Dunia Fiktif

425 16 0
                                    

Erine tersenyum sambil sedikit menggigit donat di tangannya, tidak lupa kedipan mata kanan. Cahaya kilat berulang kali berpendar mengambil tiap sudut terbaik dari Erine Elvert. Siapa yang tidak mengenal Erine Elvert, seorang aktris, model, dan penyanyi terkenal asal California. Erine memiliki hampir semuanya, talenta, paras yang cantik, terkenal bahkan ia juga termasuk aktris dengan bayaran tertinggi jadi sudah pasti Erine juga kaya.

" Terimakasih Miss Erine, seperti biasa pemotretan berjalan dengan cepat karena angle yang bagus. " Puji Berto sang fotografer.

" Ini semua juga berkat pengarahan dari anda, mister Berto. " Erine tersenyum manis namun gerakan tangannya dibelakang menyuruh asistennya untuk segera mencari cara agar ia bisa beristirahat.

" Permisi, mohon maaf Miss, sepertinya kita harus segera ke lokasi 2K untuk Gladi Resik. " Nabila sedikit berbicara pelan namun masih bisa didengar oleh mister Berto.

" Baiklah sepertinya pertemuan kita terpaksa berhenti disini walaupun sebenarnya saya enggan berpisah dengan orang secantik Anda. " Berto ingin meraih tangan Erine namun wanita itu langsung mengambil botol minum yang dipegang oleh Nabila dan meminumnya dengan cepat. Terlihat wajah pria mesum itu sedikit kecewa, dia pun segera pergi darisana dengan wajah kesal

" Sebaiknya kita juga harus bergegas. " Erine berjalan lebih dulu diikuti oleh Nabila dan 3 asisten lainnya.

Erine menghempaskan badannya di kursi mobil sambil menghela nafas berat. " Apa paman mesum itu menganggumu lagi? " Tanya Kris supir pribadi Erine.

" Begitulah, aku heran kenapa orang mesum sepertinya punya banyak inspirasi. " Walaupun mesum, Berto Wiliam adalah salah satu fotografer profesional terkenal. Bahkan namanya pernah masuk beberapa kali di berita dan majalah luar negeri.

Kris terkekeh, " Dia aneh dan juga mengagumkan dalam waktu yang sama. " Erine mengangguk sambil membuka buku hariannya. " Membaca kisah yang diceritakan ibumu lagi? "

" Hemm.. ini menarik, ceritanya seperti aku masuk kedalamnya. " Erine menjawab tanpa menoleh pada Kris.

Kris melajukan mobil van, Nabila sibuk menghubungi crew panggung sedangkan 3 asisten lain, merapikan rambut Erine dan juga memilih baju mana yang akan digunakan Erine untuk latihan. Erine masih sibuk membaca cerita yang dituliskan ibunya khusus untuk Erine. Sebenarnya itu hanya kisah fiksi biasa yang bercerita tentang kehidupan Sofia Brilona Scriptorez, sang pewaris tahta kerajaan Maneeka yang mati terbunuh oleh adiknya sendiri Chindy Brilona Scriptorez, diceritakan disini, Chindy sangat iri dengan hidup kakaknya yang akan menikah dengan pujaan hatinya yang tak lain, Alfrezt Galieo Deghia sang pangeran terkenal dari Selatan. Alfrezt adalah pangeran dari kerajaan Late yang paling terkenal di Selatan. Walaupun umurnya hanya beda satu tahun dari Chindy namun dia sudah menjadi Kapten Angkatan Laut dan yang paling penting dia adalah pewaris tahta kerajaan besar di Selatan. Siapa yang tidak kenal dengan daerah Selatan yang sangat makmur dan jaya itu. Semua putri berlomba-lomba mendapatkan cinta sang pangeran namun cintanya terpaku pada Sofia yang bahkan awalnya tidak berminat sama sekali pada Alfrezt. Keinginan Chindy yang ingin menjadi putri pertama yang dapat mengajak sang pangeran makan malam di kastil kerajaannya pupus karena pria itu malah jatuh hati pada kakaknya sendiri. Dari situlah, muncul sifat buruk Chindy. Walaupun Chindy lebih dimanja oleh orangtuanya namun setiap apa yang ia inginkan selalu diambil terlebih dulu oleh kakaknya. Berbagai hal jahat selalu dilakukan oleh Chindy agar kakaknya jatuh, puncaknya adalah saat pesta pernikahan kakaknya yang sudah dinobatkan menjadi Putri Mahkota, Chindy menuangkan banyak racun di gelas minuman kakaknya. Di Maneeka sebagai tanda mereka telah resmi menjadi pasangan sehidup semati, kedua pasangan akan minum di gelas abadi yang telah diwariskan turun temurun. Cara minumnya pun unik, sang istri akan membantu sang suami minum begitu pun sebaliknya. Dan hal yang diinginkan Chindy terjadi, kakaknya Sofia tak berapa lama setelah meminum air suci itu pingsan seketika dengan tubuh yang gemetar dan mulut yang mengeluarkan banyak busa. Sofia sempat koma 3 hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Sang Putra Mahkota yang merasa ada kejanggalan dan ketidakadilan, meminta izin pada Raja dan Ratu untuk memulai penyelidikan. Sial nasib Chindy, walaupun racunnya sudah dibuang, gadis itu lupa sertifikat pembayaran racun yang ditandatangani sendiri oleh dirinya. Ayahnya, Carlos Brilona Scriptorez marah besar hingga menampar anak kesayangannya itu. Ibunya pun tak lagi sudi melihatnya, hingga akhirnya Alfrezt menggunakan haknya sebagai calon Raja untuk memberikan hukuman mati pada Chindy dengan cara dipenggal. Banyak hinaan dari warga yang didengar oleh Chindy saat ia didudukkan di anjungan hukuman mati dengan kedua tangan diikat dan kaki dirantai. Banyak juga yang melihatnya jijik dan mempertanyakan moralnya sebagai keluarga Kerajaan. Hingga akhirnya rasa sakit yang luar biasa dirasakan oleh Chindy saat kepalanya dipenggal dihadapan para rakyat Maneeka.

Erine mengurut pelipisnya, setiap selesai membaca cerita ini, ia seakan merasakan sakit yang dirasakan oleh Chindy. Entah kenapa di pikirannya, tidak mungkin Chindy membunuh kakaknya hanya dengan alasan iri. " Mungkin saja, kakaknya juga jahat. " Erine turun dari mobil van begitu mobil itu berhenti tepat didepan apartemennya.

" Miss semoga tidurnya nyenyak dan selamat malam." Para asistennya melambaikan tangan sampai mobil itu hilang di kelokan. Erine merenggangkan badannya dan berjalan masuk ke apartemen. Apartemennya berada di lantai 15, sesekali Erine melirik kebelakang, daritadi ia merasa seperti ada yang memperhatikannya.

Erine melemparkan tubuhnya ke sofa, ia menatap langit yang tampak indah malam ini. Entah kenapa malam ini, bintang terlihat sangat jelas. Erine bergegas membersihkan dirinya, tidak lupa mengunci semua pintu dan jendela. Asisten rumah tangganya sudah pulang daritadi, Erine pun sudah memastikan tidak ada lagi orang lain selain dirinya di apartemen. Erine meminum obat tidurnya sebelum merebahkan kepalanya di kasur.

Erine merasakan angin sangat kencang hingga hampir membuat tubuhnya membeku. Erine membuka matanya dengan susah payah, efek obat tidur yang ia minum membuatnya sulit untuk bangun. Namun, matanya langsung terbuka lebar begitu melihat dimana ia sekarang. " Kenapa aku bisa terduduk di ujung balkon seperti ini. " Erine berinsut mundur menatap ngeri betapa tingginya ini. Seingat Erine semua pintu dan jendela sudah ditutupnya, apa ini efek samping dari obat tidurnya, membuat ia berjalan sambil tidur? Tapi tidak mungkin, semua kunci sudah disimpannya di lemari nakas samping kasurnya. Belum sempat Erine berpikir seseorang mendorongnya kuat dari belakang hingga Erine hilang keseimbangan dan jatuh. Sebelum terjerembab ke bawah, Erine melihat orang itu tersenyum lebar di balik setelan hitamnya dan juga tato bergambar semicolon di tangannya. Hingga kesadaran Erine menghilang bercampur dengan bau amis darahnya yang terus mengalir akibat kepalanya yang pecah. Di berita mungkin disiarkan seorang aktris terkenal Erine Elvert mengakhiri hidupnya sendiri, rekaman CCTV kamarnya tidak ditemukan karena kerusakan sistem karena tidak ada tanda pembunuhan, polisi menetapkan kasusnya sebagai bunuh diri karena ditemukan banyak obat tidur di kamar sang aktris.

Erine membuka matanya perlahan, kepalanya yang bocor akibat jatuh dari lantai 15 masih dapat dirasakannya sakit yang luar biasa. Namun, apa surga memang seindah ini? Tapi kenapa Erine terbangun di kasur dengan langit-langit kamar yang sangat indah dan terkesan mewah. Tunggu bukankah surga ada di langit lalu kenapa ia sekarang ada di sebuah kamar ? Erine langsung duduk, matanya melihat sekelilingnya, ini dimana? Pandangannya terhenti pada pantulan cermin. Siapakah gadis muda cantik yang di cermin itu? Apa ini cermin ajaib? Namun kenapa pantulan itu selalu mengikuti gerakannya.

" Lady, akhirnya Anda bangun. " Seorang pelayan masuk dengan wajah khawatir sambil membawakan troli berisi makaan makanan yang super mewah.

" Putriku, akhirnya kau terbangun sayang. " Seorang pria berlari memeluknya diikuti oleh wanita yang juga memeluknya.

" Sofiaa.. kemarilah, adikmu sudah bangun. " Sang wanita tadi memanggil seseorang yang masuk dengan berlinang air mata. Erine terpaku melihat gadis yang dipanggil Sofia tadi, ia sangat mirip dengan ciri-ciri Sofia Brilona Scriptorez di cerita fiksi ibunya. Rambut pirang, bola mata hijau teduh namun berani yang benar-benar mengungkapkan sosok sang pemeran utama. Erine memandang dirinya lagi, ia hanya bisa terdiam. Erine pun ikut menangis bersama tiga orang yang memeluknya kini. Bukan karena tangisan mereka ikut meluluhkan hati Erine, namun karena pantulan dirinya memang seperti perawakan Chindy Brilona Scriptorez sang antagonis di cerita fiksi ibunya, End The True Love.

My Loveling Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang