Di sebuah batu besar, tiga orang gadis tengah duduk beristirahat, selama perjalanan yg mereka tempuh hari ini sangat melelahkan, bahkan mereka bertiga kadang di buat pusing dengan hutan sekitar yg rumit, dan kadang berubah suasana dan beberapa keanehan lainya yg ada di hutan aneh tersebut.
"aku kira tidak akan sesulit ini, untuk keluar dari hutan ini, ternyata dugaan ku salah"ucap Adel.
"itulah kenapa aku tidak setuju kita berpencar, jika kita tidak berpisah, mungkin saja kita telah keluar dari hutan ini"jawab freya ketus.
"kebersamaan tidak menjamin kita bisa keluar dari hutan ini, buktinya berapa bulan kita bersama tapi tidak menjamin kita bisa melewati rintangan ini"timpal Jessi.
"kau benar kapten, aku yakin mereka juga tengah kebingungan seperti kita saat ini"ucap Adel.
Freya hanya menatap kesal kepada keduanya, sudah beberapa Minggu mereka belum juga keluar dari hutan ini, entah kenapa melewati hutan ini sangat lah lama.
"kapten apa kita akan melanjutkan perjalanan kita sekarang?"tanya Adel.
"cuaca sedang tidak baik, kurasa kita akan istirahat di sini saja, percuma kita berjalan tapi tak kunjung keluar"jawab Jessi,
Jessi memilih merebahkan tubuhnya, rasa dingin dari batu membuat punggungnya terasa nyaman.Sedangkan Freya langsung membuka buku nya, iya akan melanjutkan membaca buku peninggalan ayahnya itu, Freya sudah berapa kali hatam membaca bukunya, tapi iya selalu mengulangi nya lagi, karna Freya bukan hanya membaca tapi mempelajari Setiap kata dalam buku itu, tak jarang setiap kata mengandung makna yg berbeda dengan apa yg ditulisnya, kadang juga di setiap katanya mengandung misteri, sangat jarang orang yg bisa paham dengan buku peninggalan ayahnya itu, Karna huruf nya mengandung sastra bahasa yg jarang orang bisa mempelajari nya.
Berbeda dengan Freya, Adel terus bergulat dengan pikirannya, otaknya kacau, Adel selalu bermimpi suatu saat nanti, elemen api bisa seperti dulu, yg selalu menjadi elemen yg rukun dengan kelompok nya, semenjak kepemimpinan nya berganti, elemen api sangat rakus dan serakah dengan kekuasaan, tak sedikit dari kelompok nya mengkhianati ras elemen nya sendiri, bahkan Adel mengakui bahwa penghianat itu salah satunya adalah dirinya.
mau bagai mana lagi, pemimpinnya selalu memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan nasib ras nya, tak jarang juga, pertempuran terjadi di ras elemen nya, selalu saja ada yg pro dan kontra di negri nya, salah satu misi Adel mengikuti perjalanan ini adalah kerukunan untuk ras nya, bahkan Adel sempat bertengkar hebat dengan kedua orang tuanya, tentu saja sebagai anak yg cukup berpengaruh di elemen api, iya cukup terkenal di kalangan ras nya, kedua orang tua nya sangat amat menghormati pemimpinya, berbeda dengan ketiga anak nya yg memilih kudeta terhadap pemimpinya, orang tua Adel rela mempersembahkan darah dan daging anak laki laki nya, untuk persembahan Kepada leluhur keluarga pemimpinya, anak terkecil nya di bunuh oleh orang tuanya sendiri itu adalah alasan Adel sangat membenci Veranda, sedangkan Kaka Adel memilih pergi dari negri nya ketempat yg jauh.Di tempat yg berbeda sekelompok orang berbadan tegap dan kekar, sedang berkumpul, bisa terhitung jumlah mereka cukup banyak, sekitar 20 atau 30 orangan, mereka berkumpul untuk tujuan yg sama, ya itu merebut pedang permata biru, mereka cukup licik, ternyata dari awal Jessi dan kelompoknya melakukan perjalanan mereka mengikutinya, itulah mengapa mereka tau potensi yg ada pada tujuh kesatria tersebut sangat terlihat jelas, mereka bertujuh akan berhasil.
"sampai kapan kita kan menunggu di sini?" tanya salah satu di antara mereka.
"sampai mereka semua, berhasil melewati hutan sialan ini"ucap seseorang yg memiliki mata yang berwarna merah, mereka menatap tiga jalan yg di lalui 8 orang yg mereka ikuti, tentu saja mereka tidak akan berani untuk masuk, karna mereka terlalu takut akan sesuatu yg terjadi, bau busuk yg Chika keluarkan di salah satu air terjun saja, mampu membuat 7 orang tewas karna menghirup nya, apa lagi ini, yg tak jelas ada bahaya apa di dalam nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/358494756-288-k925124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle for the Elemental Throne (Hiatus)
FantasyBertahun-tahun, kekosongan tahta menjadi petaka dan awal dari perpecahan serta permusuhan antara empat pemimpin elemen dasar, yang didasari keegoisan,dendam, penghianatan, dan keserakahan. Dasar kepemimpinan yang di tentukan oleh segi kekuatan dan...