Angin

11 1 0
                                    

Angin,
Wujudmu tak bisa kutangkap pada inderaku. Fisikmu tak bisa kuraba digenggaman tanganku. Kau hanya bisa kurasakan lewat terpaan lembutmu diwajahku. Kau hadir pada lambai-lambai ranting kecil. Kau selalu memberi tanda kala bendungan rintik bersiap jatuh. Kau juga memberi ketenangan kala mentari melaksanakan tugasnya.

Angin,
Apa aku bisa mengirim salam rindu? Ya, salam rinduku pada kehadirannya. Salam rindu untuk bertemu sapa kian mendekat. Salam rindu pada balasan senyum manis. Salam rindu bahwa diriku masih menunggunya. Salam rindu kepada waktu yang kian singkat. Salam rindu pada takdir pertemuan.

Angin,
Berikan isyarat padanya tentang sosokku. Berikan tanda padanya tentang pesan salamku. Berikan sinyal padanya tentang debar nyata yang telah terkunci untuknya. Berikan kabar gembira padanya tentang senyumku telah kembali.

Angin,
Kehadiranmu sungguh kuharapkan setiap kau berada didekatku. Agar aku tahu perjalanan menunggu tak berakhir putus asa. Agar aku tahu sosoknya akan nyata di mataku. Dan, agar aku tahu tadahan doaku akan berakhir kebahagiaan.

Typo bertebaran
Jangan lupa vote dan komentarnya!!

Bisik Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang