuatu disana.

Kemudian ia menemukan ponselnya. Syukurlah benda yang dicari ada didalam saku celananya.

Jisoo langsung mencari nomor telfon Jungkook. Kemudian ia menelfonnya.

Telfon pun tersambung pada Jungkook namun Jungkook belum juga mengangkatnya.

Jisoo semakin dibuat gugup lantaran Jungkook tak mengangkat telfonnya.
Jisoo masih berusaha menghubungi Jungkook.

"Yeaboseyo". Akhirnya sebuah suara yang ia nanti terdengar juga dalam sambungan telfon.

"Jung" suara Jisoo bergetar. Ia merasa senang sekaligus takut.

"Jisoo, ada apa?".

"Tolong aku Jung" lirihnya.

"Kau kenapa?".

"Aku sepertinya diculik, aku takut" cicit Jisoo.

"Tenanglah, sekarang kau ada dimana?".

"Aku tidak tau aku berada diruangan yang gelap" terangnya sembari menangis.

Mendengar penuturan Jisoo seketika emosi Jungkook langsung melonjak.
"Brengsek, siapa yang berani menculikmu, tunggu aku, aku akan melacak lokasimu".

"Nee gomawo Jungkookie".

Brakkk.

Obrolan dalam sambungan telfon belum selesai namun tiba - tiba pintu terbuka. Ponsel yang Jisoo pegang terjatuh karena saking kagetnya. Jisoo merasa sedang dalam bahaya sekarang. Bibirnya bergetar hebat menahan isak tangis. Matanya berkaca - kaca.
Ia sangat takut sekali.

Tap tap tap

Langkah kaki seseorang terdengar mendekat kearahnya. Jisoo masih tidak bisa melihat orang tersebut lantaran tempat ini gelap. Ia hanya bisa melihat bayangan seseorang yang semakin mendekat padanya.

Laki - laki tersebut sudah berdiri tepat dihadapan Jisoo. Jisoo tetap diam tak bergeming.

Kemudian laki - laki tersebut jongkok. Mensejajarkan tubuhnya dihadapan Jisoo.

Tangannya terulur memegang pipi kanan Jisoo. Seketika Jisoo langsung menepisnya dengan kasar. "Mau apa kau?" ucap Jisoo dengan angkuh.

"Wah wah wah rupanya kau sangat garang sekali".

TERSISIH (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang