Ada yang percaya nggak sih dengan cinta pertama?
Dulu, Sagita berpikir bahwa cinta pertama adalah ketika pertama kalinya merasakan cinta, pada saat dirinya jatuh hati kepada sang pujaan untuk kali pertama dalam hidupnya. Sagita sudah jatuh cinta tig...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sagita lahir ketika matahari berpindah di daerah rasi bintang sagitarius pada tanggal 22 november sampai dengan 21 desember. Sagita merupakan perempuan bermata segaris dengan senyum manis merekah yang membuat matanya hilang ketika senyum itu terbit.
Sagita adalah sosok yang penuh warna dan selalu memiliki cerita di keseharian dalam hidupnya. Anak perempuan itu selalu menjadi seseorang yang sangat mudah untuk jatuh cinta, ia selalu jatuh cinta dengan kebaikan orang lain. Sagita selalu berpikir bahwa ia jatuh cinta kepada seseorang ketika sosok itu berbuat baik padanya dan membuatnya merasa nyaman. Namun, Sagita jatuh cinta hampir lima kali dalam kurun waktu yang hanya sebentar, sehingga Sagita bingung sendiri, kepada siapa sebenarnya dirinya jatuh hati.
Ketika hari itu Sagita bertemu dengan anak laki-laki di kelas barunya, Sagita akhirnya memahami bahwa jatuh cinta tidak sesederhana itu, tidak ketika ia nyaman dengan seseorang dan tidak ketika dirinya terpikat dengan kebaikan orang lain.
Ketika itu, Sagita tidak bisa berpikir dengan benar kala melihat anak laki-laki yang berkeliling di kelasnya hampir setiap hari. Laki-laki itu tidak hanya berputar di kelas, namun juga berputar-putar di pikiran Sagita. Perempuan dengan mata segaris itu tidak bisa menahan ledakan dalam perasaannya ketika Kamasean Sungkara membelikan es krim untuk teman perempuannya. Sagita akhirnya memahami bahwa jatuh cinta kepada Sean membuat hari-harinya tidak lagi sama seperti harinya yang kemarin.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamasean Sungkara lahir di bulan maret dan memiliki bintang berbentuk ikan. Laki-laki yang kerap disapa Sean itu memiliki emosi yang meledak-ledak seperti permen pop yang tidak pernah bisa untuk ia tahan. Dirinya sangat mudah terpancing emosi dan gemar memicu pertengkaran dengan orang lain, dalam artian Sean memang sosok yang selalu mencari permasalahan.
Sean tidak pernah ambil pusing dengan orang-orang yang tidak menyukainya, dan dirinya selalu memperlakukan orang yang baik padanya dengan perlakuan yang setimpal.
Namun, Sean tidak pernah berpikir bahwa kebaikannya di salah artikan oleh teman sekelasnya yang berwajah khas orang asia timur itu. Sean selalu bersikap seadanya seperti dirinya sendiri, jahil dan sesuka hatinya dalam bersikap kepada orang lain. Namun entah mengapa kepada Sagita, Sean selalu bersikap lain. Laki-laki itu berusaha untuk membuat Sagita nyaman berada di dekatnya.
Sagita yang kepalang naksir makin tidak bisa menahan perasaannya ketika Sean berbicara dengannya dengan intonasi rendah dan menatap tepat kedua bola matanya. Sean tidak pernah tahu bahwa sikap sopannya malah membuat Sagita bingung dan ingin segera pergi ketika keduanya tidak sengaja bertegur sapa. Sean yang sembarang ternyata berhasil membuat Sagita tidak bisa bersikap normal semenjak pertama kali mereka bertemu.
