08🪴

205 29 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ada yang kangen? Komen jangan lupa
Sapa tahu up lagi, sebelum puasa, sebelum menghilang



***


Semua bermula di desa, seperti itulah gambaran awal semuanya terjadi, bagi Satoru saat itu, Utahime hanya wanita biasa yang tidak menarik, sopan santun adalah hal dasar yang memang harus diterapkan pada apapun kondisinya begitu juga saat ia bertanya tentang penginapan.

Tapi, Shoko berbeda, Satoru tidak tahu kenapa sedari awal, perhatian kekasih nya itu tertuju pada Utahime, Shoko sudah bisa melihat jika Utahime adalah pemakai, dan dihari selanjutnya mereka di sana, Shoko meminta hal yang bagi Satoru tidak masuk diakal

"Shoko, tidak begitu caranya."

"Satoru, aku mohon, aku lihat dia sepertinya menyukaimu, Mungkin dengan sedikit bujukan, dia mau ikut dengan kita nanti."

Satoru terdiam saat itu, saat semalaman harus berdebat dengan Shoko karena ia tidak mau terlibat, walau pada akhirnya ia mengalah, ia menyelam dalam peran lelaki penuh perhatian dan ramah, meski sejatinya sifat alaminya juga seperti itu, tapi kali ini ia agak berbeda.

Dengan Utahime yang mulai membuka diri, membagi lukannya, saat wanita itu sakau di air terjun dan segala rasa sakitnya keluar. Saat itu Satoru menjadi terikat, rasa iba dan kasihan itu datang menghujam jantungnya, tentang bagaimana hari yang sudah dilewati Utahime, tentang bagaimana wanita itu tertekan dengan hidupnya sendiri, kencanduan, tidak sehat, semuanya terasa menyesakkan.

Dan disinilah ia sekarang, terjebak dengan perasaannya sendiri, tidak hanya terbawa suasana karena rasa iba atau kasihan, Satoru menyadari Utahime juga membawa hatinya, mungkin masih separuh, Satoru tidak tahu, tapi yang jelas. Ia menyukai binar bahagia wanita itu saat menatap ke arahnya.

Karena itu juga, dihari Utahime mengatakan untuk tidak meninggalkannya, Satoru mendapat tugas untuk kembali melakukan kunjungan ke tempat lain, sebagai konselor, bedanya tidak dengan Shoko ataupun Mei-mei, karena mereka punya tugas lain.

Satoru beryukur untuk itu, ia merasa ia memang memerlukan waktu sendiri untuk berpikir, menjauh dari Shoko ataupun Utahime dengan harapan selama dua minggu itu, otaknya ataupun hatinya bisa memberikan kesimpulan pada dermaga mana untuk ia berlabuh.

Berlebihan memang, tapi, jika sudah urusan hati, tidak ada yang berlebihan, seperti kata Utahime, semuanya harus jelas, ia tidak bisa menggenggam dua wanita dalam satu waktu.

Serakah, namanya.

***

Pagi ini, Utahime kedatangan tamu, ia agak terkejut saat Nanami mendatanginya dan bilang ada pengunjung, saat wanita itu keluar, ia menemukan Anna yang sedang duduk di kursi tunggu, sementara Nanami duduk menemani.

Dear Utahime END (GOJOHIME AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang