Chapter 19

204 38 1
                                    

JANGAN LUPA VOTMENT

pagi ini terlihat cukup mendung. Awan hitam menyelimuti dari atas sana. Seolah siap menurunkan rintik - rintik hujan.

Kali ini Sooya berhasil membuat Jisoo berangkat ke kampus bersamanya. Dengan alasan yang simple bahwa sopir sedang tidak masuk dan ia harus cepat - cepat ke kampus.

Memang sangat terpaksa bagi Jisoo untuk satu mobil dengan Sooyaa. Namun ia pun masih mempunyai hati nurani terhadap saudara kembarnya itu.

Selama diperjalanan Jisoo dan Sooya tidak melakukan pembicaraan pada umumnya. Mereka lebih memilih diam, lebih tepatnya Jisoo yang malas menanggapi ucapan Sooya.

Terpampang jelas eskpresi ceria dari Sooya kala Jisoo mau semobil dengannya. Sampai sekarang pun senyumnya tak pernah luntur. Berbeda dengan Jisoo yang merasa jengah satu mobil dengan Sooya. Membuat moodnya rusak.

"Jisoo, apa yang bisa membuatmu berbaikan denganku?" tanya Sooya sembari menatap lekat kearah wajah Jisoo yang sedang fokus menyetir.

"Jisoo aku minta maaf jika banyak salah dan atas nama eomma appa aku juga meminta maaf" tambahnya.

Jisoo masih diam tak bergeming. Pandangannya menatap kearah depan jalanan.

"Aku benar - benar ingin kembali dekat denganmu Jisoo, aku merasa sepi, aku merasa sendiri aku ingin kita menjadi seperti dulu".

"Jisoo akan ku lakukan apapun itu asal kau bisa memaafkanku dan kita menjadi dekat, aku tidak ingin kau memusuhiku begini, bukankah saudara kembar seharusnya akur dan saling mengasihi?".

Jisoo hanya bisa mendengarkan celotehan Sooyaa tanpa berniat membalasnya. Dirinya terlalu keras. Walau hatinya ingin sekali berdamai dengan Sooya namun logika memaksa untuk menjauh dari Sooya.

Mobil tiba - tiba berhenti. Ternyata mereka sudah sampai diparkiran kampus.
Tanpa mengucapkan sepatah kata Jisoo langsung melengos keluar dari mobil lalu disusul oleh Sooya.

Dari belakang tatapan kecewa kentara sekali dari raut wajah Sooyaa. Ia berjalan lesu memandang Jisoo yang sudah mendahuluinya.

"Hufttt, susah sekali membujuknya" ucapnya dengan lirih.

♤♤♤

"Woaah Jisoo-yaa" panggil seseorang dari belakang.

Seketika Jisoo menoleh. Melihat siapa yang telah memanggilnya.

"Jung, kau habis darimana?" tanya Jisoo.

"Aku habis ke kantin, oh ya ini susu pisang untukmu" ucapnya lembut seraya tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya.

Jungkook menyodorkan sebuah kantong belanja yang berisi susu pisang kepada Jisoo.

"Gomawo" balas Jisoo sembari menerimanya.

"Kajja".

Mereka pun berjalan bersama menuju kelas. Melangkah dengan posisi sejajar.

"Jung" panggil Jisoo pada Jungkook.

"Eoh" sahutnya.

"Aku tadi berangkat bersama Sooya".

Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Menatap Jisoo dengan penuh selidik. Aneh sekali Jisoo mau semobil dengan Sooya.

"Sopir sedang tidak masuk dan aku kasihan kepada Sooya maka dari itu aku memperbolehkannya berangkat bersamaku".

"Dia selalu bilang ingin menjadi seperti dulu, ia ingin kembali akur dan dekat denganku" imbuhnya.

Sembari melangkah Jungkook pun menoleh kearah Jisoo. "Yasudah ikuti saja kemauan Sooya".

Jisoo langsung mendelikkan netranya. Aura tak setuju dengan pendapat Jungkook terlihat sekali. Wajahnya berubah menjadi garang bak singa yang siap menerkam mangsanya.

TERSISIH (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang