"dari mana saja kalian berdua?, kita menunggu kalian" ucap Jessi menghampiri Chika dan Freya.
"kita tidur sekamar berdua, kalian pilih teman tidur kalian" ucap Jessi.
"aku sama ci Shani"ucap Zee, yg di angguki Shani.
"aku sama Freya" ucap Chika.
"ga Lo sama Adel aja, aku sama Freya" ucap Jessi.
"ogah gue tidur sama bunga bangkai, entar meletus lagi, nanti gue mati, ga gue ga mau" ucap Adel menolak.
"emang gue mau gitu tidur bareng Lo"ucap Chika tak santai.
"ga usah ribut, ini udah malam jangan membuat ke gaduhan ini penginapan bukan hutan" ucap Gracia angkat bicara
"ya sudah Adel sama Jessi aja, Chika sama Freya" ucap Shani, yg membuat Jessi kesal sekaligus pasrah, seorang pemimpin kadang harus mengalah jika hanya persoalan seperti ini.
"bentar berapa harga satu kamar di tempat ini" tanya Chika
"satu kamar 3 koin perak" ucap Jessi.
satu koin perak berbanding 5 ratus ribu."mahal nya, uangku hanya tersisa 300 koin perak 50 koin emas, 700 koin logam" ucap Chika.
"sudahlah tak apa, dari pada kau tidur di hutan, lagi pula sekamar di tanggung berdua"ucap Jessi.
mereka tentu tidak kesusahan dalam hal uang, masing masing dari mereka membawa bekal koin yg cukup untuk perjalanan, apalagi melihat Adel anak seorang bangsawan, dan Freya anak dari penasehat tertinggi di negara ini, sedangkan Jessi iya selalu mendapat ratusan koin emas jika iya berhasil membimbing pelajar yg mengembara, begitupun dengan Shani dan Gracia serta Zee mereka sama sama memiliki uang yg cukup.
Mereka memasuki kamar masing masing, mereka tidur dengan nyaman, hanya Gracia yg tidur sendiri.
" kapten apa kita akan kembali melanjutkan perjalanan?, jujur saja aku masih ingin seperti ini, aku sangat menyukai tantangan, tapi kenapa tantangan yg satu ini membuat aku sedikit was-was" tanya Adel.
"aku juga merasa heran, selama aku menjadi kapten, baru kali ini aku tak yakin kita akan berhasil, dari semua yg kita lewati, belum ada satupun kita melewati pesan rumit yg di beri tuan Hendrik 2 hutan yg di maksud pesan itu adalah hutan terlarang, lima bukit itu kita belum melewatinya ataupun samudra, kita bisa ada di tempat ini saja sudah mendapat banyak rintangan" ucap Jessi frustasi.
di kamar Shani dan Zee, mereka mengobrol riang, entah itu tentang perjalanan tentang keluarga atau tentang perguruan, mereka saling berbagi cerita.
di kamar Gracia iya tidur sendiri, tak ada siapapun di kamar itu, Gracia hanya berbicara pada hatinya saja.
"sudah 26 tahun aku hidup di bumi ini, tapi aku tidak pernah melihat sosok manusia pemegang Cakra mahkota bumi dan Cakra dasar langit, Cakra yg tidak di miliki elemen manapun, bahkan pedang permata biru tidak bisa menghancurkan Cakra itu, tapi mengapa niti Jinan Galen aksara tidak ikut adil dalam mencari pedang itu"gumam Gracia yg mulai berbaring, Gracia sangat mengagumi 3 sosok di dunia ini, yg pertama ayahnya, yg kedua Hendrik gurunya yg ketiga Jinan pemimpin ras nya.
"jika aku bisa bertemu dengan mu itu suatu pencapain terbesar dalam hidupku, niti Jinan Galen aksara aku menunggu hal itu terjadi" gumam Gracia yg mulai memejamkan matanya.
kata Niti berakar dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti memimpin atau pemimpin, sedangkan Sastra berarti ajaran atau ilmu pengetahuan.
"ka Chika apa kau tidak ingin tidur" tanya Freya yg heran mengapa Kaka tingkat nya masih dalam keadaan terjaga, padahal ini sudah tengah malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle for the Elemental Throne (Hiatus)
FantasíaBertahun-tahun, kekosongan tahta menjadi petaka dan awal dari perpecahan serta permusuhan antara empat pemimpin elemen dasar, yang didasari keegoisan,dendam, penghianatan, dan keserakahan. Dasar kepemimpinan yang di tentukan oleh segi kekuatan dan...