Special Chapter : Hati-hati

11 1 9
                                    

Sagita Putri Hastari, anak perempuan dengan mata segaris itu kini telah tumbuhnya menjadi perempuan yang lebih dewasa, di umurnya yang telah melewati masa remaja dan beralih kepada usia beranjak dewasa. Hari di mana Sagita tidak lagi memakai seragam yang ditentukan setiap harinya dan hari di mana Sagita tidak perlu lagi mengikuti pelajaran secara teratur dari pagi hingga menjelang petang.

Sagita sudah menjadi seorang mahasiswa, perempuan yang secara resmi memakai almamater dari kampus barunya itu masih bersama senyum yang sama dalam menjalani harinya dengan penuh semangat.

Sagita teringat ketika ia telah bersantai setelah diterima sebagai calon mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi, Sean berada di posisi lain, laki-laki itu masih gigih belajar untuk mempersiapkan dirinya mengikuti ujian mandiri.

Sean yang mulai khawatir dengan keadaannya saat itu membuat Sagita terjebak dalam perasaan yang sama, khawatir sekali dan berharap cemas agar laki-laki itu berhasil dalam menjalani serangkaian ujian masuk perguruan tinggi. Sagita sibuk mencari informasi mengenai kuota yang diterima di jurusan pilihan Sean, soal yang akan diujikan hingga uang pangkal yang harus dibayar Sean untuk diterima melalui jalur mandiri.

Sagita yang harusnya bersantai dan menikmati masa-masa liburnya, malah ikut panik bersama Sean dan sibuk merefresh notifikasi juga beranda twitter untuk mencari informasi terkini terkait dengan situs website perguruan tinggi yang bermasalah ketika hari pengumuman tiba.

Sagita juga tidak berhenti berkomunikasi dengan Sena yang dalam waktu dekat mungkin akan menjadi teman yang berada di satu jurusan dengan Sean. Sagita menunggu dengan cemas pengumuman itu, bertanya kepada Sean apakah hasilnya sudah keluar hingga beberapa kali sampai Sean menjawab dengan jawaban yang paling ingin Sagita dengar.

Laki-laki itu lulus dan diterima di perguruan tinggi yang sama dengan Sagita. Perempuan dengan mata segaris itu bahagia bukan main, sama bahagianya ketika mendengar Sean berada di SMA dan peminatan yang sama dengan Sagita.

Sean bahkan berterima kasih kepada Sagita yang tidak melakukan apa pun kecuali hanya panik dan heboh menunggu pengumuman itu.

Ketika akhirnya mereka resmi menjadi mahasiswa baru dan berjalan di fakultasnya masing-masing, mereka tidak pernah kembali bertemu walaupun hanya sekali. Fakultas mereka yang berjarak tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat serta jadwal kuliah mereka yang tidak sama membuat frekuensi dan kemungkinan mereka akan bertemu tergolong sangat rendah.

Akan tetapi, Sagita tetap berpuas hati. Bisa berada di dalam satu perguruan tinggi yang sama dengan Sean membuat perempuan itu merasa lebih baik. Setidaknya, Sagita tidak akan pernah melupakan keberadaan Sean di tengah kesibukannya menimba ilmu, ia akan selalu mengingat Sean si bocah tengil yang kini menetap di fakultas berwarna oranye.

Hari itu setelah tahun baru berakhir, teman-temannya dari sekolah menengah mengajak untuk bertemu dan bakar-bakar di malam hari. Pertemuan itu akan diadakan di rumah salah satu teman mereka, Inara.

Sagita yang baru saja berkumpul dan bermain di rumah Sheila kebingungan karena ketidakmungkinannya untuk bergabung di acara tersebut karena telah memakai jatah bermainnya di bulan januari. Sagita telah memutuskan untuk tidak mengikuti acara itu ketika teman-temannya di grup chat masih membicarakannya.

Sedangkan disisi lain, Sean tengah berusaha dengan giat untuk membuat semua temannya dapat berpartisipasi ke dalam acara itu, laki-laki yang kini menempuh pendidikan di ranah politik itu dengan semangat mengirimkan pesan kepada semua orang yang ia harapkan dapat mengikuti perkumpulan mereka esok malam.

Sean mengirim pesan yang sama kepada para sahabat Sagita dan dibalas dengan respon yang sama dari mereka semua bahwa mereka tidak bisa mengikuti acara itu. Sean bisa memastikan dengan melihat satu atau dua dari jawaban mereka yang artinya sekelompok anak cherrybelle itu tidak akan mengikuti perkumpulan di malam besok.

Sean dan SagitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang